STT : 15. BERSAMA

11 2 0
                                    

DUKUNG KAMI TERUS YA!

THANK'S😍

DAPET SALAM DARI DUA AUTHOR CANTIK😂

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Evan kembali membuka suara, "Jadi gimana?" tanya Evan.

Siska diam tak ada niatan untuk menjawabnya sama sekali.

"Lo tu kenapa sih! Di baikin gak mau di jahatin apalagi!" ucap Evan geram.

"Heh, bahkan lo itu gak pernah baik sama gue!" sindir Siska.

Evan menghentikan laju mobilnya, "Wah! Jadi selama ini lo gak liat betapa baiknya gue! Atau lo itu masih belum tau ya gue itu siapa! Hah?" maki Evan.

"Bahkan sekarang gue tau itu," Siska menatap Evan intens.

"Lo gak lebih dari cowok kasar! Yang gak punya perasaan! Dan satu lagi lo itu egois Van!" setelah mengucapkan itu Siska langsung keluar dari mobil Evan berjalan menuju sebuah cafe yang tak jauh dari sana.

Evan mengacak rambutnya frustasi, "Argh! Apa-apaan sih dia! Gue udah ngelakuin banyak hal! Tapi ... Arghhhhh!" Evan melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

Sedangkan Siska masih menatap tak percaya Evan benar-benar meninggalkannya.

"Jodoh macam apa yang di kasih ke gue? Egonya terlalu tinggi," Menyunggingkan senyumnya.

"Bentar lagi juga gak bakalan betah sama gue," tutur Siska puas.

Ini merupakan salah satu cara Siska agar Evan tak tahan dengan sifatnya, ya memang benar Siska masih mempertahankan hubungannya dengan Leon.

Siska mengeluarkan handphonenya mencari sebuah nama di kontak panggilannya, lalu menelfonnya.

"Hai," sapa Siska.

"Hai sayang, kamu di mana? Biar aku jemput," tutur Leon dari sebrang sana.

Siska tersenyum, rasanya mendengar suara Leon saja bisa membuatnya terbang seketika. "Di cafe dekat blok b," balas Siska lagi.

"Yaudah kamu tunggu ya, aku ke sana sekarang," ujar Leon.

Panggilan dimatikan oleh Siska, Siska
Senang bisa memiliki Leon dia merasa sangat nyaman jika bersama dengan Leon.

"Gue gak bakalan tau gimana perasaan lo nanti, Le ketika lo liat gue sama Evan," Siska menundukkan kepalanya.

Siska menanti Leon yang akan menjemputnya, ia sengaja duduk di luar agar bisa langsung menuju mobilnya nanti.

Hingga sebuah mobil berhenti tak jauh dari tempat Siska menunggu. Siska kenal mobil itu, mobil yang tadi meninggalkannya begitu saja disini.

Siska berdecak ketika melihat Evan keluar dari mobilnya itu, "Mau apa lagi sih dia!" maki Siska kesal.

Evan berjalan dengan memasukkan tangannya di saku celananya.

Siska yang melihat itu berdecih, "Sok ganteng, najis!" cibir Siska sembari mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Ayo pulang," Evan mengenggam tangan Siska.

Siska spontan melihat tangannya yang di gengam oleh Evan. "Apa-apaan sih lo!" maki Siska, menyingkirkan tangan Evan begitu saja.

"Kenapa sih lo itu jual mahal banget,hah!" maki Evan.

"Heh! Jual mahal lo bilang?" tanya Siska lagi.

SEBUAH TAKDIR TUHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang