Hai! Dapet salam dari kedua authornya nih!Semoga kalian sehat terus ya! Aminnnn.
°°°
"Karena kamu sudah setuju, jadi mulai besok kamu akan di antar jemput sama Evan," ucap Robi.
"Hah! Siska bukan anak kecil kali Pa, masa di anter jemput gitu," terang Siska."Loh kok gitu sih, kamu gak boleh kayak gitu Siska," nasihat Linda.
"Gak bisa gimananya Ma! ini tu terlalu cepat Ma," cecar Siska.
"Kamu sendiri kan yang mau nerima? Kok sekarang malah gini? Kamu terpaksa nerimanya?" tanya Robi penasaran.
Siska menundukkan pandangannya, "Bu ... Bukan gitu Pa, maksud Siska it-" Siska menghentikan kalimatnya saat Robi mulai berbicara.
"Siska, dengerin Papa ya," perintah Robi, membuat Siska mendongak menatap Papanya intens.
"Papa cuma mau yang terbaik buat kamu, lagian kalian udah saling kenal kan?" Siska mengangguk sebagai jawaban.
"Papa jodohin kamu karena, kamu selama ini enggak pernah ajak temen cowok kamu ke rumah," imbuhnya lagi.
"Iya Pa, Siska paham kok maksud Papa." Memaksakan senyumnya.
"Ya sudah kamu jalani dulu aja ya, sampai beberapa bulan ke depan nggak apa-apa kok," ucap Robi menampilkan senyumnya tulus.
"Iya Pa," balas Siska tersenyum kik-kuk.
"Oh iya tadi katanya Evan mau ngajak kamu jalan sih, iya kan Ma?" tanya Robi memastikan.
"APA! JALAN?" teriak Siska kencang.
"Siska, kamu kenapa teriak gitu," tanya Linda.
Siska memerhatikan Mama dan Papanya bergantian, "Eh? Eng ... enggak Ma, Pa," ucap Siska kikuk.
"Gimana ini? Gue kan ada janji sama Leon, masa iya gue batalin gitu aja," ucapku bingung, sembari memutar-mutar jari telunjukku.
"Aha, kalau gitu Siska ke atas ya Ma, Pa," pamit Siska.
"Iya tapi kamu jangan lupa ya, kayaknya dia datang jam 2an gitu," tutur Robi menjelaskan.
"Iya Pa," Siska menampilkan senyumnya.
Siska menaiki tangga dengan langkah gontai, ia masih memikirkan bagaimana nasib hubungannya dengan Leon, bagaimana perasaan leon nantinya, Argh! Memikirkannya saja sudah membuatnya frustasi.
"Gue harus gimana ya Tuhan!" gumam Siska.
"Kenapa semuanya jadi gini? Ini bukan yang gue harapin dari kehidupan gue!" tutur Siska lagi.
"Hati gue udah cukup lelah buat ngerasainnya, otak gue udah cukup capek buat mikir, Heh, kalau takdirnya gini, gue gak mau yang namanya terlahir di dunia," ucap Siska putus asa.
Jadi benar bukan? Cinta bisa mengubah semuanya. Jadi bijaklah dalam mencintai dan dicintai.
Kalau tau udah gak di harapin ngapain berjuang bos? Mending mundur deh biar kayak lagu:) Mundur alon-alon. EaeaeaeaaaaaaSiska matanya menatap jalanan yang sepi, tapi pikirannya tak pernah lepas dengan kehidupannya yang rumit.
"Mati aja kali ya?" lontar Siska.
Siska menepuk pipinya kencang, "ASTAGA! Siska lo ngomong apa tadi ya ampun!" makinya kesal.
"Beneran bisa gila gue lama-lama," Siska menenggelamkan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH TAKDIR TUHAN
Romansa[ UPDATE SETIAP HARI ! ] #1 in Takdirtuhan {27-29 April & 8-9 Mei 2020} #2 in Sebuahperasaan {27-29 April & 8-9 Mei 2020} Manusia sepintar dan sekuat apapun tak akan pernah ada yang tau tentang takdir. Siapa yang bisa merubahnya? Siapa yang tahu alu...