Prolog

15.5K 1.1K 214
                                    

[Ini cuma karangan aku semata. Mari kita buka lembaran baru ^^].

♡♡♡

"Dasar bodoh! Apa yang sudah kau lakukan pada pakaianku, hah!"

"Soojae tidak sengaja merobeknya. Jangan membentaknya seperti itu!"

"Biarlah, anak tidak berguna itu harus tahu betapa tololnya dia. Kalau dia tidak tolol, mungkin saja tidak akan begini!"

"Jangan menghina adikku! Seharusnya kau malu, dia putrimu, pantaskah kau..."

"Appa, tolong jangan marahi Oppa. A-aku tidak sengaja, sungguh."

"Pergi kau dari hadapanku!"

"Aku bisa menjahit kok Appa, aku janji akan memperbaikinya."

"Kau tidak dengar! Gadis sialan!"

Pagi-pagi sekali, keluarga Kang--yang terkenal dengan kekayaan dan kebesaran namanya tersebut di ributkan dengan rusaknya kemeja kesayangan sang tuan besar. Kang Soojae, si bungsu yang terlahir dengan IQ rendah, sering disalahkan oleh ayahnya. Sedangkan Kang Yoongi, sang kakak, tidak akan pernah membiarkan ayahnya bertindak semena-mena pada adiknya.

Sambil melangkah pergi, Soojae mengusap air mata, ia menggigit bibir, mengumpulkan segenap rasa tegar dalam dirinya. Sebagai gadis yang sudah berumur 23 tahun, Soojae jelas bisa merasa sedih. Memang, seharusnya ia sudah lulus kuliah atau bekerja. Tetapi karena keterbatasannya dalam mencerna pelajaran di sekolah, membuat Soojae harus merasakan sebuah ketidakadilan. Seluruh teman-teman mengasingkannya. Begitu pun ayahnya sendiri. Sekarang, saat seluruh gadis mendapatkan kebebasannya, melakukan apapun yang diinginkannya, Soojae harus terpenjara di dalam rumahnya yang megah. Soojae memang terlihat seperti gadis dewasa pada umumnya, tetapi tidak dengan pola pikirnya. Gadis itu masihlah sangat polos dan naif.

"Soojae, mau aku antar ke kamar?" Yoongi menghentikan langkah adiknya, tetapi Soojae membalik badan dan tersenyum polos.

"Yoongi Oppa bersiap saja. Katanya mau pergi bekerja? Nanti sepulang dari kantor, bisa tidak Yoongi Oppa ke kamarku?"

"Untuk apa?"

Soojae tersenyum, meski sorot matanya sendu. "Setiap malam aku memimpikan Eomma. Yoongi Oppa rindu Eomma tidak?" Yoongi mengangguk, mengiyakan ucapan sang adik. Lantas didekapnya tubuh mungil itu erat-erat.

"Kau rindu dengan Eomma ya?"

"Dia sudah di surga kan?"

"Ya Sayang, sudah di surga."

"Kalau begitu aku tidak perlu cemas lagi."

"Benar." Yoongi mengusap-usap helaian rambut sang adik. Pria berumur 35 tahun itu melirik sinis pada ayahnya yang melangkah pergi dengan wajah marah. "Aku sayang dengan Yoongi Oppa." Soojae mengecup pipi sang abang dengan senyum merekah. Lantas pergi menjauh.

Yoongi terdiam. Andai saja, andai saja ia tidak terlalu sibuk bekerja, mungkin saja Soojae tidak perlu merasa kesepian dan menahan seluruh kesedihan sendirian.

****

Saat Soojae pergi ke halaman belakang, saat itu pula Taehyung tengah memandikan kuda-kuda kesayangan keluarga konglomerat tersebut. Awalnya Taehyung tidak mempedulikan kehadiran gadis yang entah siapa namanya itu, tetapi melihatnya berdiri lama dengan sorot penuh tanda tanya di matanya, membuat Taehyung memberanikan diri untuk menatap ke arah gadis tersebut. Saat hal itu terjadi, saat itu pula Taehyung menyadari betapa cantiknya putri keluarga Kang itu. Wajahnya mungil dengan gerai rambut hitam membingkai wajahnya, rambut lurus tersebut nampak bergerak seiring angin menerpa.

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang