Epilog

8.4K 887 362
                                    

"Selamat pagi, Sayang!"

"Hm, siapa yang nakal mengangguku?"

Soojae mengembangkan senyum dan membungkukkan tubuh. Mencium puncak hidung tinggi suaminya.

"Tentu saja aku!"

"Jadi kau pelakunya," bisik Taehyung. Kedua matanya mengerjap-ngerjap.

"Ini sudah pagi dan mataharinya bersinar cerah. Kau mau menemaniku pergi belanja 'kan?" katanya dengan riang. Pandangan mata Taehyung terasa begitu tajam meski baru saja membuka, ia menatap wajah istrinya yang berada sangat dekat dengan wajahnya.

"Tentu, aku akan menemanimu pergi belanja."

"Aku jadi ingat sesuatu."

"Hm, apa?"

"Dulu, saat pertama kalinya aku berbelanja, aku sangat takut."

"Aku tahu, Sayang. Aku tahu..."

"Aku sering berbuat bodoh dan mengacaukan segalanya, tapi tempo lalu kau benar-benar mempercayakan pekerjaan itu padaku. Aku menghitung dengan benar ketika gadis kasir itu menyebutkan jumlah uang yang harus kubayar."

"Hm...."

"Aku sangat senang karena kau mau mempercayaiku untuk melakukan sesuatu. Aku seperti gadis yang sudah besar."

"Kau memang gadis yang sudah besar, Sayang. Tahukah kau akan hal itu?"

Soojae mengangguk sambil mengingat-ingat, berkata, "Saat itu, kukatakan padamu kalau aku tidak bisa pergi membayar sendiri. Karena setiap aku membeli sesuatu, pasti ada orang lain yang melakukannya untuk itu. Aku sangat takut membuat kesalahan, tapi kau meyakinkan aku kalau aku pasti bisa melakukannya."

"Kau menghitung dengan sangat serius, benar-benar menggemaskan. Aku bangga padamu, Soojae. Aku sangat bangga sebagai teman dan suamimu."

"Oh! Taehyung, terima kasih, Sayang." 

Diciumnya Soojae dengan gemas. Tangannya merangkul pinggul wanita itu. Soojae harum sekali, seperti embun segar. Aroma manis dari rambutnya yang masih sedikit basah menyeberang ke lubang hidungnya. Meski tanpa riasan apa pun, Soojae tetaplah cantik. Tubuhnya yang ringan menindih tubuh Taehyung. Kedua tangan kurusnya berada di masing-masing kepala sang suami. Memperlihatkan lekuk payudara dan pemandangan seksi yang mengundang hasrat kaum adam. Tuhan, ini bahkan masih sangat pagi, tapi ia selalu ingin menyentuh Soojae lagi dan lagi. Setelah sebulan pernikahan mereka, bukan hal aneh kalau mereka masih sangat lengket. Satu bulan paling membahagiakan dan akan terus seperti itu untuk ke depannya.

"Kau sudah mandi?"

"Aku baru saja selesai."

Tatapan mata Taehyung terarah ke tank top putih yang dikenakan Soojae. Belahan payudara sang wanita mengundang hasrat prianya. Wajah Soojae langsung berkerut ketika Taehyung terus memandanginya tanpa ekspresi. "Kau... kau tidak suka aku pakai ini?"

"Suka sekali. Aku jadi bisa melihat dengan jelas isi dari dalam pakaianmu. Sesuatu yang sangat cantik." Pipi Soojae merah padam, tersipu karena pujian mesum suaminya. Soojae mungkin tidak akan pernah merasa malu meski ia membuka pakaiannya di hadapan Taehyung, tapi kalau Taehyung terus memuja dirinya, hal tersebut sungguh membuatnya gugup.

"Aku tidak pakai bra," cicit Soojae ragu.

Tangan Taehyung yang tadi melingkari pinggul Soojae naik menyusuri punggung dan berpindah ke rahang manis wanita itu. "Bukankah setiap kau akan tidur, kau tidak memakai bra?"

"Uh, y-ya benar. Pagi ini aku juga tak pakai, aku lupa membawanya masuk ke kamar mandi."

"Kau bisa pergi keluar untuk mengambilnya, di sini cuma ada aku. Dan tadi aku sedang tidur. Kau takut dengan suamimu, hm?"

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang