28 : Run Away

5.5K 887 435
                                    

🍉🍉🍉

Keremangan malam itu tidak
menghalangi Taehyung untuk bisa melihat jelas dua netra cantik si gadis, mata itu menatapnya dengan feminim dan penuh permohonan. Seluruh nadinya mengalirkan darah yang mendidih.

"Soojae, kenapa kau bisa ada di sini? Kau harus kembali dan menikah dengan Jimin."

Si gadis menggeleng-geleng, air matanya menetes dengan penuh luka. Bibir Taehyung terkatup keras ketika mendengar tangis menderita dari sang jelit. Ia berlutut dan menggerakan satu tangannya untuk menangkup wajah Soojae, membawanya untuk berhadapan dengannya. "Jangan lakukan ini, Soojae. Kau akan menderita jika kau berkeras hidup bersamaku."

"Sejak dulu kau terus mengatakan kalau aku akan menderita jika aku bersamamu! Kau bohong! Aku tetap saja menderita meski aku bersama Jimin. Aku sakit, Taehyung. Bisakah kau peluk aku saja, peluk aku supaya aku tak menangis." Taehyung kemudian memeluk Soojae, dirasakan Soojae sudah lebih tenang, Taehyung berujar, "Maukah kau kembali malam ini? Yoongi dan semua orang pasti sedang mencarimu."

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Aku tidak mau kembali, aku hanya ingin di sini bersamamu. Dipelukanmu yang hangat dan nyaman."

"Soojae..."

"Aku tidak mau kembali!"

"Dengar, kalau kau melarikan diri seperti ini. Bagaimana bisa kau akan menjelaskan semuanya pada Yoongi?"

"Jangan memarahiku! Kau juga sering melarikan diri dan tidak menjelaskan apa-apa padaku!"

"Kau harus kembali, aku akan mengantarmu," kata Taehyung sambil cengkram saja pergelangan tangan Soojae. Gadis itu berkelit dan memberontak marah. Ia memukul-mukul Taehyung. "Jangan kau coba-coba untuk memaksaku! Kau pengecut!"

Taehyung terdiam kaku, ia memalingkan dan mengusap wajah dengan frustasi. "Aku hanya ingin berbuat baik padamu, Soojae. Aku hanya ingin kau hidup bahagia, tapi... Kalau kau jadi seperti ini, apa boleh buat."

"Aku tidak akan bahagia! Kau harusnya tahu itu. Jimin tidak mencintaiku, aku pun tidak mencintainya. Haruskah aku... Haruskah aku berbohong terus?" katanya pedih.

"Kau harus kembali, kau tidak boleh ada di sini." Diangkatnya Soojae dengan paksa, gadis itu memekik untuk melepaskan dirinya dari Taehyung. Saat Taehyung melangkah dengan sikap tidak peduli. Air mata Soojae mengalir ketika gadis itu menatap mata Taehyung dan berbisik serak sekali, "Aku sangat mencintaimu, Taehyung. Tolong jangan biarkan aku jauh darimu, kumohon bawalah aku bersamamu. Kumohon jangan pulangkan aku kemana pun. Sebab rumahku ada padamu."

"Diam, kau berisik!"

Soojae tercekat. Ia benci nada sinis yang berasal dari Taehyung. Hatinya sakit sekali. "Kau jahat sekali, Taehyung. Kau tidak mencintaiku lagi? Kau sekarang membenciku kan?"

Taehyung tidak menjawab. Ia hendak membuka pintu dengan satu kakinya tapi terhenti karena tangan Soojae menahannya agar tidak bisa terbuka. "Apa yang kau lakukan, Soojae. Jauhkan tanganmu."

"Apa yang kau lakukan!" bentak Soojae pada Taehyung. "Aku sudah datang jauh dari rumah untuk menemuimu, Taehyung. Aku melakukannya karena aku merindukanmu."

Marah, betapa marah Taehyung saat ini. Diri Taehyung bergejolak menyalahkan kepengecutannya, tetapi amarahnya keluar sesungguhnya karena Jimin. Beraninya si anak Park itu melakukan hal bodoh pada Soojae. Kalau akhirnya akan seperti ini, tidak akan pernah Taehyung mengalah. Ia pasti akan memperjuangkan Soojae mulai dari sekarang. Ia akan memiliki Soojae untuknya selamanya.

"Kupikir kau akan senang begitu aku datang, aku susah payah ke sini demi dirimu tapi kau malah..."

"Maafkan aku, Soojae. Maafkan aku."

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang