12 : Kiss Me Again

5.8K 917 376
                                    

   Pada akhirnya, Taehyung kewalahan sendiri menghadapi kemarahan Soojae. Gadis itu berhasil melukai wajah Hyera dengan kuku-kukunya, Hyera marah sekali, tapi ia pergi begitu saja sambil tersenyum. Mungkin Hyera akan menggunakan bekas cakaran itu untuk menyakiti Soojae nantinya. Sekarang, setelah sekian jam gadis itu berada di rumahnya, Soojae tak kunjung mau bicara. Ia ngotot menutup mulut dan tidak mau menatap Taehyung.

Pintu rumahnya diketuk, ketika ia membuka pintu, ia menemukan bibi Darin di sana, tersenyum sambil membawa satu setel pakaian serta selimut untuk Soojae. Tadi ia memberi tahu bibi Darin tentang apa yang di alami Soojae. Dan nampaknya bibi Darin sangat mengerti dengan alasan kenapa Soojae tidak ingin kembali ke rumah.

"Aku minta maaf kalau Soojae banyak merepotkanmu, tapi kurasa ia akan lebih tenang kalau di sini."

"Aku akan menjaganya."

Ia menerima pemberian bibi Darin, lalu wanita itu undur diri. Setelah hampir setengah jam sibuk membersihkan rumahnya, ia menemukan Soojae sedang meringkuk di kursi punggung sambil menangis. Padahal sudah berjanji untuk tidak menangis. Setelah ia mandi dan berpakaian benar, mengganti kemejanya yang kumal dengan kemeja yang lebih bagus dan harum. Ia menghampiri Soojae, mengulurkan nampan berisi makanan. Soojae tidak merespon kedatangannya, bahkan terlihat sedang berpura-pura tidur.

"Bangun, kau harus makan."

Soojae tidak menjawab.

"Aku tahu kau hanya pura-pura tidur, bangun sebelum aku memaksamu."

Dengan kekuatan super kekanakan, Soojae langsung duduk dengan tegak, seperti ada pegas di punggungnya. Taehyung tersenyum untuk kesekian kali, ia bertanya-tanya. Kenapa Tuhan menciptakan mahluk mungil bernama Soojae ini? Kenapa Tuhan membuatnya begitu manis dan cantik, kenapa Tuhan membuat garis hidung dan matanya nampak tak bercelah? Kenapa Tuhan membiarkan ia dekat-dekat dengannya?
"Setelah makan kau harus mandi." 

"Aku akan mandi sendiri, kau tidak perlu memberi tahu aku."

"Apa kau semarah itu?"

"Tentu saja aku marah!"
Air mata Soojae menggenang lagi.

"Jadi kau cemburu, kau mau menyentuh dadaku juga? Bukankah kau sudah lebih dulu memelukku dan merasakannya di banding Hyera?" kata Taehyung datar.

"Kau memang menyebalkan."

"Berhenti menangis, kau kan sudah mengatakan untuk tidak menangis lagi."

"Tapi... itu semua kukatakan sebelum Hyera datang."

"Kau terlihat jelek kalau sedang menangis."

"Apa aku sejelek itu?" Tangis Soojae mereda, matanya mengerjap-ngerjap lugu. Ia menatap Taehyung dengan penuh tanda tanya. Dicubitnya hidung gadis itu sampai Soojae merengek.

"Jelek sekali, hidungmu jadi merah seperti tomat."

"Aku tidak suka tomat."

"Sebentar lagi kau akan menjadi tomat kalau terus menangis."

"Aku tidak mau bicara denganmu, aku mau mandi."

Dibangkitkannya tubuh dan ditinggalkannya Taehyung sendirian di ruangan itu, sementara ia masuk ke kamar mandi mungil milik si tuan rumah, lalu mandi seadanya. Saat Taehyung sedang membersihkan wajan bekas memasak, ia mendengar Soojae berteriak ketakutan lalu melemparkan gaunnya keluar. Taehyung terkejut bukan main, ia berpikir mungkin Soojae menemukan sesuatu di pakaiannya.

"Ada kecoa!"

"Kecoa?"

Kepala Soojae menyembul dari pintu, tatapan mata Taehyung tertahan pada bahu telanjang Soojae yang bersih serta mulus, tubuhnya basah. Taehyung terpana dengan pemandangan seksi tersebut, hingga ia tidak berkata apa-apa selama beberapa saat, tersadar akan kebejatannya. Ia cepat-cepat memalingkan wajah, mengutuk dirinya sendiri.

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang