24 : Girl friend

3.7K 799 299
                                    


    Soojae tidur meringkuk di atas jerami. Matanya terpejam dan napasnya berembus lembut. Gadis itu bertelanjang kaki dan hanya pakai gaun tidur sederhana berbahan tipis. Rambutnya yang hitam terurai dan dua tangannya terlipat di bawah pipi. Saat Taehyung masuk ke lumbung untuk melihat Moly dan Steven. Taehyung terkejut ketika menemukan Soojae menggeliat dalam tidurnya. Gadis itu baru saja membuka mata, kedua tangannya terentang ke atas. Sepertinya Soojae tidak menyadari ada sosok lain di sana, ia bangkit duduk, mengusak kedua mata dan melamun cukup lama dengan bibir mencebik.

Sambil berlutut di depan si gadis, Taehyung menatap Soojae penuh tanda tanya. "Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Sudah pagi?" Taehyung mengangguk, ia menunjuk ke sela-sela bangunan yang menghantarkan cahaya keemasan.

"Oh..."  Soojae menunduk malas.

"Aku bertanya, kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah aku mengunci lumbungnya?"

"Aku punya kunci cadangan, kalau kau ingin membersihkan tempat ini, silahkan saja. Aku akan tidur lagi," kata Soojae masih dengan wajah mengantuk. Gadis itu memalingkan wajah dan berbaring seperti semula. Mata Taehyung tak lepas dari sosok Soojae yang meringkuk lucu di atas jerami, bibirnya gemas mengulas senyum. Kenapa Soojae begitu nyaman ada di sana, padahal jerami kering bisa saja membuat kulitnya terasa gatal.

"Kembalilah ke rumah, ini sudah pagi dan mungkin Yoongi sedang mencarimu."

"Yoongi oppa sedang pergi, jadi ini kesempatanku untuk melakukan apa pun yang kuinginkan. Kau jangan coba-coba mengusirku!"

"Aku tidak mencoba untuk mengusirmu, Soojae. Aku hanya ingin kau pindah ke kamar dan tidur dengan nyaman di sana."

"Aku tidak mengerti, aku hanya tahu kau mengusirku!" Taehyung kebingungan. Ada apa dengan gadis itu? Kenapa Soojae sangat sensitif pagi ini?

"Aku tidak bermaksud begitu, Soojae..."

Emosi Soojae meledak-ledak ketika ingat kalau kemarin Taehyung pergi berkencan dengan Hyera. Cemburu, Soojae sedang sangat cemburu. "Lalu apa?"

"Kau akan pegal-pegal jika berbaring terlalu lama di sini."

"Kau tak perlu memberi tahu aku!"

"Kenapa kau jadi marah?" Taehyung masih sangat sabar, tak pernah Taehyung merasa tersinggung dengan sikap Soojae. Ketika sedang merah padam karena marah, gadis itu malah sangat cantik dan menggemaskan.

"Kau tidak perlu tahu!"  Kontan Soojae langsung duduk tegap dan menatap sinis ke arah Taehyung dengan mata bulatnya.

"Aku ke sini karena aku tidak bisa tidur, semalam aku datang untuk menemui Moly, tapi aku tidak berani pulang, jadi aku menginap saja."

Taehyung ingin sekali menyisir rambut Soojae dengan jari-jari tangannya, membuang jerami kering yang menyusup nakal. Jelas Taehyung tahu diri, ia sudah berjanji tidak akan bersikap lebih jauh lagi. Ia tetap akan memberikan perhatian pada Soojae, tapi perhatian yang akan minim sekali.

"Kau gadis baik, dan gadis baik tidak boleh tidur di sembarang tempat yang terasa keras."

"Aku tidak peduli, yang penting... yang penting aku tidak merasa rindu lagi."

"Rindu dengan Moly?"

Tatapan mata Soojae tajam bagai belati, Taehyung gemas sekali. Ia ingin mencondongkan tubuh untuk mencium Soojae, namun ia diam saja seperti sikap patung. "Bukan dengan Moly, tapi denganmu! Aku tidak bisa tidur karenamu, Taehyung. Aku datang ke sini karena aku rindu saat itu... saat sebelum oppa memukulmu dan kau terluka..."

Soojae menunduk dan raut wajahnya sendu. Dagunya dibiarkan bertumpu pada lutut, kemudian air mata Soojae mengalir saja, isakannya penuh arti kesedihan, tetapi Taehyung hanya bisa diam menyesali. "Kenapa kau tidak memelukku? Aku sedang menangis, Taehyung."

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang