23 : Like

3.7K 804 155
                                    

Mereka masih tetap berteman, namun jarak di antara mereka semakin lama semakin jauh. Soojae sibuk dengan dunianya, begitu pun dengan dirinya.

Persis dengan apa yang ia bayangkan, Soojae bersikap sangat patuh pada pengaturan abangnya dan hubungan pertemanan mereka kembali seperti awal pertama mereka bertemu.

Hari ini Taehyung sedang sibuk membenahi lumbung, dari membersihkan kotoran kuda, memandikan dan mengajaknya jalan-jalan. Seperti yang diinginkan Yoongi, Taehyung menyiapkan satu kuda berjenis Mustang dengan bulu kecokelatan emas. Kuda itu berada di lumbung yang lebih besar, terpisah dari tempat Moly dan Steven. Tubuh kuda itu tinggi, besar dan sangat gagah dengan surai berkilauan indah. Selesai memasang pelana ke punggung kuat si kuda. Soojae muncul dengan Jimin. Kedua manusia itu bergandengan tangan, sementara Taehyung hanya diam ketika kedua orang itu sudah berdiri di hadapannya.

"Terima kasih atas bantuannya."

Taehyung tidak membalas senyum Jimin, bukan karena ia membenci pria itu, tapi memang seperti inilah wataknya. Satu-satunya orang yang paling mudah membuatnya tersenyum hanyalah Soojae, gadis yang kini hanya diam dan fokus pada Jimin.

Saat mata Soojae bertemu dengannya. Gadis itu tersenyum, senyuman yang tak bisa Taehyung jelaskan apa artinya. Senyum lembut yang hampir tak akan pernah Taehyung lupakan seumur hidup. Sayang sekali, bukan? Hubungan mereka memang sangat manis, tetapi bukan berarti tidak pelik.

"Kau sudah siap untuk pergi jalan-jalan?"

Soojae mengangguk, gadis itu memakai kemeja besar kotak-kotak yang dimasukan ke ban pinggang celana jinsnya, Soojae juga memakai topi dan sepasang sepatu bot yang feminim. Taehyung jadi teringat saat pertama kali ia melihat Soojae pergi berkuda sendirian. Gadis itu sangat cantik dan seksi. Menunjukan sosok lain dari dirinya yang lembut dan lugu.

"Hanya satu kuda?" kata Soojae polos, wajahnya yang tak terpoles riasan terlihat sangat cantik begitu matahari pagi menyinari wajahnya. "Ya, kita akan naik kuda ini bersama-sama."

"Padahal aku ingin naik sendiri."

"Tidak ada salahnya kita mencoba bersama, bukan?"

Soojae mengangguk, sementara Taehyung diam memegangi tali penambat kuda. Jimin membantu Soojae naik ke atas punggung si kuda, kemudian pria itu menyusul. Rasa cemburu menerpa batin Taehyung ketika ia melihat Jimin melingkarkan tangannya ke pinggang Soojae, posesif.

Soojae tidak sekali pun menoleh ke arah Taehyung lagi, mungkin Soojae melakukannya agar ia tidak lepas kendali untuk memeluk tubuh Taehyung penuh kerinduan. Jimin tidak boleh tahu lebih dalam tentang hubungannya dengan Taehyung. Soojae takut Jimin akan melakukan sesuatu pada pria yang ia kasihi itu.

"Jimin, Samba tidak suka kalau kita langsung memacunya untuk pergi berlari. Biasanya ia akan berputar ke halaman untuk berjalan-jalan kecil."

"Itu semacam pemanasan?" Soojae mengangguk. "Kuda ini sangat unik," puji Jimin. "Kau pun sepertinya sangat mengenal kuda ini."

"Namanya Samba, ia kuda kesayangan Appa, tapi sudah diberikan untuk Yoongi oppa."

"Benarkah?"

"Ya, kapan kita akan pergi?" Soojae sudah tidak sabar, kakinya bergerak-gerak gemas.

"Taehyung, bisakah kau membawa kami untuk melakukan pemanasan?"

"Ya, tentu saja."

Taehyung berjalan cepat, menuntun sang kuda ke halaman yang lebih luas. Ia mendengarkan setiap pembicaraan Soojae bersama dengan calon suaminya, tidak ada kalimat yang salah. Soojae berbicara apa adanya, hanya saja gadis itu terlihat lebih murung dan tak terlalu aktif seperti ketika bersamanya.

 Flower Flaws ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang