Thirteen

17.2K 2.8K 467
                                    

Ryaline tengah duduk di bawah pohon rindang sekitar perkemahan sendirian, teman teman nya yang lain tengah sibuk membangun tenda untuk nanti mereka tidur. Sedangkan Ryaline tidak di berikan izin untuk ikut membangun tenda, setelah luka di kaki nya Jaemin obati, Jaemin melarang keras Ryaline untuk ikut bekerja membangun tenda.

Berakhir lah Ryaline duduk sendirian disini, di bawah pohon sambil memandang para teman nya yang sibuk membangun tenda.

Ryaline terkekeh saat melihat Somi yang terlihat sangat kesal karena tingkah jahil Haechan, mereka berdua memang sepasang kekasih, tapi menurut Ryaline mereka pasangan kekasih yang lucu.

Dimana Haechan lebih sering membuat Somi kesal di bandingkan membuat Somi terkesima, tapi dari itu semua malah membuat hubunganya malah selalu hangat, mengingat betapa humoris nya Haechan yang pandai membuat Somi tertawa meskipun baru saja di buat kesal.

Hubungan mereka unik, dan Ryaline terkadang iri pada mereka. Kapan dia bisa mendapatkan itu semua dari Jeno, setidaknya Jeno yang bisa menerima nya pun sudah cukup bagi nya.

Lamunan dan senyuman di bibir Ryaline hilang begitu saja saat seseorang menarik tanganya dengan kasar untuk berdiri.

"Siyeon, sakit." Ringis Ryaline.

Iya, Siyeon adalah orang yang tiba tiba datang dan menarik Ryaline untuk berdiri dengan kasarnya.

Setelah berhasil membuat Ryaline berdiri, Siyeon mendorong tubuh Ryaline sampai punggung Ryaline terbentur pohon di belakang nya.

Siyeon mendekat ke arah Ryaline menatap Ryaline dengan tajam, lalu tangan nya mencengkram kedua pipi Ryaline sehingga Ryaline merasakan perih di pipi nya.

"Gak usah ganggu hubungan gue sama Jeno, Ryaline!" Ucap nya dingin.

Ryaline menggeleng, jujur dia takut sekarang. "Aku gak ganggu hubungan kalian, selama ini aku diem aja, bahkan aku biarin Jeno masih punya hubungan sama kamu di saat dia udah jadi tunangan aku." Ucap Ryaline.

"Ya emang seharusnya gitu dan selamanya gitu, lo gak punya hak buat larang Jeno punya hubungan sama gue. Inget Ryaline, disini gue yang duluan punya hubungan sama Jeno, dan disini lo yang jadi orang ketiga dalam hubungan gue sama Jeno!"

Ryaline mencoba melepaskan cengkraman tangan Siyeon di pipi nya, dia sudah tidak sanggup lagi menahan rasa sakit nya.

"Iya aku tau, aku cukup tau diri buat gak ngelarang apapun yang Jeno lakuin, jadi sekarang lepas tangan kamu di pipi aku Siyeon, sakit." Lirih Ryaline.

Bukannya melepas Siyeon malah semakin mencengkramnya kuat kuat, "Terus kenapa sekarang Jeno berubah, Ryaline. Kenapa dia keliatan lebih peduli sama lo? Pasti karena lo deketin dia terus kan? Dasar cewe gak tau diri."

Ryaline semakin meringis, apalagi saat kuku Siyeon menusuk kulit pipi nya, rasanya sangat perih. "Aku gak pernah deketin Jeno, kamu tau sendiri kita kaya gimana selama ini. Lagian apa salahnya Jeno kasih sedikit kepeduliannya sama aku, aku tunangan nya juga." Ucap Ryaline.

"Berani banget ya lo bilang kaya gitu?!" Siyeon melepaskan cengkramannya, berniat menampar pipi Ryaline, Ryaline yang sadar akan itu pun langsung menutup matanya, bersiap mendapatkan tamparan dari tangan Siyeon.

Tapi tamparan itu tak kunjung mendarat di pipi nya, perlahan Ryaline membuka matanya, dan dia sedikit lega karena kini dia melihat Jaemin yang tengah menahan tangan Siyeon yang hampir mengenai pipi nya.

Jaemin menghempaskan tangan Siyeon dengan kasar, sampai Siyeon terjatuh ke tanah. Hal itu cukup membuat Ryaline kaget, dia bahkan berniat menolong Siyeon namun gagal karena Jaemin yang lebih dulu menangkup pipi nya.

Emosi Jaemin semakin membeludak saat melihat pipi Ryaline yang begitu merah, belum lagi tercetak jelas bekas kuku yang hampir mirip cakaran di pipi Ryaline.

"LO MANUSIA APA IBLIS SIH ANJING?!" Tanya Jaemin sambil menatap Siyeon tajam.

Siyeon yang masih terduduk di tanah pun membalas tatapan Jaemin dengan tajam juga, "Lo gak usah ikut campur, Jaemin!" Tegas nya.

"Jelas gue ikut campur! Ini soal Ryaline, dan sampai kapanpun gue bakal ikut campur kalau berhubungan sama Ryaline!"

Jaemin menunduk untuk semakin dekat dengan wajah Siyeon lalu tangannya mencengkram pipi Siyeon, tapi Jaemin cukup tahu diri untuk tidak menyakiti wanita lewat fisik.

"Lo perempuan macam apa sih, Yeon? Bahkan lo kaya iblis yang menjelma jadi manusia, kok Jeno bisa ya bertahan sama perempuan macam lo dan nyianyiain perempuan sesempura Ryaline?" Tanya Jaemin sambil tertawa meremehkan.

Siyeon menepis tangan Jaemin di pipi nya, sedangkan Ryaline tengah berusaha menarik Jaemin untuk berhenti membalas apa yang telah Siyeon lalukan padanya.

"Jaemin, udah." Ucap Ryaline.

Jeno yang tidak sengaja melihat itu semua pun melotot kaget, yang Jeno lihat hanyalah bagian dimana kini Siyeon tengah terduduk di tanah dengan Jaemin yang seperti tengah menyakiti Siyeon.

"SIYEON!!" Pekik Jeno.

Ryaline refleks menoleh, Jeno berlari untuk menghampiri Siyeon, membantu Siyeon berdiri lalu merangkul pundak Siyeon.

"Lo apain cewe gue, Jaemin?!" Tanya Jeno.

Bukannya takut, Jaemin malah tertawa sinis. "Coba lo tanya sama cewe lo itu, apa yang udah dia perbuat sama tunangan lo?" Tanya Jaemin sinis.

Jeno baru sadar dengan keberadaan Ryaline dengan pipi yang begitu merah dan terluka, "Yeon, kamu—"

"Engga, Jeno! Aku gak ngapa ngapain, Ryaline! Malah Jaemin yang udah dorong aku sampai aku jatoh, Jaemin yang udah sakitin aku." Potong Siyeon.

Tiba tiba Siyeon menangis sambil memeluk Jeno, "Aku takut, Jeno. Jaemin kasar banget tadi." Lirih nya.

Jaemin semakin tertawa melihat drama yang tengah Siyeon lakukan, dia benar benar pintar bersandiwara, dan pandai membalikan fakta yang ada, sepertinya Siyeon memang bukan manusia.

Jaemin menarik lengan Ryaline untuk dia genggam, lalu wajah nya yang tertawa kini kembali menjadi wajah yang dingin karena muak melihat drama di hadapannya ini.

"Inget ini, Siyeon. Kalau sampai gue liat lo berani sakitin Ryaline lagi, gue gakkan segan segan buat bales semua itu. Tadi gue cukup tau diri dan inget kalau lo perempuan, tapi sekarang gue sadar kalau lo bukan perempuan yang pantas di lindungi dan di perlakuan dengan baik, lo iblis!" Ucap Jaemin dingin.

Jeno yang merasa tidak terima saat mendengar kekasihnya di hina pun langsung mencengkram kerah baju milik Jaemin. "Maksud lo apa ngomong kaya gitu ke cewe gue?!" Tanya nya penuh emosi.

Jaemin menepis tangan Jeno yang berada di kerah baju nya dengan kasar, "Lo adalah manusia paling bego kalau percaya sama apa yang iblis ini bilang, Jeno!" Tegas Jaemin.

Setelah itu Jaemin pergi meninggalkan Jeno dan Siyeon, membawa Ryaline yang sepertinya sangat ketakutan melihat pertengkaran tadi.

Mark, Renjun, Haechan dan Somi sama sama terkejut melihat Ryaline dan Jaemin yang datang dengan keadaan Ryaline menangis dan Jaemin yang tampak sangat emosi.

"Astaga, Ryaline. Pipi kamu kenapa, Rya?" Tanya Somi khawatir.

Mark langsung menangkup kedua pipi Ryaline dengan lembut, melihat keadaan pipi Ryaline dengan lebih dekat. "Rya, kenapa bisa sampai kaya gini?" Tanya Mark.

Ryaline tidak kunjung menjawab, semua nya langsung menatap Jaemin, berharap Jaemin membantu menjawab apa yang sudah terjadi pada Ryaline.

"Siyeon. Iblis itu yang udah buat Ryaline kaya gitu." Jawab Jaemin.

Fiancé | Jeno  [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang