Jeno Rayhan Prasakta, lebih akrab di panggil Jeno oleh keluarga dan kerabatnya.
Jeno adalah anak bungsu dari keluarga Prasakta. Memiliki satu orang Kakak laki laki bernama Ardian Doyoung Prasakta, atau lebih sering di panggil Doyoung.
Keluarga Jeno utuh dan lengkap, Ayah dan Ibu nya ada untuk mereka, walau tak dapat di pungkiri bahwa sang Ayah tetap lah lelaki karir yang cukup gila kerja, meski begitu waktunya untuk keluarga tetap lah ada.
Sampai hari dimana Jeno sedikit marah dan kesal pada keluarga nya, Jeno yang memang cukup nakal di sekolah ini terpaksa di jodoh kan dengan anak dari sabahat sang Ibu.
Yang Jeno tahu, wanita ini adalah teman nya di sekolah.
Ryaline Ammara Radirga, anak tunggal dari kelurga Radirga. Ryaline hidup tanpa seorang Ibu, akibat kecelakaan hebat yang menimpa keluarga nya saat Ryaline balita, ia harus kehilangan sang Ibu untuk selamanya.
Hanya Ryaline dan sang Ayah yang dapat selamat dari kecelakaan itu, sedangkan sang Ibu harus berakhir kembali kepada Sang Pencipta.
Ryaline juga sebenernya tidak mau di jodoh kan dengan Jeno, teman satu sekolah nya. Karena Ryaline juga tau kalau Jeno sudah memiliki kekasih di sekolah.
Tapi nasi sudah menjadi bubur, selama satu tahun ini Ryaline terpaksa menyandang sebagai tunangan Jeno, meski Jeno tetap memiliki status lain bersama kekasih nya.
Siyeon, kekasih Jeno selama hampir dua tahun ini. Hubungan mereka berdua jauh lebih lama di bandingkan hubungan Ryaline dengan Jeno, jadi disini Ryaline tidak bisa berbuat banyak.
Karena dasarnya, di sini Ryaline lah sosok orang ketiga dalam hubungan mereka.
Tidak menafik fakta, bahwa sebenernya Ryaline menaruh harapan pada Jeno, berharap jika tunangan nya itu bisa menerima dan memperlakukan nya layaknya tunangan pada umum nya.
Meski nyata nya semua hanya lah mimpi yang tak mungkin bisa nyata bagi seorang Ryaline, mengingat betapa besar nya Jeno mencintai kekasih nya itu.
Disini, hanya Ryaline yang menganggap Jeno sebagai tunangan nya, tidak dengan Jeno.
"Ayo pulang, Mama minta gue buat bawa lo ke rumah." Ajak Jeno sambil menarik lengan Ryaline dengan kasar.
Ryaline langsung menepis lengan Jeno, "Sakit, Jen. Kalau kamu gak bisa bersikap lebih lembut ke aku, aku bisa jalan sendiri. Gak usah narik aku kaya gitu, sakit." Lirih Ryaline.
Jeno berdecak malas, "Gue terpaksa harus pulang sama lo, kalau bukan Mama yang minta mending gue pacaran sama Siyeon."
"Kamu bisa pergi sama Siyeon, bilang sama Mama kalau aku bakal ke rumah nya nanti, dan aku bisa kesana sendiri."
Ryaline baru saja akan melangkah pergi, tapi lagi lagi tangan nya di cekal oleh Jeno. "Gue lagi males ribet, jadi lebih baik lo ikutin aja mau gue sekarang."
Jeno kembali menarik lengan Ryaline, kali ini lebih lembut, tidak sekasar tadi.
"Masuk." Perintah Jeno dingin.
Setelah masuk ke dalam mobil Jeno, keadaan selalu hening. Satu tahun lama nya menjadi sepasang insan yang bertunangan, mereka tidak pernah bersikap layaknya pasangan semestinya.
Yang selalu terjadi hanya lah keadaan yang hening dan mencekam, tak ada obrolan ringan antara kedua nya, kalau pun ada obrolan yang terjadi antara keduanya, itu pasti sebuah perdebatan.
Sampai rumah Jeno masuk lebih dulu, meninggalkan Ryaline yang berjalan di belakang nya.
Jeno langsung masuk ke kamar nya, sedangkan Ryaline langsung di sambut hangat oleh sang Ibu dari keluarga Prasakta.
"Ryaline sayang, Mama kangen banget sama kamu."
"Ryaline juga kangen, Ma."
Mama Prasakta tersenyum melihat gadis cantik di hadapan nya ini, persis seperti wajah mendiang sahabat nya.
"Maafin Jeno ya? Sampai detik ini Jeno belum bisa menerima kamu sebagai tunangan nya, dia belum bisa memperlakukan kamu dengan baik, Mama minta maaf, ya?"
Ryaline menggeleng, "Mama gak perlu minta maaf, Mama gak salah. Mungkin, ini udah takdir Ryaline harus menghadapi sikap dan sifat Jeno yang seperti ini."
"Ryaline, jujur Mama bener bener gak bisa nerima Jeno sama Siyeon. Mama rasa Siyeon bukan gadis yang baik buat Jeno, cuman kamu wanita yang baik buat Jeno. Tapi kalau gini cerita nya, kamu terlalu baik dan sempurna kalau harus di sandingkan sama Jeno. Kamu mau perjodohan ini di batalkan? Mama mau kamu bahagia dengan pilihan kamu, Mama mau kamu bahagia dengan lelaki yang bisa membuat kamu bahagia."
Ryaline tersenyum hangat, tanganya menggengam tangan sang Ibu di depannya, "Ryaline juga gak mau Ma terjebak dalam situasi ini. Ryaline juga ingin di cintai dan di sayangi, tapi untuk saat ini Ryaline masih cukup punya kesabaran buat menghadapi Jeno, tapi kalau nanti kesabaran Ryaline udah habis dan Jeno masih seperti ini, Ryaline bakal mundur, Ma."
Mama Prasakta langsung memeluk Ryaline dengan erat nya, gadis di hadapnnya ini memang memiliki hati yang luar biasa cantik nya.
Bagaimana pun Jeno menyakiti Ryaline selama satu tahun ini, Ryaline tetap bertahan dalam hubungan pertunangan yang tidak di inginkan ini.
"Bagaimana pun nanti ke depannya, Mama yakin kamu akan mendapatkan buah dari kesabaran yang selama ini kamu tanam. Mama yakin, siapapun orang nya, kamu akan merasakan bahagia yang teramat besar, kamu akan mendapatkan balasan yang setimpal dengan semua pengorbanan kamu ini."
Ryaline hanya bisa berdoa dalam hati nya agar Tuhan berbaik hati untuk mengabulkan apa yang Mama Prasakta ucapkan.
__________________________
Cerita pertama tentang Jeno, gimana nih? Lanjut jangan?
Kalau mau lanjut, ramaikan dulu vote dan coment nya. Oke?
KAMU SEDANG MEMBACA
Fiancé | Jeno [Sudah Terbit]
Fiksi PenggemarKetika Jeno yang terlalu naif akan perasaan nya pada sang tunangan, lebih memilih bertahan pada ego untuk terus bersama sang kekasih di bandingkan menyadari cinta nya pada sang tunangan. Akan kah Jeno menyadari semua itu dan memperbaiki semua nya...