❤السلام عليكم...الغ...❤
Happy Reading...
.
.
.Alam telah menunjukkan keagungannya dan keindahan setelah hujan menerpa sedari petang dengan gumpalan awan. Kini layaknya terhempas sudah alam penuh rasa dingin itu. Sembari duduk di depan tas besar dan berkemas untuk menuju peraduan barunya hari ini.
Siapa sangka minggu pagi setelah ujian kelulusan dua hari berlalu. Hari ini saat dimana ia harus meninggalkan pesantren tercinta demi beasiswa yang tiba menghampiri disaat yang tepat menurutnya.
Berkemas seluruh barang dari pesantren sembari menunggu orang tua datang dan mengantar menuju kota metropolitan. Ia tertunduk lemas saat kedua teman shohib menghampiri dan menitikkan air mata.
Tatapan sendu yang mereka haturkan, berhasil membuat hati dewi bergejolak hebat, seakan akan tak tega meninggalkan mereka.
"Maafin dewi, dewi akan merindukan kalian" sembari memeluk lengan kedua shohib nya.Tak menunggu lama, panggilan untuknya telah tiba. Dimana gadis ini akan benar-benar pergi. Tak tinggal diam mereka membawa satu koper hijau, dan tas ransel biru menuju mobil keberangkatan temannya.
Terlihat seluruh keluarga pesantren, hingga seluruh santri antusias mengantar 6 remaja ini untuk menuju impiannya. Tak lupa didampingi dari berbagai keluarga yang bersangkutan pun ikut menitik air mata bahagia melihat para buah hatinya berhasil melangkah menuju ridha Allah.
Mengingat waktu berjalan sangat cepat. Setelah acara pamitan dengan seluruhnya, kakak pendamping beasiswa mempersilahkan mereka menuju angkutan yang telah disediakan dan keberangkatan segera dimulai.
Menunggu waktu lebih dari dua jam, akhirnya mereka sampai pada penginapan khusus penghuni beasiswa dengan akhwat dan ikhwan yang dibedakan tapi tetap berdampingan.
Terlihat bangunan lantai dua bercat biru memiliki 8 kamar serta kamar mandi dalam, adalah penginapan untuk akhwat. Dan sebelahnya bangunan klasik yang sama persis bentuknya namun bercat beda yakni perpaduan hitam dan putih adalah penginapan untuk ikhwan.
Nailil, dewi dan ara pun memasuki penginapan dengan bertenteng barang masing masing. Hanya disambut oleh wanita paruh baya yang tidak lain pekerja dibagunan ini.
"Assalamualaikum, selamat datang neng" katanya menyambut kami dan membungkukkan badannya
"Waalaikumussalam bu," jawab mereka serentak
"Perkenalkan, saya mbok inah. Panggil saya mbok saja ndak papa. Mari saya antar kekamar non" jawabnya sambil berjalan mendahului mereka"Berhubung calon mahasiswi dari kota lain belum datang. Jadi kalian bisa memilih kamar yang kalian suka, tapi pilihlah kamar untuk kalian bertiga bersama. Karna masih banyak lagi yang akan tinggal disini" lanjutnya sambil berjalan tak menengok
"Makasih buk" kata ara samping nailil
"Kita lihat dulu kamar yang bersih aku nggak suka kalo kotor" pinta nailil dengan acuh"Lil, jaga ucapanmu" ucap ara lirih
Nailil hanya melengos tak peduli,
"Lihat kamar sebelah kanan aja, deket balkon" kata nailil menujuk kearah kamar ituMereka dan mbok inah hanya menurut pada nailil yang berlari kecil menuju pintu bercat putih dan bergegas masuk.
"Istirahat lah kalian lelah, jika ada perlu panggil saja non. Mbok inah siapkan makan siang buat kalian." kata mbok inah diambang pintu
"Makasih mbok" ucapku sambil menatap punggung mbok inah yang sudah tak terlihat
"Kamar ini lumayan besar, aku akan tidur dikasur itu, kalian berdua tidurlah dikasur besar sebelah kanan" kata nailil sambil merebahkan badannya diatas kasur yang muat satu orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date And Time
RomanceKisah kasih remaja yang diam diam suka pada seseorang yang rasanya tak pantas ia miliki. Namun takdir mempertemukan pada teman karib nya sendiri dengan pria yang ia sukai. Saat perasaat yang tak henti terisak. Alam berkata lain yang mengambil seseor...