11. | SYELLA

45 21 4
                                    

Tetep jaga kesehatan ya readers..
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa❤


السلام عليكم ...الغ ❤

Happy Reading...
.
.
.

Dewi Pov On

Pagi yang sangat cerah. Matahari membagikan cahaya nya dengan baik. Seakan dia mendukung ku untuk memulai hari baru dengan baik juga. Ditambah lagi suasana pagi di penginapan sangatlah ramai. Semua temanku dari penjuru kota mereka sangat antusias dengan acara PBAK Kampus yang dilakukan mulai hari ini dan empat hari kedepan.

Tak kalah beda dengan teman kamar ku ini. Nailil dan ara, mereka sedari pagi sudah pusing mencari pakaian cocok untuk dikenakan dikampus nanti. Tapi tidak dengan ku, aku hanya melakukan kebiasaan rutinku setiap pagi. Membantu mbok inah menyapu halaman, mungkin karna terbiasa hidup dipondok pesantren yang dituntut dengan kemandirian. Aku jadi terbiasa dengan hal ini.

Beda dengan teman beda kota ku, yang menganggapku layaknya cucu mbok inah yang bertugas bersih bersih dan memasak disini. Aku tak masalah dengan tanggapan mereka, toh kegiatan yang aku lakukan hanya karna sebatas kata ikhlas tak lebih.

Kami akan berangkat pukul tujuh pagi, karna mengingat kampus kami masuk pukul delapan pagi, beda dengan wilayah pedesaan yang melakukan kegiatan jam tujuh. Aku tak heran dengan itu, karna ini kota bukan desa. Kota yang cenderung lebih banyak penduduk hingga memenuhi jalan raya dengan padat. Menurut ku itu alasan yang sangat logis mengenai hidup ditengah kota metropolitan ini.

Saat kami sampai ditempat kampus yang terlihat sangat royal ini. Berjalan masuk memenuhi instruksi untuk berkumpul dilapangan khusus untuk mahasiswa baru seperti kami.

Arrgghh..
Ada yang menabrakku dari belakang, hampir saja aku jatuh. Tapi tidak, karna lengan nailil dan ara yang menahanku.
Aku membalikkan badanku, betapa tergejudnya aku saat menatap seseorang yang menabrakku tadi. Dia kaum adam, yang kenabrakku adalah laki laki ber pakaian almamater kampus dan memakai IDCard.

"Wahh, subhanallah" ucapku lirih menatap wajah berhidung panjang itu. Aku fikir dia ini pangeran yang tersesat. Matanya tak sengaja bertatap denganku, Tapi aku sadar dengan tatapan ini, segera ku palingkan.

"Heh!, jalan pakek mata" kata salah satu teman sampingnya.
"Maaf kak" hanya kata itu yang bisa ku ucapkan padanya, dengan tundukkan kepalaku. Aku sadar ini dilarang, ini adalah zina mata dalam pelajaran ku dipesantren dulu.

Entahlah, apa yang difikirkan pria yang sebenarnya menabrak ku duluan tapi aku yang minta maaf. Dia menyentuh pundakku dengan halus, tapi dengan reflek ku tepis tangan itu.

"Oh iya dek gak papa, maafin gue juga yang tadi nabrak lo. Gue gak sengaja"
Ohh iya, dia minta maaf padaku ternyata, aku hanya mengangguk menanggapi kata maaf itu.

"Oh iya, kenalin gue Brian. Semester 6 sekarang" dia mengulurkan tangannya padaku. Tapi aku tak membalasnya, aku hanya menangkupkan kedua tanganku didepan dada "Saya Dewi"
Dia menarik tangannya kembali.

"Emm, kalian kelompok Berapa?" tambahnya lagi, aku tak menjawab.
Tapi, nailil yang menanggapi pernyataan kedua pria didepan kami.

"Kami kelompok 12 dan 14. Sudah yuk ra, dew kita kumpul disana" nailil menarik lengan ku dan ara. Kami beranjak pergi dari tempat itu. Aku sadar nailil sangat risih dengan kakak tingkat kami tadi yang minta berkenalan. Perlahan aku dan ara paham dengan sifat nailil yang dingin dengan seorang pria tak dikenal.

Saat acara PBAK Kampus atau bisa dianggap masa perkenalkan Kampus dimulai. Entah kebetulan atau apa pria yang menabrak ku tadi pagi, dia sekarang menjadi pembimbing kelompok ku. Sedangkan nailil dan ara mereka satu kelompok, dan aku sendirian.

Date And Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang