❤السلام عليكم...الغ❤Happy Reading...
.
.
.Kringgg...
Mode handpone salah satu mahasiswa di kelas berdering.Segera lah si pemilik melangkah keluar kelas dan meninggalkan para mahasiswa mengerjakan tugasnya.
Pria itu menerima panggilanp, "Hallo, apa?" katanya saat menerima telvon.
"Bang, kata mama. Lo disuruh balik sekarang" katanya di sebrang.
"Masih ada kelas. Kalo mau nganter mama belanja, lo aja ngapa sih!" bentak farhan.
"Ada papa disini" ucap pria sebrang.
Farhan mendengar dengan jelas kata adiknya. Dengan sebutan papa, farhan memgingat kembali kejadian beberapa minggu yang lalu. Ia sangat mengingat bahwa kekasih yang sudah menjalin hubungan lebih dari kata spesial dengannya, menggoda seorang pria paruh baya kebanggaannya.
Sebutan 'papa'. Farhan sangat muak dengan sebutan itu. Menurutnya, ia tak pantas dipanggil 'papa' saat ia menggelar acara ikatan suci dengan gadis yang masih bernotabennya sebagai kekasih farhan.
Farhan masuk kembali menuju kelas dan membubarkannya lebih awal dari jam istirahat seperti biasanya.
Ia meninggalkan ruang kelasnya, tangan dan jarinya tergenggam, rahangnya mengeras, matanya merah,
Kakinya melangkah lari. Terus berlari menuruni tangga dari lantai dua, hingga sampai pada lapangan basket yang menurutnya sepi.Farhan melepaskan jaz yang dipakainya, dan meletakkan diatas tas disamping tepi lapangan. Merenggangkan dasi, dan mengeluarkan baju berkeraknya.
Penampilan farhan sangat berbeda sekarang ini. Yang tadi awalnya formal dan sangat rapi, dengan tatanan rambut yang style. Sekarang lebih berantakan.
Ia mengambil bola basket yang tergeletak tanpa pemilik di samping kanan lapangan itu. Ia melakukan berbagai jenis permainan bola, seperti dribbling dan sejenisnya. Berlari mengelilingi lapangan, dan memasukkan bola pas pada jaring. Memainkan gertakan pada lantai lapangan hingga menimbulkan suara gertakan yang begitu amat keras.
Ia melakukannya berkali kali, seperti melampiaskan amarahnya pada permainan bola itu.
farhan menghentikan permainannya saat mendengar suatu yang asing dan tak jauh dari posisinya, sontak mata farhan mendapati gadis diambang pintu.
Segera ia mengambil tas serta jaz nya dengan kasar, berjalan melewati gadis yang menjatuhkan segelas minuman. Ia tau persis siapa gadis berniqob itu. Langkahnya terhenti saat mendengar "La Tahzan, Innallaha ma'ana" katanya.
Farhan menoleh pada gadis itu, ia mendekatinya namun gadis itu melangkah mundur dan melarangnya untuk mendekat.
Farhan tak begitu mengenal dekat dengannya. namun, Beberapa kali mendengar desus desus bahwa gadis itu berprestasi dan masuk kuliah disini pun karna beasiswa. Menurut farhan, itu biasa saja. Karna, farhan mengenal beberapa teman kelas mahasiswa sama sama masuk dengan beasiswa.
Selain itu, menurutnya tak ada yang spesial dengan gadis yang sering dibicarakan seniornya yang kini berstatus sebagai dosen di Fakultas Hukum, siapa lagi kalau bukan adit.
Dosen berpenampilan keren dengan setelan jaz berwarna dongker dan celana panjang yang senada, menjadi baju kebanggaan nya hingga saat ini.
Tak heran para kaum hawa dikampus ini, lebih tepatnya di Fakultas hukum banyak yang tertarik dengannya.
Selain itu, ketua senat jurusan yang dikenal dengan sebutan bryan pun juga ikut tertarik padanya. Bryan yang bernotabennya sebagai adik kandung dari farhan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date And Time
RomanceKisah kasih remaja yang diam diam suka pada seseorang yang rasanya tak pantas ia miliki. Namun takdir mempertemukan pada teman karib nya sendiri dengan pria yang ia sukai. Saat perasaat yang tak henti terisak. Alam berkata lain yang mengambil seseor...