"walaupun manusia dengan tubuh kecil, dimata Allah tetaplah sama dalam hal kelakuan. Sama-sama mempengaruhi lingkungan sekitar mereka."
~~~
Happy Reading...
.
.
.
Memulai hari dengan mata terbuka dan hati serta jiwa yang tertutup, adalah suatu penyesalan suatu hari nanti. Ingin selalu merasa hidup yang manis, dan tak ingin berbagi dengan yang lain sudahlah lumrah pada sifat manusia.Sudah menjadi bagian dari hidup manusia jika ingin menilai dan dinilai, tapi apakah pernah ia menilai dirinya sendiri?
Ilmu yang ia pelajari selama dipesantren 3 tahun belajar, bisa hilang terhempas dan lupa seketika jika sudah bertatapan pada dunia luar yang fana dan menggiurkan.
"Pantas saja, nailil masih menyimpan beberapa buku dipesantren!" gumamnya
Berfikir keras akan ucapan nailil saat dirumah tadi, dengan tegas dan bangga ia berucap "Kalian ingat Pengajian bu nyai dulu nggak tentang cerita hidup Aisyah, 'Aku bukan Aisyah R.A yaang menyesal dengan mengatakan 'syafiyah si pendek' yang bisa mengubah warna lautan.. Lalu bagaimana dengan gunjingan dari mulut ku yang bisa saja membuat samudra menjadi busuk nan pekat kehitaman' seperti itulah aku. Kalau kalian tau!".
Sangat penuh dengan kepercayaan saat mengungkapkan kalimat itu. Sampai hati kecil Dewi terasa teriris sakit, menunjukkan bahwa walaupun manusia dengan tubuh kecil, dimata Allah tetaplah sama dalam hal kelakuan. Sama-sama mempengaruhi lingkungan sekitar mereka.
"Kamu kenapa?" siku nailil yang menyenggol pelan lengan Dewi.
"Hah?" Dewi tersadar, "masa iya aku bilang kalo mikirin ucapan nailil tadi!" batinnya.
"Lo itu kenapa ngelamun aja dari tadi?" nailil mengulanginya lagi, "masih sakit nih kaki kamu?"
Tak berfikir lama mencari alasan, ara sudah mulai angkat bicara, "jangan ngomong kaki Dede' yang masih sakit disini, ntar kepikiran lagi tuh kak Ramdan" ucap ara terkekeh.
Memanglah saat ini mereka masih didalam mobil farhan yang melasat menuju jakarta kembali, sedari tadi didalam mobil yang hening karena penuh mayoritas dari mereka berjenis Laki-laki. Apalagi beberapa pria diantara mereka menyukai gadis yang sama.
Nailil memikirkan hal itu, sambil berbisik pada ara, "yuk kita kerjain mereka, biar pada cemburu bang ramdan sama kak farhan" dan dijawab nailil dengan anggukan semangat.
"Emang nailil mah temen ara yang paling Edan" sambil tersenyum renyah.
Nailil menarik udara dan bersiap untuk memulai aksinya, "kak farhan" sapa nailil santay.
Farhan tak menoleh sama sekali, ia tak menghiraukan nailil yang memanggil panggilnya beberapa kali.
Nailil, Ara, dan Dewi yang duduk dibangku paling belakang pun berbisik dan menundukkan kepala, mulut ara dan nailil yang tak henti berkomat kamit berkata pelan, hanya dijawab gelengan atas dasar tak setuju dengan ide kedua temannya.
Ara mulai geram dengan cara Dewi yang tak setuju saat beberapa kali melontarkan ide pada nya.
"Udah, Dede' mah kudu ngikut an. Demi dapet jawaban mereka tuh beneran suka sama Dede' apa cuma baperin" kata ara masih berbisik, "bener gak lil?""Betul!" kata nailil dengan semangat. Saking semangatnya ucapannya sedikit keras hingga terdengar kedua pria yang duduk dibangku depannya atau bangku tengah pada mobil, yakni hamdan dan rendy.
Hamdan yang masih fasih berkomat kamit mengucapkan sholawat dalam hatinya sontak menengok ke belakang yang mendapati ketiga gadis berbisik satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Date And Time
RomanceKisah kasih remaja yang diam diam suka pada seseorang yang rasanya tak pantas ia miliki. Namun takdir mempertemukan pada teman karib nya sendiri dengan pria yang ia sukai. Saat perasaat yang tak henti terisak. Alam berkata lain yang mengambil seseor...