17. Video Call

159 12 0
                                    

17. Video Call

Ketika cicin itu masuk kedalam jari manis yang begitu indah, suara tepuk tangan pun terdengar meriah.

"Akhirnya ya, Riana bisa dapetin kebahagiaan dia." ujar Alin.

"Iya. Gue seneng banget liat Riana senyum kayak gitu." ujar Kanya.

"Kita semua seneng liat Riana bahagia." ujar Binar.

"Nya, dahi lo kenapa? Kok ada luka?" tanya Binar memegang dahi Kanya.

"Ah? Gak—gapapa. Ini gue kepentok pintu tadi pagi, karena masih ngantuk banget terus gue nggak liat-liat jadi nabrak deh." ujar Kanya.

"Serius karena nabrak pintu?" tanya Binar curiga.

"Iya. Udah lah gak usah bahas gue, kita ke Riana sama Tio aja mending, noh para cowok udah kesana. Ayok!"

Mereka bertiga berjalan mendekat kearah Tio dan Riana. Kanya, Binar, dan Alin langsung memeluk Riana ikut bahagia.

"Congratulations ya Ri, Yo. Kita semua ikut seneng bangett." ujar Kanya.

"Thanks Nya."

"Gue makasih banget sama kalian, karena bagaiamana pun keadaan gue, kalian tetep mau ada disamping gue, dukung gue, suport gue." ujar Riana berkaca-kaca.

"Itu udah jadi kewajiban kita sebagai sahabat Ri." ujar Binar mengusap air mata Riana. "Udah ah jangan nangis, make up nya jadi luntur kan."

Mereka terkekeh.

"Gue masih asing banget kalau liat Riana jadi cengeng atau manja. Kayak bukan Riana banget gitu." celetuk Raka.

"Gue aja heran Rak sama diri gue sendiri. Bukan gue banget kan cengeng sama manja gini?"

"Iya. Bukan lo banget. Lo itu bar-bar queen paling bar-bar, gue jadi inget pas pertama kali kita masuk SMA, waktu kita MOS. Riana adu jotos sama anak OSIS karena gak mau dihukum, lo tau Ri? Lo yang kena pukul, gue yang ngilu tau nggak?" kata Alin.

"Padahal Riananya malah ngusap darah yang ada dibibirnya pakek seragam." ujar Putra.

"Kalo gak salah juga, itu awal dimana kita semua jadi kenal gak sih? Gue, Kanya, sama Alin maju bawa Riana ke UKS, terus lo ber-empat yang akhirnya ribut sama anak OSIS karena belain Riana." kata Binar.

"Ya abis gue greget lah, masa ada cewek yang ditonjok gue diem aja? Gue juga kesel sama anak-anak cowok disitu, bukannya nolongin malah nontonin doang." kesal Raka ketika mengingat kejadian itu.

Dan mereka pun bercerita-cerita tentang awal mereka masuk SMA.

***

"Salamin ya buat Tio sama Riana. Congrast, semoga lancar sampai hari H." ujar Iqbal.

"Aminnnn."

"Kamu kapan mulai masuk sekolah lagi?" tanya Iqbal sambil memainkan gitar nya.

Mereka sedang video call-an. Binar mengoleskan krim malam ke wajahnya sambil menjawab pertanyaan Iqbal.

"Lusa udah masuk." jawab Binar. "Aku tadi abis beli baju gitu sama dress, mau liat gak?"

"Mana?"

"Bentar, nanti kamu kasih tau ya bagus apa enggak." Binar bangkit dan berjalan kearah lemari mengambil baju serta dress yang ia beli tadi bersama Kanya.

"Nih, aku sebenernya beli baju aja si sama celana. Mecing gak? Nanti pakek tas ini, sama sepatu putih." tanya Binar

" tanya Binar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang