1. Tahun Baru

1.1K 71 3
                                    

1. Tahun Baru

Selamat membaca🤗

***
Binar membuka pintu kamar sang Mamah dengan pelan. Senyum tipis terhias diwajahnya, berjalan mendekat dan duduk dikursi yang disediakan disamping kasur lalu menggenggam tangan sang Mamah yang terlelap.

"I miss you so much." gumam Binar mengecup punggung tangan Mamah. Air mata yang ia tahan sekuat mungkin runtuh saat melihat wajah wanita yang paling ia cintai. Pucat dengan selang yang menghiasi wajah cantiknya.

"Binar punya cerita hari ini Mah." ujar Binar. "Binar punya pacar, Binar punya pacar Mah," kekeh Binar.

"Dia laki-laki baik, pengertian juga sama Binar, dia juga kakak kelas Binar disekolah mah. Tadi dia minta Binar untuk jadi pacarnya, Binar seneng, Binar bahagia. Karena apa yang Binar rasain gak cuma sepihak. Tapi mah, dia bilang, setelah lulus sekolah dia bakal kuliah di luar negeri. Semua keperluannya untuk kuliah disana udah disiapin mah, awalnya, Binar ragu dan bahkan Binar berniat buat nolak." jelas Binar tetap menggenggam tangan sang Mamah. "Disaat Binar melihat matanya lagi, dan banyak harapan disana, banyak ketulusan disana, akhirnya Binar nerima dia Mah. Apapun yang terjadi nanti saat Binar dan dia LDR, Binar akan Terima, dan Binar akan percaya dia sepenuhnya Mah."

Binar mengecup punggung tangan itu lama. "Cepet bangun Mah, biar Binar bisa cerita langsung ke Mamah tentang dia. Kalau bisa nanti Binar ajak dia ketemu Mamah, biar kalian bisa kenalan."

"Besok, malam pergantian Tahun. Harapan Binar cuma satu di tahun yang baru, Mamah sadar, cuma itu. Percuma kalau Binar berharap banyak, tapi Mamah tetep dalam keadaan seperti ini, semuanya bakal sia-sia." Binar menempelkan tangan itu pada pipinya dan menangis lirih.

"Binar kangen mamah, Binar kangen masakan mamah, Binar kangen pelukkan mamah, Binar kangen omelan mamah, Binar kangen belajar masak sama mamah, Binar kangen Mah, Binar kangen hiks!" gumam Binar dengan air mata.

Selalu seperti ini jika ia masuk kedalam kamar sang mamah yang terbaring lemah di atas kasur. Sudah lima tahun Mamahnya hanya tidur dan belum bangun. Kecelakaan mobil lima tahun lalu, saat kedua orangtuanya ingin berlibur berdua, membuat Binar harus kehilangan keduanya. Ayahnya, meninggal ditempat, dan sang Mamah koma hingga sekarang belum sadarkan diri. Binar beserta keluarga besar yang lain memutuskan untuk membawa Mamah pulang, dirawat dirumah dengan alat-alat yang sekarang menjadi jaminan bertahannya hidup.

Dan Binar diurus oleh tantenya yang masih single selama lima tahun ini. Binar sudah menganggapnya seperti Ibu sendiri.

Binar bangkit dari duduknya dan mencium kening Mamah lembut.

"I love you Mamah, and i miss you so much." bisiknya. "Mamah kuat, mamah pasti bisa lawan komanya, mamah harus sadar, dan itu pasti." lanjutnya penuh harap.

***

"Cie yang mau malam tahun baruan." celetuk Renala, tante Binar.

"Tante." panggil Binar yang sedang menghairdryer rambutnya didepan kaca hiasnya.

Renala berjalan mendekat dan berdiri dibelakang Binar. Mengambil alih hairdryer dan mengeringkan rambut Binar.

"Ngedate pertama setelah pacaran ya?" tanya Renala menaikkan kedua alisnya.

"Ya gitu deh tan hehe."

Setelah selesai mengeringkan rambutnya, Renala mengambil sisir dan catokan, lalu berkutat pada rambut Binar.

TENTANG KITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang