5

8.1K 600 45
                                    

"De, aku ke kampus ya. Mau ada urusan."

Perkataan Devanno barusan membuat Adelia menoleh kaget.

"Apa? Tadi mas panggil aku apa?"

Devanno berfikir sejenak, "De?"

"Ih apa sih? Geli ah. Apaan coba."

Dengan tawanya yang lepas, Devanno memeluk Adelia.

"Lucu banget sih kamu." Katanya. Sesaat, ia melepas pelukannya. "Aku keluar sebentar ya,"

"Emang harus banget?"

Devanno tersenyum, lalu tersenyum, "Iya sayang. Paling juga beberapa jam aja." Katanya seraya mengusap rambut Adelia. "Mau dibawain apa nanti?"

"Hmm... Mau sate taichan boleh nggak?"

"Apa sih yang ngga boleh buat istrinya Devanno tuh?" Gombal Devanno.

"Ih gombalnya bisa aja." kata Adelia yang membuat Devanno terkekeh.

"Aku pamit sama anak-anak sebentar ya." kata Devanno yang di angguki Adelia.

Setelahnya, Devanno menghampiri anak-anaknya yang tenga bermain di ruangan. El sedang sibuk bermain kereta-keretaannya, sedangkan Ariella tertidur pulas di ranjangnya.

"Kakak, ayah kerja dulu ya." pamit Devanno. Ia berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan El.

"Iya ayah. Tapi El mau coklat boleh ngga?"

"Wah kalo itu wewenang mamam, kak. Ayah ngga berani." jawab Devanno.

"Ngga jadi deh." kata El yang membuat Devanno tersenyum.

"Yaudah ayah berangkat ya. El jagain adik ya,"

El mengangguk mengiyakan. "Iya ayah. Hati-hati ya ayah."

"Cium dulu dong, biar ayah ngga lemes."

Seketika, El langsung mencium pipi Devanno. "El sayang ayah." katanya memeluk erat.

"Ayah juga sayang sama El." balas Devanno.

Sesudah pamit dengan anak mereka, Devanno menghampiri Adelia.

"Titip cium buat adik ya, yaang. Aku takut dia bangun kalo aku cium." kata Devanno.

Adelia mengiyakan. "Mas hati-hati ya. Masker di pake loh."

"Iya istriku sayang." ucapnya mencubit pipi Adelia. Kemudian, ia mencium kening istrinya itu dengan lembut, namun dalam. "Aku sayang kamu."

"Aku juga sayang sama mas." balas Adelia. "Hati-hati ya."

Setelah Devanno pergi, Adelia menghampiri El.

"Kak, makan yuk. Mama suapin?"

"No! El mau makan sendiri, mamam. Tapi nanti." katanya.

"Dari tadi nanti terus. Emang ngga laper?"

El menggeleng. "El lagi main, mamam."

"Yaudah, nanti kalo laper bilang mama ya."

"Ok!"

Ting tong

Adelia menoleh, mengerutkan dahinya karena bingung. Seingatnya, ia tidak mempunyai janji dengan siapapun hari ini. Ia mengintip, dan langsung membuka pintunya.

"Brian?"

"Hi." sapanya.

"Ngga kuliah? Mas Devan baru aja pergi ke kampus."

"Kuliah? Kuliah apa? Hari ini ngga ada kuliah kok. Makanya aku kesini."

"Kok aneh? Barusan banget loh dia pergi. Kamu ngga ketemu?"

My Lecture My Husband-Part 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang