"hah? kenapa?" tanya dipta yang kebingungan karena tadi dia hanya bercanda, tapi kenapa dita menanggapinya dengan serius? biasanya juga dia sering bercanda seperti ini dan dita tidak pernah menanggapinya dengan serius.
"emangnya kenapa kalo gue makanya kaya gini? lo mending diem deh, jadi orang ga tau diri banget, udah mending gue tolongin ya!"
beruntung di rumah ini hanya ada mereka berdua; gina pergi ke rumah teman SDnya dan dede ke rumah tya.
mendengar ucapan dita barusan membuat dipta sedikit tersinggung, padahal selama ini dia sudah sadar diri; dengan menjaga sikapnya.
"iya, gue minta maaf kalo gitu."
dita berdiri, "maaf? maaf aja ga cukup."
"terus mau lo apa?" tanya dipta yang sedikit emosi.
"mau gue lo keluar dari rumah gue dan jangan pernah kembali." jawab dita.
dipta tersenyum miris, "ok, gue pergi. makasih untuk semuanya."
dipta pergi, entah pergi ke mana. dipga juga tidak tau mau ke mana.
dipta berjalan meninggalkan komplek perumahan dita. matahari yang terik seperti membakar kulitnya. dipta bingung harus ke mana dan berteduh di mana sekarang. dia tidak tau jalan.
mungkin ini semua cobaan yang tuhan kasih atau hukuman yang tuhan kasih, karena sudah keras kepala untuk kembali hidup. dalam hati dipta berdoa, semoga semuanya berjalan seperti yang dia harapkan. namun, dia sadar kenyataannya tidak.
sekarang sudah 16 hari dia kembali hidup di dunia, itu tandanya waktu dipta sisa 2 minggu di dunia. jika ia minta tolong ke orang lain untuk membantunya, semuanya sia-sia, karena waktunya tinggal sedikit.
"atau gue nyerah aja sama penjaga?" gumamnya sambil menatap langit.
_____________________
malam ini gina menginap di rumah temannya, dede pulang ke rumahnya dan berencana menginap di rumahnya malam ini. belum ada yang tau soal dipta yang pergi, kecuali dita.
dita dengan dessert box di tangannya dan macbook di depannya; sekarang dia sedang menonton drama korea.
tiba-tiba petir menerangi kamar dita yang sedikit gelap itu dan terdengar gemuruh yang sangat kuat, beberapa detik kemudian hujan turun sangat deras.
dita menjeda drama korea yang ia nonton, kemudian menatap keluar pintu balkon. dapat dia liat hujan sangat deras beserta petir dan angin cukup kencang.
"dipta gapapa, kan?" gumamnya.
_____________________
aku lanjut besok lg ya spam updatenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SOUL, skerrydase ✓
Fanfictionsemasa hidup hingga meninggal, hanya kesedihan dan kesakitan yang ia rasakan; membuat dia kehilangan ingatannya ketika telah menjadi arwah. __________________________ ©2020, tataroom