21.「u」

294 66 0
                                    

tya dengan kaca mata bertengger di hidungnya menunggu di lobby; menunggu adrian. beberapa menit menunggu akhirnya yang ditunggu datang juga. tya tersenyum dan melambaikan tangannya kepada adrian yang melakukan hal sama sambil berjalan dan menarik kopernya.

"hey, long time no see, lo tambah tinggi, shintya." sapah adrian jisung sambil menepuk pelan pucuk kepala yuna.

dede yang memantau dari ke jauhan hanya tersenyum miris. iya, tya ke sini diantar sama dede. setau tya, dede sudah pulang, ternyata dede masih memantaunya.

"mau langsung pulang atau gimana nih, kak?" tanya tya.

"langsung pulang aja deh, gue capek banget soalnya." jawab adrian.

tya mengangguk, "bentar ya, gue mesen ojol dulu, kak."

beberapa menit menunggu ojek car yang tya pesan akhirnya datang juga. sepanjang perjalanan ke rumah adrian, tya memulai aksinya; bertanya soal penghuni lama yang mana adalah keluarganya dipta.

"by the way, kak, bukannya rumah lo dulu di perumahan matahari, ya?" tanya tya.

"ohiya, gue pindah soalnya pengen tinggal sendiri." jawab adrian.

"rumah itu udah lama atau baru lo bangun gitu, kak?" tanya tya.

"rumah lama, lama banget, bahkan banyak barang-barang peninggalan penghuni lama di rumah itu." jawab adrian.

"kenapa ga dibawa sama penghuni lama barang-barangnya?" tanya tya lagi.

"gue denger-denger, penghuni lama satu keluarga meninggal." jawab adrian.

"wah, kasian banget. terus penghuni keluarga ga punya keluarga jauh atau asisten rumah tangga gitu? kan mereka bisa ambil barang-barang peninggalan penghuni lama itu." tanya tya.

"ga tau sih, setau gue mereka ga punya keluarga jauh dan soal asisten rumah tangga gue ga tau." jawab adrian. tya mengangguk.

____________________

semenjak kejadian di kamar 2shin kemarin, dipta dan dita jadi sedikit canggung. bahkan sekarang dita terus menjaga jarak dan menjauhi dipta, membuat dipta kesal dan meruntuki kebodohannya kemarin.

dipta mengintip dita yang sedang meneguk di atas meja makan. tdipta membuang napasnya kemudian masuk ke dalam dapur.

"dit, lo udah makan?" tanya dipta setenang mungkin, padahal jantungnya ingin melompat sekarang juga.

dita yang sedang meneguk air jadi tersedak ketika mendengar suara dipta barusan. dengan gerakan cepat dipta mengambil tissue dan menepuk-nepuk punggung dita.

"uhuuk... uhuuk... makasih."

dipta tersenyum, "minumnya pelan-pelan, dit," katanya sambil menghapus sisa air di sekitar bibir dan hidung dita dengan tissue.

dita yang diperlakukan seperti itu hatinya serasa ingin meledak.

____________________

pengen spam update lagi nih :'D

THE SOUL, skerrydase ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang