2O.「t」

309 69 6
                                    

morning-!
happy reading guys <3

____________________

setelah seminggu rencana mereka tertunda, karena dita sakit beberapa hari dan setelah sembuh, tya yang lagi sedang banyak tugas. akhirnya hari ini mereka akan menjalankan rencana selanjutnya yang di pegang sepenuhnya oleh tya.

tya menghubungi adrian; mantannya, melalui pesan di salah satu sosial media yang di gunakan hampir seluruh kalangan mulai dari yang tua sampai muda.

"lo ketik gini, 'hai kak'." seru dya.

"dya, udah pro kalo soal modus ke mantan," celetuk bagas.

dya berdecak, "bacot lo!"

"eh, di balas," ujar tya.

"fast respond, anying!" celetuk bagas.

maka tya mulai chating-an bersama adrian, tapi kata-kata yang dia ketik dibantu oleh dya dan dita; mereka berdua terlihat pandai merangkai kata-kata, maklum dita jurusan sastra dan dya jurusan ilmu komunikasi.

"yah, kak adrian lagi ke luar negeri," ujar tya.

"serius? terus kapan baliknya?" tanya dede.

"katanya besok sih." jawab tya. "besok dia nyuruh gue jemput di bandara," lanjutnya.

dita mengangguk, "bagus dong, jadi besok lo tinggal tanya-tanya adrian, jangan lupa tanya soal keluarga penghuni lama, kali aja ada sepupu atau asisten rumah tangga dipta yang adrian tau."

meanwhile, seperti biasanya dipta selalu fokus menatap dita, lebih tepatnya fokus mengagumi ciptaan tuhan yang paling sempurna menurutnya. dita cantik dan imut di waktu bersamaaan, bahkan tya juga mengakuinya.

"kak, lo cantik banget, serius," celetuk tya ketika serius menatap dita yang sedang berbicara.

dita berdecak, "random banget sih, ya."

"gue serius, kak dit cantik, cantik banget, tapi imut jugaㅡgatau ah pusing...." timpal tya.

hati dan pikiran dipta telah terwakilkan oleh perkataan tya barusan dan dipta tanpa sadar senyum-senyum menatap dita.

"dita cantik banget ya, dip?" tanya bagas; berbisik kepada dipta yang berada di sampingnya.

"banget, anjir, yang tya bilang barusan bener." jawab dipta sambil tersenyum menatap dita.

dita yang mendengar perkataan dipta barusan menoleh ke sumber suara. ralat, bukan cuman dita tapi seisi ruangan, karena suara dipta seperti pakai toa dan waktu dia jawab pertanyaan bagas tidak ada suara apa pun selain suaranya dan mesin AC kamar 2shin yang sedikit berisik.

beberapa detik kemudian seisi ruangan bercie ria, dipta tersenyum malu-malu kucing dan dita menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, jangan lupakan pipinya yang panas dan memerah.

disela-sela tawanya dya berceletuk, "bahkan dipta pun mengakui kecantikan dan keimutan lo, dit."

____________________

THE SOUL, skerrydase ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang