17.「q」

288 69 0
                                    

/flashback on.

siswa itu duduk di taman belakang sekolah sambil membersihkan seragamnya yang habis ditumpahkan bubuk cabai oleh kaka kelas yang mana adalah kakanya sendiri. namun, siswa itu kesulitan membersihkannya, karena kaca matanya jatuh entah jatuh di mana.

ketika dia sibuk membersihkan bubuk cabai di seragamnya, tiba-tiba seorang siswi datang dan menepuk pundaknya.

"hey, kaca mata lo," ujar siswi itu sambil memasangkan kaca mata kepada siswa itu.

penampakan yang siswa itu lihat setelah penglihatannya jerni adalah wajah cantik dan senyuman manis oleh siswi yang bername tag 'revandita c.b'.

"lain kali jangan dijahuin lagi ya, untung gue yang nemu, kalo orang lain pasti udah dibuang. oh iya, gue pergi ya." pamit siswi itu.

siswa itu menatap punggung siswi itu sambil tersenyum. sejak saat itu, hari-hari yang cukup berat bagi siswa itu terlewatkan begitu saja ketika melihat, mengingat atau mendengar semua hal tentang siswi yang bername tag revandita c.b itu.

/falshback off.

"wahhh, jadi dulu lo suka sama dita, dip." celetuk bagas.

entah kenapa muka dita jadi panas dan dipta jadi salah tingkah sekarang.

"lanjut, lanjut!" seru dita.

setelah membuka dan membaca lembar-lembar selanjutnya yang berisi tentang kekerasan kakanya dipta, pertengkaran kedua orangtua dipta dan ada beberapa lembar lagi tentang dita, akhirnya mereka sampai di lembar akhir, 'malam ini papa sama mama bertengkar di balkon dan abang nyuruh gue ke taman belakang'.

"udah, habis," ujar tya sambil membolak-balikan lembar selanjutnya yang sudah kosong.

dipta terdiam, memang rasanya sakit mengetahui kebenaran yang ada. orangtua yang sering bertengkar, kaka tiri yang sering menyiksanya, dia ingin bunuh diri, fakta dia korban bully di sekolah dan dirinya yang culun tidak bisa melawan ketika dibully oleh orang lain. namun, dia bersyukur setidaknya hidupnya sedikit berwarna, karena dulu dia bertemu dengan dita.

"lo udah puas dengan kenyatan yang lo temui atau lo mau cari tau lebih dalam lagi?" tanya dita, dia bisa lihat ada kesedihan di mata dipta.

dipta tersenyum, tapi masih ada kesedihan di matanya, "dari awal niat gue mau cari tau penyebab gue meninggal dan gue udah tau sampe sejauh ini, kalo gue berhenti percuma dong."

dita mengangguk, dia tau dipta pura-pura kuat sekarang.

"sekarang gue ingat sama lo, dip. dulu gue nyesel ga belain lo, dulu gue masih labil dan ga kepikiran sama perasaan orang yang dibully seperti apa. gue minta maaf, dip." ujar bagas tiba-tiba.

____________________

THE SOUL, skerrydase ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang