Seseorang mencengkram busur dengan tangan kirinya yang kekar, menonjolkan urat yang menambah keperkasaannya. Dia adalah pria bersurai hitam, pangeran kedua Jeoson Yi Taehyung.
Ketampanannya melebihi batas ketika tatapannya begitu fokus pada titik berwarna merah di ujung sana. Penuh keyakinan bahwa dia akan
menambah rekornya sendiri menjadi dua ratus lima puluh meter.Syut!
Anak anah terlepas dari busurnya dan tepat mengenai sasaran.
"Yi Tae! kemampuanmu semakin baik," Jimin sudah sepuluh menit berada di belakang Taehyung dan melihat keterampilan memanah saudara sepupunya.
Pria itu tersenyum sampai nampak sedikit giginya, menghampiri Jimin yang duduk di kursi belakang.
"Tidak sebaik dirimu," pujian Yi Tae sungguh tulus. Satu Jeoson tau siapa panglima perang tertangkas kalau bukan pangeran pertama.
"Pinjamkan aku panahmu."
Yi Taehyung dengan senang hati memberikan busur di tangannya. Pun dia ingin menonton pertunjukan bagus.
Yi Jimin maju beberapa langkah ke depan dan mengatur posisi, tak lama terdengar bunyi anak panah terlepas. Begitu mudah padahal itu rekor barunya Yi Taehyung.
"Terima kasih."
Pangeran kedua menyambut busurnya, "sama-sama."
"Ada masalah apa hingga kau mengunjungi kediamanku yang sederhana ini?" Yi Taehyung sangat tahu alasan kedatangan calon kaisar ini kemari, tidak lain tidak bukan karena perasaannya yang tidak nyaman.
Raut wajah kurang bersemangat itulah buktinya, "Menurutmu apa, yang harus aku lakukan pada Selir Ji?"
Dia, lagi.
"Tanya pada hatimu, kalau kau tidak bisa mempertahankannya maka lepaskan."
Yi Jimin mendelik, "Sejak kapan Selir bisa bebas? Lepas? Tidak mungkin. Meski dia bisa dibebaskan aku tak akan melakukannya."
Si egois, ini.
"Jika seperti itu, salahkan dia sendiri yang tidak mempunyai mental selir. Kau bilang sebelum sakit dia mencoba memintamu untuk setia hanya padanya. Tidak ada selir yang berkata seperti itu."
Yi Jimin menggeleng, ini salahnya. Salahnya menjadi seorang keturunan raja --- calon kaisar, hingga tidak bisa mempertahankan cintanya yang suci.
Selirnya sudah berjumlah empat orang belum termasuk permaisuri. Dari seluruhnya, hanya satu orang yang dia cintai. Tapi dia tidak bisa menjadikan wanita itu bangga atas dirinya. Selirnya akan terus bertambah sesuai dengan kepentingan politik.
"Aku kembali ke istana, main-mainlah ke tempatku jika kau bosan," Yi Jimin beranjak meninggalkan saudaranya.
"Padahal dia bisa memilihku, aku akan menjadikannya permaisuri, tapi bahkan dia menolak di pernyataan cintaku yang pertama," Yi Taehyung berkata setengah berbisik, dan dipastikan Yi Jimin tidak akan mendengarnya. "...Oh Ji Won, kenapa kau tidak mau menjadi milikku saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JI WON, 1882 [END]
Historical FictionWas #1 in Seulmin Bukan kisah Milea yang manis di Dillan, 1990. Melainkan Oh Ji Won, seorang mahasiswa yang terbangun sebagai seorang selir di zaman yang berbeda, Jeoson 1882. Dan disitulah kehidupan pelik nya dimulai. Genre: Dewasa Fantasi Timetr...