지민: 18

1.9K 325 85
                                    

Tidak bosan-bosannya ana yang lemah ini mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua.

Terima kasih dan support terus cerita ini ya gaes.
Iloveutoo😳💛💛

***


Carian hijau pekat menutupi hampir setengah punggung Jiwon.  Wanita itu pun melega, "Goma--- khamsahabnida Kim Taehyung."

"Tidak perlu terlalu formal, berapa kali aku harus mengatakannya padamu," Taehyung sudah memberikan obat sesuai resep ibunya.

Dokter di masa depan itu duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari tempat tidur Jiwon, "Untunglah kau tidak sampai mati."

"Mungkin tepatnya untung kau menyelamatkanku," Jiwon membenarkan ucapan Taehyung. Ketika dia pingsan, Kim Taehyung memohon kepada ratu untuk membawanya agar mendapat pengobatan. Dirinya belum dinyatakan bersalah maka tidak boleh mati sebelum interogasi selesai. Kesimpulan yang Seulgi ambil penuturan Taehyung selama mengoleskan obat.

"Tapi bagaimana bisa Tae?" dengan posisi tiarap dan kepala menempel pada badan seperti ini dia hanya bisa melihat pada satu sisi yaitu Kim Taehyung.

Rasanya sedikit canggung. Belum lagi mengingat bahwa Taehyung sudah melihat punggungnya tanpa penghalang.

"Adalah mengancam yang mulia baru aku bisa membawa dirimu." Taehyung meninggalkan kurisnya dan mengikis jarak diantara mereka membuat Seulgi tercekat, "Kau mau apa?"

Wajah mereka hanya berjarak beberapa centi. Kim Taehyung tersenyum sambil meletakkan telunjuknya di kening Jiwon, "Memangnya kau memikirkan apa? Aku hendak memberitahu bahwa ratu mempunyai rahasia. Rahasia kejahatannya pada ibuku. Hanya tak disangka saja rahasia itu bisa membuat ratu jadi mempertimbangkan untuk melepaskanmu sementara."

"Rahasia?" Kapan Taehyung akan menjauh dari wajahnya, Seulgi tidak bisa mengelak karena dia tidak bisa bergerak bahkan sedikit.

Taehyung mengangguk. "Sebuah cara licik untuk menjatuhkan ibuku, dulu ibuku selir kesayangan raja namun kemudian ratu membuat segala cara agar raja membenci ibuku.  Kejadian seperti hari ini, trik semacam ini, semuanya bukan hal yang baru di kerajaan," bisiknya. Setelah mengatakannya Taehyung pun kembali ke kursinya.

Seulgi masih diam, bayangan kematian rasanya semakin dan semakin dekat saja. Dia juga tidak punya petunjuk siapa pelakunya dan bagaimana cara menjelaskannya kepada Shitmin.

"Sekarang sudah mau lari bersamaku?"

Deg! Seulgi terdiam. Ya! Lari adalah solusi terakhir.

"Kemana? Kapan?" Seulgi tidak bertanya apakah dia akan selamat seperti sebelumnya. Toh, disini juga dia akan mati sia-sia.

Taehyung tersenyum smirk, "Jadi... selir Ji kau sudah mempertimbangkanku ya?"

Seulgi menegang, apa dia sudah mempertimbangkan pria itu? Sebenarnya bukan. "Tae, aku mempunyai satu rahasia," berbohong membuat dia tidak nyaman. Cinta pangeran kedua Yi sangat tulus, cinta yang juga bukan miliknya.

Sebagai balas Budi, maka dia akan mengatakan kebenarannya. Kebenaran mengenai dirinya yang datang dari masa depan.

"Maukah aku mendekat seperti Sebelumnya? Rahasia harus dibicarakan dengan pelan," Taehyung menggodanya, Seulgi tahu itu.

Tapi ini bukanlah perasaan untuknya dan itu membuat dia merasa bersalah.

"Tae, kau mungkin tidak akan percaya dan aku pun tidak bisa membuktikannya. Yang mau aku bilang... eumm... Itu.... Eumm... sebenarnya aku berasal dari masa depan. Aku bukan Jiwon! Aku Kang Seulgi! Keluargaku bermarga Kang dan namaku Seulgi. Aku hidup di masa---"

JI WON, 1882 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang