슬기: 23

1.9K 269 173
                                    

Kejar tayang banget aku, pengen ini cepat selesai biar ga banyak utang, ehe.

Seperti sebelumnya aku berharap teman-teman meninggalkan jejak ya.
Love u too🙋😘




Oh Ji Won, 1882| Ksg

Hari ini adalah penghormatan kepada permaisuri seperti biasanya. Aku memberikan hormat kemudian duduk di tempat seharusnya selir pertama berada.

Kalau berbicara tentang penghormatan permaisuri, aku jadi teringat seseorang. Seseorang yang membantuku banyak sekali. Hyojung eonni, kau baik-baik saja disana kan?

Aku akan mewujudkan keinginan kakak untuk bersama dengan Pangeran dan juga keinginan Jiwon untuk menjadi satu-satunya orang yang berada di sisi Yi Jimin.

Keinginanku?

Keinginanku adalah memberi kebahagiaan untuk Hyojung eonni dan juga Jiwon. Kebahagiaan mereka adalah kebahagiaanku juga.

Bagaimana dengan perasaanku jika aku meninggalkan Yi Jimin dan mengembalikan Jiwon ke posisi seharusnya dia berada?

Sigh.

Aku memikirkannya semalaman dan berujung dengan satu kata yaitu serakah. Kang Seulgi adalah orang paling serakah di dunia jika dia menginginkan kebahagiaan di Jeoson juga di Seoul. Semua tidak akan menjadi milikku! Itu terlalu mustahil.

I can only choose one, and my choice is Jiwon's happiness. Aku berbicara dengan diriku sendiri seperti itu.

"Selir pertama, bagaimana menurutmu?"

Aku tersentak. Sial! Aku kehilangan fokus dan tidak tahu apa-apa. Siapa suruh dia membahas hal yang membosankan. Seberapa banyak sih dia bisa membanggakan kehamilannya. Kami para selir tidak ada yang mau mendengarnya asal kau tahu.

Apakah pertanyaannya seputar kehamilan? Tapi apa? Ayo Kang Seulgi karanglah sesuatu.

"Me--menurut hamba---"

"Dia pasti akan setuju, bukan begitu?" Jimin tersenyum dengan satu matanya berkedip, he give me a wink.

Mati saja kau Yi Jimin. Setuju apanya? Aku tidak tahu sama sekali pembahasan kalian.

"Eoh!" Bangsat! Aku salah bicara, "ma--maksud hamba, hamba setuju."

"Benarkah kau setuju?" Shin mengulangi ucapannya. Aku mengangguk, seharusnya ini jawaban yang benar.

"Baiklah kalau kau setuju berarti kau yang harus memberikan nama putera mahkota, aku harap selir pertama memberikan nama yang terbaik," Shin tersenyum lagi.

Sumpah demi apa Jim? Kau menyuruhku memberikan nama untuk anakmu? Kau sengaja membuat aku kesal di pagi hari, hah? Belum puas kau membuat hidungku bonyok karena perkelahianmu dengan Yi Taehyung? Awas saja kau! Setelah perkelahian di pagi hari malamnya kau bahkan tidak melepaskanku sama sekali. Sialan memang!

Jangan menyelinap ke kamarku lagi malam ini. Ah tidak bisa! Dia pasti akan datang. Kalau begitu aku berdoa kepada tuhan semoga malam ini aku datang bulan. Ck! Biar kau mampus menahan hasratmu yang gila itu.

JI WON, 1882 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang