지민: 19

2.1K 292 132
                                    

Selamat membaca,
Typo bertebaran mohon dimaafkan.
Aku berusaha yang terbaik membuat cerita ini agar bisa sampai ke kalian.
Thankyou😘

Oh Ji Won, 1882| Ksg
19/30

Pangeran Yi Taehyung berdiri tegap dengan dada membusung. Dia tidak takut meski ratu, pangeran pertama serta permaisuri berada di hadapannya dengan tatapan tajam.

"Katakan siapa pelakunya!" Titah ratu. Nadanya cepat dan tinggi, menandakan sampai sejauh mana amarah yang dia kumpulkan sejak tadi siang.

Yi Tahyung mirip sekali dengan wanita itu, pengacau. Memang darah lebih kental daripada air. Pangeran kedua ini sangat tidak berguna dan membuat Bae selalu marah.

Kalau dia ingat-ingat, selama menduduki tahta ratu hanya Yi Taehyung lah yang berani mengancamnya dengan ini dan itu. Terlalu banyak rahasia yang Yi Taehyung ketahui sampai-sampai Bae ingin sekali membungkam mulut pria itu selama-lamanya.

Ck! Nyatanya memang putih tidak selamanya putih. Yi menyampul dirinya dengan baik, itulah kenapa dia bertahan dengan damai di kerajaan dan sulit di kalahkan. Perangai yang bahkan tidak dimiliki oleh puteranya yang bodoh.

Yi Taehyung berdiri, gerak-geriknya menjadi pusat perhatian. Sejak semula seperti itu. Sejak dia datang dengan tenang sembari mengatakan bahwa dia mengetahui siapa dalang pembunuhan calon putera  mahkota (general, karena belum diketahui laki-laki atau perempuan). Dia mengambil seluruh atensi wanitanya Yi Jimin disana, terima seseorang yang sudah menegang di tempat duduknya.

"Dia!"

Yi Taehyung menyorot tajam pada perempuan yang berada di jajaran selir. Tuduhan itu membuat semua menegang. Seseorang yang lebih tegang daripada pelaku itu sendiri ternyata adalah Yi Jimin.

"Selir tingkat dua?! Selir Son?!" Jimin berdiri cepat, manik matanya menumbuk Son dengan tatapan penuh amarah dan kebencian.

Dia benci karena Son Seungwan dia kehilangan orang yang paling dia cintai.

"Selir Son, kau bersalah. Kau membunuh bayimu sendiri menggunakan tangan selir tingkat satu, Oh Ji Won." Taehyung mengiyakan, "Apa aku benar?" Satu smirknya lolos diiringi tatapan datar yang membuat Son mendidih penuh amarah.

"Bukan aku! Kenapa aku harus membunuh putera mahkota. Aku tidak akan melakukan hal sebodoh itu," tolak Son. Dia mengalihkan pandangannya pada Yi Jimin dan bersujud menghadapnya, "bukan saya yang mulia. Saya sangat mencintai anda. Tidak mungkin saya mencelakai selir Oh Ji Won apalagi menjadikan putera mahkota sebagai taruhannya. Mohon yang mulia tidak mendengarkan fitnah keji dari pangeran kedua."

Ada yang mendecih disana, dia adalah Son sendiri. Yi Taehyung brengsek! Dia membatin sambil mengutuk Yi Taehyung.

Yi Jimin sedikit bingung, wajar sekali karena Yi Taehyung tidak memunculkan bukti seperti janjinya. Namun melihat adiknya yang tenang, Jimin yakin bahwa sesuatu akan datang segera.

"Kau memang tidak membunuh putera mahkota, Selir Son yang terhormat," Yi Taehyung menjeda dengan maksud memberikan tekanan bagi Son lebih dalam, merasakan bagaimana detik demi detiknya dalam neraka.

"Tapi kau membunuh sang Puteri!"

"Mak---maksudmu, anak selir Son adalah seorang perempuan?" Permaisuri Shin tak sadar ikut dalam pengadilan yang memanas ini. Dia menarik satu sudut bibirnya.

JI WON, 1882 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang