슬기: 26 [End]

3.1K 307 213
                                    

Ji Won, 1882| Ksg

***

Ruang kaca itu menjadi saksi aktivitas  Seulgi membaca halaman demi halaman sebuah buku berjudul Jeoson. Tidak peduli berapa banyak muda-mudi yang membaca sambil bermesraan disana, Seulgi hanya fokus pada buku di tangannya. Sebuah buku dengan kertas berwarna kekuningan nan tebal, buku kuno yang dia fikir membahas sejarah dengan sangat lengkap dari pada yang lainnya.

Telunjuknya menyusuri daftar isi dan mengarahkan dirinya untuk mengetahui Jeoson sejak raja pertama.

Ini dia!

Jarinya sedikit bergetar ketika berhenti tepat di sebuah judul raja ke- 27 Jeoson, Yi Jimin. Seorang pangeran yang  pernah ia pegang wajahnya, pernah disentuhnya. Nama yang kini namun tercatut kaku dalam sebuah buku. Terpisah jarak dan waktu yang tidak akan bisa dilewati lagi untuk selamanya.

Bersusah payah dia mengatur nafasnya. Seulgi merasa sesak, merasa bingung apakah dirinya sanggup atau tidak untuk membaca sejarah kelam itu?

Beberapa menit kemudian, halaman yang di maksudkan terbuka. Bukan. Seulgi merasa tidak merasa membuka halamannya. Atau --- lebih tepatnya dia tidak sadar sudah membuka halaman itu.

Sigh!

Lebih daripada rasa takutnya, dirinya sendiri ternyata ingin tahu bagaimana kehidupan Jeoson setelah kematian saudaranya. Mengetahui kabar Yi Jimin melalui sebuah buku tua.

Hubungan mereka memang terlalu aneh.

Kini Seulgi sudah berhasil meyakinkan diri dengan membuka matanya lebar-lebar dan membaca baris demi baris walau dengan perasaan berdebar.

Bab XXX
Raja Jeoson ke- 27 Yi Jimin.

A. Biografi
               Yi Jimin adalah seorang raja ke- 27 Jeoson yang lahir pada tahun 1856 Masehi. Ibunya adalah Bae Johyun dan ayahnya adalah raja ke-26 itu sendiri, Yi Gwangmu.
              Pangeran pertama Yi, orang memanggilnya demikian karena dia adalah putera tertua dari ratu Bae. Setiap putera raja menjabat sebagai pangeran sejak lahir, begitu pula dengan Yi Jimin. Namun tahta raja dia dapatkan pada tahun 1883 Masehi setelah meninggalnya raja Gwangmu sebab sakit parahnya setahun belakangan.
             Keahliannya adalah dibidang peperangan. Selain menjadi raja dia juga menjadi panglima perang untuk memimpin seluruh prajuritnya pada kemenangan. Oleh karena kekuatan dan keberaniannya yang memusnahkan musuh tanpa kenal ampun, maka Jeoson mencapai kejayaannya lebih besar dari Yi Gwangmu sebelumnya.
              
B. Kejayaan Jeoson
                Kejayaan kerajaan Jeoson tercatat meraih sukses besar pada masa raja ke-27 ini. Banyak sektor pangan dan pembangunan yang melesat tinggi dan menjadi tombak kebangkitan.  Perekonomian rakyat pun meningkat drastis karena raja yang menggunakan hasil dari rakyat untuk digunakan dan dikembalikan kepada rakyat. Sebuah gerakan baru yang lebih menguatamakan kepentingan umum daripada kepentingan kerajaan. Namun impact nya malah menimbulkan kepercayaan yang besar dari rakyat itu sendiri.

C. Kemunduran
           Tidak ada gading yang tidak retak. Setinggi apapun kejayaan yang di raih maka kesempatan untuk kemunduran semakin besar pula. Pada tahun 1884 Masehi terjadi pergolakan dari dalam kerajaan. Beberapa literatur mengatakan bahwa pergolakan terjadi dari wanita-wanita raja Jimin yang membuat raja terus menerus murka dan kemudian gagal dalam kepemimpinannya.
               Literatur lain mengatakan pergolakan terjadi karena raja Yi Jimin yang berubah menjadi pribadi yang berbeda. Tidak cekatan dan bahkan terkesan gila. Dari dua sumber ini akan di jelaskan terperinci berikut ini.

JI WON, 1882 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang