———————————————————
"Bintang tuh ada banyak, tapi disini cuma ada satu bintang. Itu loh, yang di sebelah pojok kiri. Jangan lupa di tap ya🤗"
———————————————————
Happy Reading!!
Merasa bosan di UKS, Dira memutuskan untuk kembali di kelas. Meskipun Jaemin sedari tadi sudah menentang kemauannya, gadis itu tetap bersi keras untuk kembali ke kelas. Pasrah akan itu, Jaemin akhirnya membantu Dira untuk kembali ke kelas.
"Apaan sih Na, gue bisa sendiri. Gue bukan anak kecil, Nana ish." Ucap Dira kesal saat Na Jaemin tiba-tiba berjongkok di depannya.
"Udah naik aja Ra, gercep."
"Nggak mao!" Gerutu Dira
"Naik nggak. Kalo nggak naik, gue gak mau bantuin lu."
Dira yang kesal menghentakkan kakinya kemudian dengan terpaksa mengalungkan tangannya di leher milik Jaemin yang sedari tadi berjongkok di depannya.
"Kendaraan Jaemin ganteng, siap meluncur ke kelas dua belas IPA satu!!" Ucap Jaemin setelah tadi berdiri dengan Dira di belakang punggungnya.
Dira membulatkan bola matanya, "NANAAAA!! PELAN-PELAN NTAR JATOH YA ALLAH!!!" Teriak Dira karena Jaemin yang berlari saat menggendongnya.
"Pegang bener-bener." Ucap Jaemin yang kemudian di turuti oleh Dira.
Dira mempererat kalungan tangannya di leher milik Jaemin, membuat pria itu tersenyum sipu. Entahlah Jaemin pun tak mengerti dengan perasaannya sendiri. Ia merasa nyaman saat bersama dengan Dira, gadis yang sedang berada di atas punggungnya sekarang ini. Sesekali ia menolehkan kepalanya ke arah pundaknya, melihat Dira yang sedang menutupi mukanya di sana. Ia terkekeh kecil, Dira yang ketakutan ternyata lebih menggemaskan dari yang ia bayangkan.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi seseorang memperhatikan mereka berdua dari kejauhan. Menggenggam tangannya kuat, menggeram dan menatap ke arah kedua orang itu tak suka. Tatapan kebencian itu jelas terlihat di matanya.
"Dira, gue bakal bikin lu sengsara! Nikmatin dulu kebahagian sementara lo ini. Karena abis ini lu nggak bakal nunjukin senyum bahagia lo lagi!" Ucapnya kemudian berbalik pergi meninggalkan tempat yang ia tempati sedari tadi.
"Udah sampai, lu bisa buka mata lu sekarang ." Ucap Jaemin sembari menurunkan gadis itu.
Dira membuka matanya kemudian menatap pria itu sinis, "NANA LU TUH GILA SUMPAH! NGGAK ADA HARI TANPA JAHIL YA ELU IHHH!" Ucapnya sembari melayangkan pukulannya ke arah dada Jaemin. Yang dipukul hanya bisa merintih dan pasrah. Toh, dia yang jahil.
"Ra, sstt." Jaemin menutup mulut Dira, "itu ada guru goblok di dalem kelas lu."
Yang di bicarakan sekarang sedang berjalan ke arah mereka,
"Ada apa ini ribut-ribut?" Tanya Wendy, Guru matematika.
"Eh ibuk......nggak ada apa-apa kok buk, hehehe." Dira menggaruk tengkuknya yang tak gatal setelah tadi menyingkirkan tangan bau milik Jaemin darinya.
"Iya buk, nggak apa-apa. Ini buk anak muridnya ibuk saya pulangin ke ibuk. Batu banget kalo di bilangin. Habis pingsan bukannya istirahat di uks, tapi malah ngotot balik ke kelas." Cibir Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together? - Mark Lee
Fiksi Penggemar• 마크이 Fanfiction | On Going ❝Mereka adalah pasangan yang di pertemukan, atas izin dari Tuhan yang berbeda❞ Started : 02/02/20 Finished : - Highest rank ; Was #1 in different on 06/06/20 Was #3 in religion on 02/06/20