08

1.1K 316 174
                                    

"Bintang yang deket pojok kiri bawah jangan lupa di tap ya🤗"

———————————————————

















Happy Reading!!






















   Bel pulang udah bunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Keadaan sekolah saat ini juga udah sepi dan masih sisa cuma beberapa anak. Termasuk Dira dan Yuna yang dari tadi nungguin mobil jemputannya Yuna.

Dira mengedarkan pandangannya ke arah mobil berwarna hitam, "Itu bukan Yun, mobil jemputan lu?" Tanyanya.

Yuna mengikuti arah pandang Dira, "Iye deh keknya."

"Yeuuu, ama mobil sendiri ae kagak tau, gimana sih lu." Dira menonjol dahi temannya itu.

"Aduh, sakit bego." Yuna mengelus dahinya.

"Eleh, lebhaayy." Dira terkikik kecil.

"Yaudah, gue pulang dulu dah." Kata Yuna saat mobil hitam yang di katakan Dira tadi, sekarang sudah berada di depan mereka.

"Iya, hati-hati lu nya." Dira membantu Yuna masuk ke dalam mobil.

   Mobil yang dinaiki Yuna udah pergi ngejauh dari tempat mereka berdua nunggu tadi. Sekarang, sisa Dira yang ga tau mau pulang sama siapa. Biasanya Na Jaemin yang anterin dia pulang. Tapi tadi, Jaemin keliatannya gak ngepeduliin Dira. Dari pada pusing mikir, Dira mutusin buat jalan ke halte terdekat.

   Belum lama Dira berjalan, sebuah motor yang familiar baginya mendekat kearah ia berada. Lantas Dira langsung berhenti,

"Mark? Kok belum pulang sih?" Dira bertanya kepada orang yang lagi bukain kaca helmnya itu.

Bukannya menjawab, Mark malah tersenyum, "buruan naik."

"Hmm, ditanyain orang." Dira berucap malas sembari bergegas menaiki motor milik Mark.

Mark tertawa geli, "Udah?" Tanyanya.

"Hmm, udah." Jawab Dira selesai dia memperbaiki duduknya.

   Setelah Mark mendengar jawaban dari Dira tadi, ia langsung menjalankan motor miliknya itu.

***

   Dira mengedarkan pandangannya pada bangunan yang berada tepat bersebelahan dengan masjid istiqlal. Iya, gereja katedral.

"Ra, yuk." Mark ngulurin tangannya ke arah Dira.

"Yuk kemana?" Dira bingung.

"Ke dalem, temenin aku do'a sebentar."

"Emang gak apa-apa kalo aku masuk?" Dira gugup. Masalahnya, ia tak pernah sekali pun masuk ke dalam tempat ibadah itu dan ini kali pertamanya Mark mengajaknya untuk masuk ke dalam tempat ibadahnya.

"Gak kok, yuk!" Mark akhirnya menggengam tangan Dira, masuk ke dalam gereja.

   Di dalam gereja, Dira gak henti-hentinya untuk memandangi setiap inci tempat ibadah tersebut. Ia hanya dapat menemukan banyak kursi panjang yang mengarah pada tanda salib di depannya.

"Kamu disini aja, aku mau kedepan buat do'a." Mark menunjuk sebuah kursi panjang urutan ketiga dari depan.

Dira mengembangkan senyumnya, "Yaudah, buruan sana."

   Mark mengangguk, kemudian berbalik menuju ke arah depan setelah Dira duduk di kursi yang ia tunjuk tadi. Mark berhenti ketika dia berada di atas mimbar depan salib, mengepalkan tangannya untuk berdo'a.

Can We Together? - Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang