"Tuhan memang satu, tetapi kita menyebutnya dengan nama yang berbeda"
- Can We Together -
Gue dan Mark sampai di sekolah. Baru aja gue buka helm, gue denger orang teriakin nama gue. Lah gue kaget sama malu anjir, mana suaranya cempreng dan dia manggil gue dengan sebutan yang dia bikin sendiri.
"CEBOLISEUUUUUUUUUUU!!!!!!!" Teriak seorang cewek dari gerbang dan berlari ke parkiran.
Gue noleh ke Mark yang juga noleh ke gue,
"Maaf," Kata gue ke Mark.
"Udah biasa," Jawab Mark sambil ketawa kecil.
"Yeuuuhhh, pagi-pagi udah ngebucin aja klean tuh," Cewek yang teriakin gue tadi udah di depan gue sama Mark.
"Apasih Yun," Gue natep Yuna males.
Sumpah ya Yuna tuh sahabat gue dari lama yang paling cerewet tau ga sih. Kalo ke kantin, gue tuh suka malu ngajak Yuna. Kenapa? Ya karna bacotnya Yuna tuh bikin orang sekantin jadi merhatiin gue sama dia. Tapi, Yuna tuh bagi gue adalah seorang pendengar sekaligus penasihat yang baik. Kalo gue curhat tuh selalu ke dia, dan dia ga segan-segan untuk nyari dan kasih solusi ke gue. Ya, kalian taulah yang sering gue curhatin sama Yuna siapa?
"Yaudah yuk!" Yuna narik tangan gue. "Duluan ye Mark, Diranya gue culik dulu," Lanjut Yuna ngelambaiin tangannya ke Mark.
Gue sama Yuna sekelas, dan kami sekarang lagi jalan menuju kelas XII IPA 1. Sampai di kelas, gue naruh tas di kursi samping Yuna. Selain sekelas, gue sama Yuna tuh temen sebangku juga.
"Yun, sholat duha yuk," Ajak gue ke Yuna.
"Hmm, lu lupa ya Ra?" Dibalas pertanyaan oleh Yuna.
"Lupa apas....Astagfirullahalazim, iya gue lupa Yun," Gue senyum kecut ke Yuna. Gue lupa kalo Yuna lagi datang bulan.
"Yaudah, gue duha dulu di mushola ya Yun," Gue pamit ke Yuna yang direspon dengan anggukan oleh dia.
Gue jalan keluar kelas menuju mushola. Kelas gue sama mushola tuh emang agak jauh, tapi ga jauh-jauh amat lah. Gue mesti lewat depan koridor, perpustakaan, lorong sekolah dan akhirnya sampai di mushola. Gue lepasin sepatu gue tepat di depan bacaan batas suci. Pas gue mau ngelangkah masuk, gue terhenti liat ada yang lepasin sepatu juga. Gue reflek ngangkat kepala dan ngeliatin orang tepatnya cowok yang pas berada di samping gue. Gue kayak pernah liet dia, tapi gue lupa dimana. Intinya dia tuh kayak ga asing dimata gue.
"Dira?" Dia liatin gue.
"Iya? Siapa?" Tanya gue.
"Aku Hyunjin, temen sekelasnya Mark," Katanya. "Duha juga?" Ia menyambung ucapannya.
"Ooh....Iya nih, kamu juga mau duha?" Gue nanya dia lagi.
"Iya nih, biasanyakan do'a pas sholat duha tuh mustajab buat dikabulin," Dia menarik dan mengukir senyum di bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Together? - Mark Lee
Fanfiction• 마크이 Fanfiction | On Going ❝Mereka adalah pasangan yang di pertemukan, atas izin dari Tuhan yang berbeda❞ Started : 02/02/20 Finished : - Highest rank ; Was #1 in different on 06/06/20 Was #3 in religion on 02/06/20