Votenya mana hayooo??
- - -
"Hyunjin!" Terdengar seruan serempak yang memanggil namanya, lantas Hyunjin pun refleks menengok ke arah asal suara.
Oh, ternyata kelima temannya.
"Gimana Changbin?" Tanya Bangchan yang ada di depan.
Bangchan sangat terlihat panik, begitu juga ke-empat temannya yang lain. Mereka menunggu jawaban Hyunjin dengan raut wajah khawatir.
"Kata dokter, bang Changbin patah tulang kaki, tangan dan eum-- tulang belakang.." Jawab Hyunjin, diakhiri dengan nada sedih.
Mereka terperangah kaget, sama-sama tak percaya dengan apa yang barusan mereka dengan. Changbin, patah tulang sebanyak itu? Aakh.. Ikut ngilu mendengarnya.
"Ga sampe lumpuhkan?!" Jerit Minho panik, tapi malah ditatap datar oleh teman-temannya.
"Nanyanya jangan gitu juga abangku~~ Ini juga bang Changbin lagi operasi tulang belakang." Ujar Hyunjin jengkel.
Minho nyengir sambil mengusap tengkuknya.
Mereka duduk di kursi panjang, di mana Hyunjin duduk. Ya masa berdiri terus, kan melelahkan kayak mengejar doi :(.
"Kak Changbin lagi dioperasi, sekarang?" Tanya Seungmin.
Hyunjin mengangguk, "Udah masuk dari 2 jam yang lalu." Terdengar helaan napas dari Seungmin.
Ya, walaupun Changbin adalah teman berantemnya, tapi ia sudah menganggap Changbin termasuk teman terdekatnya. Sudah ia anggap sebagai kakak sendiri.
"Semoga aja ga sampe parah banget patahnya," lirih Jeongin, yang diaminkan oleh teman-temannya.
"Eh, kalian udah bilang ke ortu kak Changbinkan?" Tanya Felix, semua atensi menghadap ke Hyunjin.
Hyunjin mengangguk, "udah kok, yang setuju bang Changbin harus dioperasi kata dokter, kan mereka."
"Ohh.. Syukurlah.."
"Jin," kini bagian Minho yang memanggil Hyunjin.
"Lu udah nunggu di sini lama dong? Niat banget cuy, bosen kagak lu?" Lanjutnya.
"Iya wkwkwk, bosen sih iya, tapi kan kasian bang Changbin ga ada yang nungguin."
"Ini kita nunggu aja di sini? Atau di luar?"
"Di sini aja deh." Jeongin membentuk kata "Ok" dengan tangannya, sebagai jawaban.
Hening, ke-enam remaja itu bergelut dengan pikirang masing-masing, ada juga yang memainkan ponsel. Tetapi keheningan itu pecah setelah Bangchan bersuara.
"Kalian," Bangchan menatap lurus ke depan, tatapannya sendu tapi juga kosong.
Mereka menoleh bersama, "kenapa, bang?" Sahut Minho.
"Kita duduk di rumah sakit gini, kok jadi ngingetin gue sama dia ya.." Ujar Bangchan lirih.
Teman-temannya tentu saja tahu siapa "dia" tersebut. Dia itu adalah teman mereka dulu. Dia berpisah dengan mereka, karena sebuah kecelakaan maut 2 tahun yang lalu. Yang mengharuskannya pergi ke rumah sakit di Singapura, karena rumah sakit di Indonesia tak cukup memadai.
Para anggota Stray Kids sangat terpukul ketika mendengar kabar tersebut, terlebih lagi Bangchan. Karena ia lah dalang kecelakan yang menimpa dia. Meskipun, teman-temannya tak ada yang mengetahui soal itu.
"Ayo lah kak, itu bukan salah lo," ujar Felix.
"Yoi, kecelakaan itu takdir, jadi jangan pernah salahin diri lo lagi, kak.." Timpal Jeongin.
"Kalian cuma ga tau.." Gumam Bangchan pelan, sangat pelan. Tapi tak sengaja didengar oleh Hyunjin yang ada di sebelahnya.
"Ga tau apa, bang?" Bodohnya, Hyunjin bertanya dengan intonasi nada yang cukup keras.
Menyebabkan yang lain menoleh ke arah mereka berdua bingung.
Bangchan syok, tapi berusaha untuk menutupinya. Lalu ia menggeleng kikuk sebagai jawaban.
Aneh, sangat aneh. Dia terlihat mencurigakan. Ia seperti seorang penjahat yang hampir ketahuan identitasnya.
Dan yang sadar akan hal itu, cuma dia, seorang Kim Seungmin. Dia menatap Chan dengan tatapan eung--yang sulit dijelaskan maknanya.
TBC
Ai mau kasih tau, sebenernya operasi patah tulang ekor/belakang itu biasanya dilakukan setelah beberapa hari orang tersebut mengalami patah tulang. Misalnya dia sudah melakukan pengobatan tapi ga kunjung sembuh, nah baru deh biasanya dokter memutuskan untuk melakukan tindakan operasi.
Tapi khusus cerita ini, operasi itu langsung dilakukan :') Yakan namanya juga wetpet hwhw.

KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare || Stray Kids
FanfictionTak ada pilihan yang lebih baik, di sini. Rules: 1. Kalian harus menjalankan dare yang sudah diberikan, tidak bisa dinegosiasi. 2. Kalian tidak bisa berhenti atau keluar dari gim, sebelum gim benar-benar selesai. 3. Tidak bisa jawab truth = mati M/T...