Truth or Dare || Stray Kids

20

Seperti yang tadi pagi Wooyoung katakan kepada Changbin, sekarang ia pergi mengunjungi kantor polisi, kubu polisi yang menangkap Bangchan.

Kubu polisi? Ya.. Di sini terdapat beberapa kubu polisi dan kubu-kubu itu sama sekali tidak berkerja sama alias tidak bersekongkol. Tetapi masalahnya, kubu polisi yang menangkap Bangchan adalah bukan kubunya. Wooyoung terdapat di kubu lain.

Wooyoung pergi ke kantor polisi tak sendiri, ada ke-tiga temannya yang menemaninya. Salah satunya adalah Yeosang, partner bekerja dirinya di dunia penuh misteri ini. Mereka bukan sekedar polisi biasa, mereka lebih dari itu, namun juga mereka tidak sepenuhnya bekerja di kepolisian. Mereka adalah pembasmi mafia.

Selain Yeosang, dia pergi bersama Mingi, seorang polisi kota dan orang yang dikontaknya tadi pagi.

Setelah sampai, mereka turun dari mobil yang dikendarai oleh Mingi. Yang berjalan terlebih dahulu adalah Wooyoung.

"Permisi," ucap mereka berempat serempak.

Polisi yang bertugas menjaga kantor polisi mendongakan kepalanya kemudian beranjak dari duduknya.

"Ya? Ada perlu apa kalian kesini?"

Teman yang dikontak Wooyoung berbicara, "apa benar ini kantor polisi yang menangkap orang yang bernama Bangchan?"

Polisi itu mengangguk, "iya, memangnya kenapa, ya?"

"Kenapa dia ditangkap, memang ada bukti apa?" Tanya Yeosang.

"Sebuah rekaman yang menjelaskan kelakuannya 2 tahun yang lalu. Dan perlakuannya itu berhasil membuat seseorang meninggal."

Mereka memberengut lalu menatap satu sama lain. Mereka tahu betul apa yang dimaksud oleh sang polisi. Tapi... Tunggu.. Meninggal?

Atensi ketiga teman Wooyoung mengarah kepadanya.

Wooyoung pun berdeham untuk memulai penjelasan, "begini pak. Terdakwa atas nama Bangchan tidak sepenuhnya salah. Ada pembohongan dibukti yang kalian temukan. Jadi tolong jangan tangkap Bangchan dan jangan adakan sidang, karena dia tidak sepenuhnya bersalah."

Polisi itu mengernyit, "apa kalian punya bukti tentang semua itu?"

Pertanyaan sang polisi sukses membuat keempat orang tersebut saling melempar pandang. Masalahnya mereka tidak membawa bukti apapun. Mereka kesini dengan tangan kosong.

"Lagipula, memangnya kalian siapa sampai bisa mengatur hak sidang dan penangkapan seseorang?"

Pandangan mereka kembali kepada polisi tersebut, Mingi maju.

"Kami adalah empat orang yang bekerja di kepolisian kubu misce. Jadi kami berhak juga untuk mengatur penangkapan seseorang." Jelasnya seraya memperlihatkan gelar polisinya.

Polisi tersebut mematung. Seperti yang dibilang tadi, kubu-kubu polisi tidak bekerja sama. Jadi setiap penjahat diurus oleh kubu yang menangkapnya.

Kesempatan bagi mereka untuk menyuarakan pendapat.

"Bangchan memang bersalah, tetapi kecelakaan itu tidak membuat korban meninggal. Korban masih berkeliaran dan kondisinya masih dipertanyakan." Jelas Wooyoung.

"Jadi mohon bebaskan dia." Pinta teman yang dikontak Wooyoung.

"Tapi yang namanya kejahatan ya kejahatan. Dia harus tetap dikurung sebelum waktu sidang dimulai. Sidang akan dilakukan minggu depan, ya kalau dia tidak bersalah, dia akan dibebaskan."

"Ah,,, tapi, tapi..--"

Mereka menghela napas kasar. Kalau sudah begini, mau gimana lagi? Mereka tidak bisa melakukan apa-apa sebelum sidang itu terjadi.

"Sekarang kalian pergi dari sini. Kalian hanya mengganggu pekerjaan saya."

Mereka berempat pun memutuskan untuk pergi dari kantor polisi. Mereka memutar balik badan mereka, tetapi baru saja mereka ingin melangkahkan kaki, ada seseorang yang datang.

"Ini ada apa, ya?"

Keempat orang tersebut kembali memutar balikan badan mereka setelah orang itu bertanya, suaranya seperti tak asing.

Polisi itu membungkukan badan kepada lelaki yang baru saja datang tersebut, "itu anu-- pak.."

Wooyoung, Yeosang, Mingi dan juga satu temannya yang lain membelalakan mata tak percaya.

"Je-- Jeongin?"

TBC