Kini Hyunjin sedang rebahan di kasur. Tapi ia tak sendiri, ada Changbin di sebelahnya yang sedang bermain game.
Kenapa Changbin ada di rumah Hyunjin? Jadi, semalam Changbin menginap di rumah Hyunjin. Di rumahnya ia sendiri, kedua orang tuanya lagi kerja di luar kota. Jadi dia memutuskan untuk menginap di rumah temannya.
"Eh, bang," panggil Hyunjin. Dia merubah posisi menjadi duduk di sebelah Changbin.
Changbin berdeham sebagai balasan, matanya pun masih fokus menatap layar telepon genggamnya.
"Si bot itu kok ga nge-chat lagi ya? Udah lima hari nih.."
Mendengar itu, buru-buru Changbin mematikan ponselnya lalu menyimpannya di lemari kecil sebelah kasur.
"Lo kok nanya begituan sih?? Mana santuy banget! Seharusnya lo bersyukur lah..." Gertak Changbin, Hyunjin malah nyengir.
"Jangan nanya gitu lagi deh, Jin."
Hyunjin menatap Changbin bingung, "kenapa emang?"
"Soalnya setiap kita ngebahas bot itu, entah kenapa setelahnya dia tiba-tiba nge-chat kita," jelas Changbin.
Hyunjin terdiam, setelah dipikir-pikir, apa yang dikatan Changbin ada benarnya juga.
Dan benar saja. Tak lama setelah itu ponsel mereka berdenting. Dengan ketakutan, Changbin dan Hyunjin membuka notif tersebut.
62xxxxx
|Halo guys!
|Maaf udah ninggalin kalian lama
|Jadi gimana pemain pertama? Ah.. Sayang ya, dia meninggal
|Salah sendiri kenapa dia tak menjawab pertanyaanku :(
|Kalian jangan kayak gitu, kalau tidak ingin bernasib sama sepertinya.Hyunjin dan Changbin sama-sama merotasikan mata, menurut mereka banyak basa-basi sekali bot satu ini. Bahkan, jika Changbin tau siapa bot itu sebenarnya, sudah ia pukul habis-habisan itu orang.
Changbin
|Banyak bacot banget dah lu sat.Jeongin
|Sabar kak..62xxxxx
|Aduhh.. Kalian menggemaskan dehLino
|Gemes pala lo kepental
|Lo udah bikin temen kita meninggal bgsd62xxxxx
|Ya itu salah dia lah, kenapa coba tak menjawab?
|Nah sekarang ayo kita lanjut lagi ToDnya
|Aku pilih yaa...Badan Hyunjin dan Changbin menegang, mereka menautkan tangan mereka erat. Agar sedikit menghilangkan rasa takut mereka.
62xxxxx
|Aku mau pilih yang jago ngerap ah..Tanpa disadari Changbin berkeringat dingin. Badannya menegang. Hyunjin yang sedari tadi melihat ponsel, jadi menengok ke arah Changbin.
"Jangan-jangan, ini lo, bang?"
"Kayaknya i--"
62xxxxx
|Yup dia Changbin!"--.. Iya, ini gue, Jin.."
62xxxxx
|Truth or dare?Changbin kalang kabut, "gue harus pilih apaa Jin?! Gue takut anjir!"
"Coba pilih dare aja, bang, kalau lo pilih truth takutnya berakhir kayak Jisung."
"Tapi kalo dare-nya ngaco, gimana??"
Hyunjin sebenarnya tak jauh beda paniknya dengan Changbin, tapi mencoba untuk terlihat tenang, "ya itu mah pasti, tapi seenggaknya, kalau dare kayaknya ga bakal sampe mati."
"O--ok, deh."
Changbin
|Gue pilih dare.62xxxxx
|Wow.. Nekat juga ya kamu
|Apa, ya, kira-kira tantangan yang enak..Changbin menggenggam ponselnya erat, mulutnya tak henti-henti membaca doa dan juga dzikir.
'Lah anjir, bang Changbin seketika alim' kata batin seorang Hwang Hyunjin.
62xxxxx
|Ohh, ok! Aku dapat
|Kamu lagi ada di lintai 3 kan? Nah gini, kamu jatuhin diri kamu lewat jendela sana
|Walaupun tidak sampai mati tapi tulang kamu pasti remuk-remuk tuh pasti."DASAR BRENGSEK!" Ini bukan Changbin, tapi Hyunjin. Sedangkan Changbin mematung di tempat. Pikirannya sudah tak karuan.
Hyunjin turun dari kasurnya, berdiri lalu marah-marah, "BOT BANGSAT ANYING, KAGAK BENER BANGET TOLOL, AH." Murka Hyunjin.
Changbin menoleh ke arah Hyunjin kaku, "gue harus ngelakuin Jin?"
62xxxxx
|Iya lah harus.Bukan Hyunjin yang jawab, tapi malah sang bot.
"SEREM ANJU, DIA TAU KITA DARI MANA SIH?!" Hyunjin teriak mulu :(
62xxxxx
|Kalau kamu tidak mau melakukannya
|Ya sudah, aku yang paksa"Ha--hah? Maksudnya?" Changbin gelapan dan juga bingung. Sama halnya dengan Changbin, Hyunjin juga dibuat bingung karenanya.
62xxxxx
|Jika hitungan kelima, kamu belum juga melompat
|Aku yang akan membuatmu melompat.
|1...
|2...Sudah kehitungan kedua, Changbin masih terdiam, badannya terlalu kaku untuk digerakan.
Hyunjin juga hanya bisa melihat Changbin khawatir. Ia tak tau harus berbuat apa.
62xxxxx
|3..
|Sudah kehitungan ketiga lho..Changbin masih terdiam.
62xxxxx
|4..
|Oh.. Sepertinya kamu memang ingin dipaksa ya..
|5.."BANG CHANGBIN!"
Tepat dihitungan kelima, Changbin mendadak melayang. Tubuhnya seperti terikat dan tertahan oleh seseorang. Hyunjin kalang kabut, ingin menolongnya, tapi tak bisa.
Changbin meronta, "aarggh!"
Brak!
Jendela tiba-tiba terbuka kencang dan tak lama kemudian Changbin terpental jatuh keluar jendela.
Hyunjin buru-buru lari mendekati jendela kamarnya. Ia panik dan takut, benar-benar takut. Ia melihat ke bawah. Telat.. Di bawah sana Changbin sudah jatuh tak sadarkan diri.
Hyunjin keluar dari kamar dengan cepat, ingin menolong teman yang sudah dianggap menjadi kakaknya sendiri tersebut.
Tanpa menyadari ada seseorang yang lagi-lagi sedang menatap puas ke arah Changbin. Ah tidak, kini ia tak sendiri, ada seseorang yang menemaninya.
"Lah, sejak kapan lo, kak, bisa ngendaliin hantu kayak gitu?"
"Lu lupa? Bapak gue paranormal."
"Oh iya ya, hehe.."
TBC
Hayolo pelakunya bukan satu orang.
Eh, aku pengen nanya, kalo kalian bingung ga sih baca dialog yang tiba-tiba ada fakechat gitu?
Oh ya then, di sini ada yg manggilnya "abang" dan juga "kakak" yaa wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare || Stray Kids
FanfictionTak ada pilihan yang lebih baik, di sini. Rules: 1. Kalian harus menjalankan dare yang sudah diberikan, tidak bisa dinegosiasi. 2. Kalian tidak bisa berhenti atau keluar dari gim, sebelum gim benar-benar selesai. 3. Tidak bisa jawab truth = mati M/T...