03.

81 7 0
                                    

dan tiba tiba...
__________________________________

"pa , ada apa ya ke sini? ini rumah saya" dengan kepala yang tertunduk aku berani berbicara.
"HEH , bocah ! ibumu mempunyai hutang kepada kita , dan aku kemari untuk menagih hutang nya kalau tidak rumah ini akan saya sita" dengan nada yang kasar pria itu sambil mengepalkan telapak tangannya.
" emang nya berapa pak hutang ibu saya" aku mulai menitihkan air mata , karena aku tidak mau rumah ini di sita.
" emangnya kamu mampu bayar hah?! , oh ternyata kamu jagoan ya hahahahaha " kedua orang tersebut dengan tertawa jahat
" ibumu hutang 11 won kepada kami "
aku mengambil uang dari kantongku hasil dari tadi berjualan ramyeon
"pak aku akan membayar lunas , ini ku berikan 11 won untuk anda" aku langsung memberi uang 11 won untuk membayar hutang ibuku.
" nah seperti ini dong kan kami tidak akan emosi , terimakasih ya nak lain kali berhutang lagi ya hahahahahahaha" orang itu kemudian pergi dan meninggalkan rumah ku dengan tertawa jahat.
Aku langsung masuk ke dalam rumah ku , untung saja ibuku sedang tidur jadi ibuku tidak dengar . Aku mengusap rambut ibu yang lembut berawarna hitam pekat.

" bu , aku sayang ibu , aku akan melakukan apapun untukmu bu "
ku lihat raut wajah ibu yang sudah mulai berkeriput , bulu mata yang indah dan alis yang tebal. Aku bersyukur kepada Tuhan karena masih memberiku ibu yang selalu bersamaku dan menjagaku , walau ayahku sudah tidak ada tetapi hanya ibulah yang selalu menemaniku .
Tak sadar air mataku perlahan jatuh dan membasahi pipi kecilku.

Aku menuju kamarku dan merebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk.

flashback

aku mengoes sepeda ke komplek lain untuk mendapatkan pembeli , aku menuju rumah yang tak asing bagiku , ya itu rumah temanku sejak aku duduk di bangku sekolah dasar. Setelah aku sampai di depan rumahnya aku langsung berteriak
"permisi ramyeon"
tak lama penghuni itupun keluar dari rumah, dan ya , seulgi. Jujur saja aku menyukainya dari sejak aku duduk di sekolah dasar. Entah mengapa dari SD sampai SMA rasa ku padanya tidak pernah hilang. Dia sekarang kuliah di universitas yang berbeda di seoul.
Aku ingin suatu saat dia aku dan dia bisa bersama sepanjang hidupku.

flashback off.

Tak terasa aku sudah melamun dan melihat atap kamarku sangat lama dan membayangkan tentang seulgi. Aku mulai tidur karena aku kecapean karena aku seharian menjual ramyeon.
__________________________________

Renjun dream

"wah renjun kamu sangat tampan aku menyukaimu renjun" seulgi berkata dengan sebyum yang manis dan gaun yang cantik
" seulgi , aku berjanji akan selalu bersamamu sampai mati , maukah kamu menjadi istriku?"
aku berjongkok di hadapan seulgi yang tidak percaya akan hal ini.
" ya .. renjun , aku mau bersamamu , aku menyayangimu "
aku langsung memasang cin cin ke dalam jari manis yang mungil nan putih milik seulgi.

"seulgi , jangan pernah takut , aku tidak akan meninggalkanmu , aku tulus mencintaimu sejak sd , kau tahu? kita selalu bercanda dan sepulang  sekolah kita selalu bermain bersama di depan halaman rumah mu. ku harap hubungan ini akan abadi... "

aku dan seulgi mendekatkan wajah kita , aku bisa merasakan hembusan nafas seulgi dari dekat , lambat laun kita pun...

renjun dream off.

"HUANG RENJUN!" tiba- tiba suara teriakkan ibuku mengganggu mimpiku yang indah , ahhh aku sangat kesal sekalii , yah sudahlah ini hanya mimpi .

"ada apa eomma? " tanyaku sambil mengucek mataku yang masih mengantuk.
"yak anakku yang ganteng , aku mendapat pesan dari bos terigu , katanya kau telah membayar hutangku , betul?" tanya ibuku dengan mulut yang tersenyum.
"iy..iy.iyya-" belum saja aku menyelesaikan kalimatku ibuku sudah menyela
"wahh kamu baik sekali , oh iya dari mana kamu mendapat uang untuk membayar hutang ibu?" tanya ibuku heran
"oh itu bu , tadi pas aku jualan ramyeon banyak yang memberiku uang lebih makanya aku bisa membayar hutang ibu " jelasku dengan mantap.
"wahh.. baguslah kalau begitu , terimakasih ya nak , kamu sangat baik , aku sayang padamu" ibuku lalu memeluk badanku , dan aku langsung membalas pelukan ibuku.

"jangan pernah mengecewakan orang tuamu , biarkan mereka mendidikmu dengan cara mereka sendiri, rawat dan kasihilah orang tuamu selagi mereka masih ada"
-huang renjun

note:
ya gessss sampai di sini dulu
next part yaaaaaaaaaaa
jangan lupa vote and comment!
Happy reading and stay healty!

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang