06.

25 6 0
                                    

Apakah di part ini renjun menemukan wanita yang bisa menerimanya, selain seulgi?
cobain kuy... ehhh bukan lucas ya..
yu baca kuy
.
.
.
.
.
.
.
Aku bersiap-siap untuk pergi ke kampus , aku memakai kaos putih , jam tangan , dan tas serut. Aku mulai mengoes sepedaku dengan muka yang gembira , entah mengapa aku merasa sangat senang . Apakah mungkin aku menyukai yena? hmmm entahlah aku begitu senang jika pergi ke kampus.

Aku segera memarkirkan sepedaku , dan berjalan menuju kelas. Seperti biasa , yena sudah ada di mejanya tertidur dan memasang ipod kecil di telinganya. Aku pun menggelengkan kepala saat melihatnya . Tak sengaja ku melihat mukanya yang sedang tertidur , tampak cantik dan imut , bibir yang tipis berwarna peach dan bulu mata yang lentik serta hidung kecil. Dia sangat sempurna bagiku . Aku tersenyum melihat wajah yena seperti itu , rasanya adem liat mukanya apa lagi suaranya yang lucu . Akupun memutuskan untuk langsung duduk di kursi ku dan mulai mengeluarkan buku pelajaran.

Hari ini ulangan matematika , aku sudah belajar tadi malam , tapi aku ingin belajar lagi supaya lebih mantap. Satu per satu soal ku kerjakan dan ku pelajari rumusnya. Yena masih saja tertidur pulas, aku memutuskan untuk membangunkannya dan belajar bersama.

"park yena" teriakku pelan di telinganya.
"aish. ada apa kau membangunkanku " kata yena kesal
" hari ini akan ada ulangan kamu sudah belajar?"
" belom. aku malas belajar." katanya dengan nada yang kesal dan bibir cemberut
" ya udah belajar bareng yu" aku menatap yena dan tersenyum
" mentang-mentang kau pintar , kau bisa mengajariku . Sudah aku malas nanti aku ngasal aja" katanya dengan nada yang nyolot
" ya sudah kalau kamu mau di hukum lagi gak papa"
" aish kau ini ga peka , harus nya pas aku bilang gitu kamu paksa aku dong " yena memasang muka judes , dan aku hanya tertawa kecil melihat tingkah yena yang sungguh menggemaskan ini.
" ya udah ayo belajar ya"

pada saat aku belajar bersama yena entah mengapa pandanganku selalu pada wajah yena yang cantik itu , aku sungguh menyukai wajahnya itu. Sudahlah aku harus fokus ini ulangan matematika.

"yena" biskku pelan
"apa?" tanyanya sambil menatapku
"kamu cantik" aku dengan berani melontarkan kata itu
"yak, jangan menggodaku , fokus belajar" katanya pelan
" ya sudah kalau ga mau di puji" bisikku dengan tersenyum.
" yayayaya aku memang cantik bukan? hahaha kamu bru menyadarinya ternyata" kata yena pd
" sangat cantik" kataku sembari menatap yena penuh makna.

yena pov

aish bagaimana ini , dia membuat hatiku ingin meledak dan ingin teriak , ayolah aku tidak boleh salting seperti ini , renjun sangat tampan. Bagaimana ini jika renjun melihat pipiku yang memerah , renjun seandainya kau tahu aku menyukaimu renjun. Sudah-sudah kendalikan dirimu park yena huftttt.....

yena pov end.

"huftttt....." yena menghembuskan nafas halus
aku yang penasaran menanyakan kepada yena
" kamu kenapa ?" tanyaku heran .
" em..emm.. tidak apa apa hehe" tak sengaja ku melihat pipi yena yang memerah
"lalu pipi mu kenapa? , oh aku tau kamu pasti malu kan aku sebut kamu cantik" godaku sambil menyenggol lengan yena.
" a..ap...apaan engga kok , mungkin kepanasan jdi merah" jawab yena dengan nada terbata-bata.
" dasar pembohong hahahaa" kataku dengan tertawa kecil
" eh aku bukan pembohong ya , sudahlah aku mau ke toilet "
yena berdiri dan berjalan keluar kelas.
Aku yang sangat penasaran kenapa dia seperti itu , diam-diam aku mengikuti  yena di belakang.

yena pov.
"bagaimana jika dia tahu aku menyukainya , habislah nyawaku , aku nanti gak bisa lagi sebangku dengan dia , dia pasti menjauh dariku aku tidak pantas untuk lelaki cerdas yang di gemari banyak wanita. Apa apaan coba , kenapa pipiku memerah seperti ini di hadapannya ini sangat memalukan."
Aku mengomel di dalam wc kamar mandi.

"kata siapa aku akan menjauhi kamu jika kita berpacaran?" aku terkejut dengan suara lelaki yng tak asing bagiku , ya itu renjun

"matilah aku matiii bodoh sekali" omelku dalam hati.
" ayo keluar aku ingin bicara" kata lelaki itu di balik pintu.

aku pun pasrah dan keluar dengan wajah yang tertunduk karena malu , lelaki itu menatapku heran.

" kamu menyukaiku? " tanya huang renjun penasaran
" ti.. ti..tid-" belum saja aku menyelesaikan perkataan ku , dia sudah memotongnya
" jangan berbohong kepadaku , aku tidak suka pembohong" katanya dengan nada lembut
" ya! aku menyukaimu , aku tidak tahu mengapa aku menyukaimu , aku tidak bisa mengungkapkan itu karena aku tau aku bukan tipe mu" kataku dengan sedikit berteriak dan menangis.
renjun hanya terdiam dan tersenyum
"jika aku menyukaimu kamu ingin menjadi pacarku? aku ingin kamu bisa menerimaku" kata renjun berbisik di telingaku
Mataku membulat dan mulutku terbuka , apa yang baru renjun katakn membuatku ingin memeluknya
" aku akan menerimamu apaoun itu , aku mencintaimu renjun" kataku yang masih menundukkan kepala.
"kalau begitu , tatap aku dan peluk aku , ini bukti bahwa mulai detik ini kita pacaran" kata renjun yang langsung membentangkan tangannya
Dengan bahagia aku langsung menatap muka renjun yang masih tersenyum melihatku dan membentangkan tangannya , aku langsung memeluk renjun erat , dan di balas oleh pelukkan renjun
" jangan pernah meninggalkan ku park yena" bisik renjun di telingaku.

aku tersenyum bahagia dan berjalan bersama renjun menuju kelas.

yena pov end.

note:
Yeay renjun punya pacar skrng . Lanjut next part , author lagi ga mood nih.
Jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty.

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang