10.

16 5 0
                                    

prenggg....
suara piring jatoh
yena dan renjun langsung terkejud mendengar suara itu dan berlari menuju kamar ibu renjun
Dan....
__________________________________

aku dan yena terkejut melihat ibu di bawah kasur , dengan pecahan piring di dekat telapak tangannya. Aku langsung panik dan langsung membawa ibuku menggunakan taksi .
Aku dan yena menggotong ibuku ke dalam taksi , dan di dalam taksi aku hanya menangis dan mengelus rambut halus ibuku , yena memperhatikanku dengan mengelus pundakku pelan.

Aku dan yena sampai di rumah sakit , aku langsung memanggil suster dan suster langsung membawa ibuku ke ruang IGD . aku dan yena menunggu di depan pintu IGD , aku hanya berharap ibuku tidak apa-apa , yena hanya menghiburku dan mengelus punggunggku pelan , aku terus menangis.

Tak lama dokter datang ,
"anda anak dari ibu tadi?" tanya dokter

"iya dok saya anaknya" kataku
"nak , ibumu harus di rawat di sini , ibumu kecapean dan detak jantungnya tidak stabil" kata dokter
"baiklah dok , tapi berapa lama"
"hanya dua hari saja habis itu ibu boleh pulang"
aku tersenyum mendengar perkataan dokter , aku sungguh lega ibu tidak kenapa" . Aku langsung menuju ruang rawat inap , di sana ibu sudah berbaring dengan mata yang masih tertutup.
Aku memandangi wajah ibu , dan mengelus rambut ibu pelan , aku mencium kening ibuku dengan penuh ketulusan , aku meneteskan air mata dan duduk di samping ibuku dan memegang tangan kasarnya karena sering mencuci baju.
Aku sangat menyayangi ibuku , dia telah membesarkanku menjadi remaja yang cerdas , aku sangat tidak mau kehilangan ibuku.

"ibu.. jangan tinggalkan aku" biskku di telinga ibuku sambil menangis

Yena yang melihat aku terus menangis berkata

"renjun, ibumu baik-baik saja , kamu berdoa kepada Tuhan ya semoga ibu dapat kembali seperti biasanya" yena tersenyum kepadaku dengan tulus , senyumannya membuatku tersenyum kembali.
Aku memutuskan untuk tidak masuk kuliah selama 2 hari untuk menjaga ibuku  , dan dosen pun membolehkanku . Yena selalu datang ke rumah sakit setelah pulang kuliah untuk belajar bersama.
Ibu sudah sadar , ia memandang aku dan yena dengan senyuman penuh ketulusan , ibuku menitihkan air mata ketika melihat ku dan yena. Hari mulai gelap , yena pamit untuk pulang . sekarang hanya ada aku dan ibu di ruang rawat inap.

suasana sangat sunyi , ibu menatapku dengan penuh arti lalu menitihkan airmata.

"renjun.." aku langsung menoleh ke arah ibu yang berbaring di kasur rumah sakit
"ya eomma ada apa?"

" jaga yena dengan baik, jaga dirimu , selalu menjadi anak yang baik kepada siapapun , jangan mengecewakan yena ataupun seulgi. ibu akan bahagia melihatmu bahagia" kata ibuku sambil menitihkan air mata.

Aku hanya menangis mendengar perkataan ibu , rasanya aku tak kuat mendengar perkataan itu

"baik bu ... aku menyayangi ibu" kataku dengan tulus dan mencium jari ibu

ibu hanya tersenyum melihatku .

Ibu sudah tidur , akupun merasa kelelahan sepanjang hari menjaga ibu dan aku memutuskan untuk tidur.

renjun dream

aku melihat seorang wanita dengan baju putih , rambut terurai , wajah yang berkeriput, kaki yang indah , kulit yang mulus , berdiri 5 meter dariku , sudah tidak asing bagiku. ya... itu ibu, aku mengejar ibu tetapi aku tidak mendekat dengan ibu , ibu semakin menjauh dan menjauh ...
Semakin menjauh dan sudah tidak terlihat, aku berteriak dan menangis , aku ingin ibu ada di sini.

renjun dream end.

"tidak, tidak" aku mengingau, ya.. aku memimpikan hal yang membuatku menangis... aku melihat sosok ibu yang menghilang dari hadapanku.

aku terbangun dan melihat ibu terlelap tidur... tapi... aku merasa janggal , ibu seperti tidak bernafas , aku melihat perut ibu yang tidak seperti bernafas , aku mulai panik dan aku memeriksa tangan ibu dan tangan ibu dingin. Aku lalu memanggil dokter , dokter pun segera datang. Ketika dokter sedang memeriksa ibu , aku menelpon yena karena aku sangat takut , waktu itu pukul 06.00 pagi , yena pasti sudah bangun.
Yena langsung pergi ke rumah sakit setelah mendapat telpon dari renjun, yena tidak kuliah demi renjun.
Di lorong , renjun hanya mondar mandir dengan perasaan cemas , tak lama yena datang dan berlari ke arahku.

"renjun bagaimana keadaan ibu?" tanya yena dengan sangat panik

"dia sedang di priksa dokter "
aku hanya berdoa kepada Tuhan agar tidak terjadi apa yang tidak aku inginkan.
Tak lama dokter keluar , dokter terlihat menunduk dan seperti takut mengatakan sesuatu , aku hanya bertanya" tentang kedaaan ibuku aku tidak bisa tenang.

"nak .. kami sudah mencoba berbagai cara , tapi kehendak Tuhan kami tidak bisa melawan"
aku mengerti maksud dokter

"APA?! DOKTER TIDAK SEDANG BERCANDA KAN?! INI BUKAN APRIL MOP KAN?" tanyaku dengan nada yang sedikit ngegas dan mulai menangis keras

"maaf nak... kamu harus menerima ini" kata dokter menepuk pundak ku

"BAGAIMANA BISA IBUKU MENINGGAL? DIALAH SATU-SATUNYA KELUARGA YANG KU PUNYA " kataku dengan nada yang ngegas dan menangis tak berdaya , yena mengelus punggungku halus dan menghiburku

"renjun, terima kehendak Tuhan , ikhlaskan... ibumu akan tenang di sana" kata yena dengan menangis

"bagaimana.... ibuku bisa seperti ini , aku tidak bisa menerima ini , aku sangat menyayangi ibuku, dan sekarang aku hanya sebatang kara , aku tidak punya keluarga yang menjagaku lagi" aku terus menangis tak percaya. Rasanya aku ingin mati ikut ibuku (jangan renjun , author sayang injun)

aku menangis sampai ibuku di pindahkan ke rumah duka , di sana tamu" datang , seulgi datang dengan ibu nya. Teman-temanku datang... , teman-teman ibuku juga datang dengan menangis tak percaya , aku hanya duduk di sebelah peti ibuku dengan yena , yena selalu brsamaku , orang tua yena juga datang dengan irene yang menatap kami tak suka tapi aku tidak peduli . aku menangis terus menerus , aku tidak kuasa menahan tangis ini .

"renjun... jangan menangis terus , kasihan ibumu tidak tenang jika kamu menangis terus" kata yena dengan mengelus punggungku

"maaf ibu... aku tidak bisa membahagiakanmu , aku mencintaimu , sampai jumpa di alam sana ibuku tercinta"
kataku dengan mengusap airmataku yang tak kunjung henti.

Keesokkannya , ibuku di makamkan di pemakaman terbesar di seoul. Aku dan yena terus bersama , yena selalu menepuk pundakku dan bergandengan denganku sambil membawa foto ibuku . Aku masih menangis tak percaya , sekarang aku tinggal sendiri , aku harus berjualan ramyeon dan membuat ramyeon sendiri.
Peti mulai di masukkan ke dalam liang kubur , aku terus menangis di samping yena. Yena terus mengelus punggungku , aku benar benar hancur .
Setelah selesai pemakaman , mataku sembab seperti habis menangis sangat keras. aku tak nafsu makan walau yena terus mendesakku untuk makan . Lalu yena membelikanku bubur , seengaknya aku mau makan. Yena menyuapi aku secara perlahan, dan aku melamun dengan badan yang lemas , aku masih membayangkan ibuku. Aku dan yena pulang ke rumahku , yena menemaniku sampai aku benar" tenang . Yena sangat baik , dia selalu ada di sisiku aku merasa beruntung memiliki yena.

aku mengingat pesan ibuku
"jaga yena dengan baik, jaga dirimu , selalu menjadi anak yang baik kepada siapapun , jangan mengecewakan yena ataupun seulgi. ibu akan bahagia melihatmu bahagia" aku terngiang-ngiang dengan pesan ibuku , aku harus membuat orang di sekitarku bahagia dengan adanya aku.

Aku mencintaimu ibu... (dalam hatiku dan aku mulai tersenyum) yena melihat ku senang karena aku tersenyum

"akhirnya renjunnie yang ku kenal kembali, jangan bersedih ya , aku akan selalu di sisimu" kata yena
"aku akan selalu membahagiakan kamu park yena" aku menatap yena dengan tersenyum

note:
YA GAIS GIMANA BAWANGNYA?
wkwkwkwkwkkw
oke sampe sini dulu ya
jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty!

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang