07.

24 6 0
                                    

yuu semangat bacanyaa!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
aku tersenyum bahagia dan berjalan bersama renjun menuju kelas.
__________________________________

aku dan yena sampai di kelas , semua pasang mata melihat kami yang berpegangan tangan. Aku tidak sadar aku dan yena sudah pegangan tangan dari tadi , pasti semua akan mengira aku dan yena sudah jadian. Ah ya sudahlah gapapa mereka tau juga.
" apakah mereka pacaran? "
"hari patah hati sedunia bro"
" aish si yena bruntung banget sih"
itulah beberapa kata yang mereka lontarkan. Tetapi ada salah satu murid perempuan yang melihat aku dan yena dengan mata yang penuh kebencian , entahlah aku takut dia melabrak yena dan terjadi perkelahian. Ya dia adalah irene, tatapannya sangat sinis melihat kami . Aku tahu bahwa irene sudah menyukai ku dari awal , tapi entahlah aku sama sekali tidak tertarik padanya.

Aku dan yena berjalan menuju kursi kita , irene tetap saja menatap ku sinis seperti sedang kesal. Aku tidak memperdulikannya , sekarang aku bahagia ada orang selain seulgi yang bisa menarik hatiku. Aku memang orang yang mudah jatuh cinta , tapi entah mengapa aku benar-benar mencintai yena melebihi aku mencintai seulgi.

Sepanjang hari yena terus tersenyum tanpa henti , aku tahu dia pasti senang , dan aku melihatnya sangat gemas , rasanya ingin ku cubit pipinya.
"yena , pulang kuliah jalan yu, sambil makan siang"
"oke deh injunie"
"wih udah ada panggilan sayang nih , kalau gt panggilan sayang aku ke kamu yennie hehehehe"
" bisa aja kamu , haha , ya udah deh , eh mau makan di mana?"
" nanti kamu juga tau yennieee" aku sengaja tidak memberi tahu yena supaya surprise.
"oke deh "

Bel sudah berbunyi , tanda nya pulang . Aku dan yena segera membereskan buku yang ada di meja dan di masukkan ke dalam tas.
"yena , kamu manis banget berapa kilo gulanya?" godaku sambil menatap yena
" apaan sih jun , biasa aja deh " katanya dengan tersenyum menatapku
"enggak beneran kamu manis banget"
" ah ya sudahlah , ayo !" ajaknya menarik tanganku.
Aku dan yena berpegangan tangan , dan langsung keluar dari kelas . Sudah tidak di ragukan banyak pasang mata melihat kami dengan wajah yang terkejut , ya.. kami baru saja jadian jadi belum banyak orang tahu. Sesampainya di luar kampus , aku langsung mengajak yena ke parkiran motor , aku tidak bawa motor tapi aku bawa sepeda , yena sudah tau aku tidak punya motor tapi sepeda.
"waa aku suka sekali naik sepeda , apa lagi kalau di bonceng renjun" godanya kepadaku
"ya udah sini naik" kataku sambil menepuk bagian belakang kursi sepedaku.

Aku dan yena sangat senang , yena sangat menikmati udara segar kota seoul. Yena sangat suka bersepeda , hanya saja dia jarang membawa sepeda nya ke sekolah , ia lebih memilih menggunakan taksi. Aku dan yena berhenti di depan restoran korea , aku segera memarkirkan sepedaku di depan restoran itu. Yena langsung memegang tanganku dan menarik tanganku . Kami langsung memesan makanan , sebelum makanan datang kami berbincang
" injunnie , rumah kamu di mana?" tanya yena
" oh , rumahku tak jauh dari sini kok , kamu mau ke rumahku? rumahku sangat sederhana " kataku dengan tersenyum tipis
"injunnie apaan kamu ini , aku akan menerima kamu apa adanya kok , gapapa juga rumah kamu sederhana , rumahku lebih sederhana " kata yena dengan nada lembut.
" ya udah abis makan ke rumah aku yu , aku kenalin kamu sama mama aku " kataku dengan nada yang sangat senang
"oke sip renjun ganteng" kata yena dengan tersenyum lebar sambil mencubit pipiku
Aku melihat wajah yena yang sangat cantik dan mulus itu , jika dia tersenyum terlihat sangat manis sekali. Aku beruntung punya pacar kaya yena , mau menerima apapun keadaanku. Terimakasih Tuhan.

Aku dan yena sudah selesai makan. Lalu kami langsung menuju rumahku yang tak jauh dari restoran korea .
" renjun, rumah mu bagus juga ya " kata yena sambil melihat lihat rumahku. Rumahku tak begitu besar tapi lumayan bagus.
" ah kamu bisa aja" aku tersenyum melihat yena.
aku mengetuk pintu dan memanggil eomma ku
"eomma aku pulang "
tok..tok...tok...
ceklek.....
tak lama eomma ku keluar dan terkejut dengan adanya yena
"wahh renjun ini siapa cantik sekali" katak ibuku sambil tersenyum menunjuk yena yang ada di belakangku.
Sebelum aku menjawab eommaku , ternyata ada seulgi menyusul di belakang eomma ku . untung saja aku sudah melupakan seulgi jadi aku biasa saja padanya.

" oh ini yena eomma , dia pacarku hehe " kataku sambil menggaruk kepalaku yang sebenarnya tidak gatal

" wah ini pacarmu ? cantik sekali , oh iya yena ayo masuk , maaf ya rumah renjun ngga besar banget" kata eommaku merangkul pundak yena.
Aku sangat senang dengan sikap eomma ku kepada yena , eommaku sangat ramah kepada siapapun seperti aku hehehe .
Aku memperhatikan seulgi yang dari tadi memasang muka kebingungan.

" yena , kamu pacaran sama renjun berapa bulan?" tanya eommaku
"baru saja bu" tanya yena dengan muka yang memerah
"jangan panggil ibu , panggil eomma aja anggap ini ibumu ya " kata eommaku tersenyum melihat yena.
" kamu sangat cocok sama renjun , kamu cantik dan manis " puji eommaku
"terimakasih eomma , hehe , oh iya eomma aku tidak lama ya , aku harus pulang nanti di cariin ibuku"
"kenapa cepat sekali yena , makan dulu yu " ajak eommaku
"tidak, terimakasih , aku sudah makan dengan renjun tadi , mian eomma" kata yena dengan tersenyum kepada eommaku
"oh baiklah , hati-hati ya yena , renjun antar dia sampai naik bus ya" pinta eommaku
"siap grak bu" aku langsung sigap berdiri dengan tangan hormat.
"apa apaan kamu ini renjun hahaha" eommaku tertawa kecil melihat tingkah ku
" kalau begitu aku pulang dulu ya eomma" yena langsung berpamitan dengan ibuku
"hati-hati ya jangan lupa sering-sering ke sini ya " kata eommaku
"aku usahakan eomma , sampai jumpa" yena melambaikan tangan
Eommaku membalas lambaian tangan yena , seulgi hanya melihat sinis yena.

Aku dan yena langsung berjalan menuju halte bus
" yena , hati-hati ya udah sore , oh iya jangan lupa baca chat aku ya nanti malem " aku tersenyum kepada yena dan mengelus rambut yena pelan.
"oke injunnie , sampai jumpa" bus sudah datang dan yena langsung melambaikan tangan kepadaku.

Yena sudah pergi dengan busnya. Tiba-tiba di belakang ku ada yang bicara
" renjun"

note:
hayoo siapa yang manggil renjunn
lanjut next part!!
Jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty!

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang