04.

51 6 0
                                    

Langit yang cerah dengan awan yang putih , dan angin berhembus pelan mengenai kulit putih ku. Hari ini aku sedang berada di tepi sungai han. Hari minggu kampus libur , dan aku memutuskan untuk pergi ke sungai han dan mendengarkan musik kesukaan ku dengan menggunakan ipod putih. Aku memeluk kaki ku sambil melihat sungai yang begitu jernih , ku lihat banyak pasangan yang sedang bersenang-senang di sini. Entah mengapa setiap melihat itu , aku teringat seulgi. Senyum yang manis , tubuh yang cukup tinggi dan tidak terlalu kurus. Pipi yang chubby dan mata yang indah, rambut hitam terurai begitu saja. "andai seulgi tau aku mencintainya , aku akan menjaganya sampai kapanpun" kataku sambil tersenyum . Sudah satu jam aku melamunkan seulgi , entah mengapa aku tidak pernah bosan memikirkan dia.
"suatu hari nanti aku akan mengungkapkannya seulgi" . Aku mulai beranjak dari tepi sungai han dengan ipod yang masih menempel di telingaku. Aku berjalan menyusuri jalan yang begitu ramai , banyak pasangan yang berkencan di daerah sini. Aku terus berjalan dan menaiki bus untuk sampai ke rumahku , aku tidak membawa sepeda. Aku duduk di paling belakang , karena aku tidak suka duduk di depan.
Aku duduk di dekat jendela dan memandang pemandangan jalan kota yang ramai. Di tengah perjalanan aku melihat seorang perempuan yang sepertinya tidak asing , ya itu seulgi. Tapi...
mengapa dia bersama laki-laki? Aku mulai penasaran siapa laki-laki tersebut.. dengan rasa penasaran aku duduk di belakang kursi mereka. Ah, apakah aku harus tersakiti karena ini? ya... laki-laki itu adalah pacar seulgi. Aku memelas dan memasang muka tidak suka , aku sangat kesal mengapa orang yang aku suka dari dulu bisa bersama orang lain. aku sangat mengenal seulgi.

"bear, kamu mau kemana habis ini? aku traktir kamu makan ya bae"
kata" itu yang menusukku , ya .
. bae adalah panggilan sayang. Mengapa hariku begitu buruk hari ini , aku tidak bisa menerima kenyataan pahit seperti ini. Tak lama akupun sampai di depan komplek rumah ku. Aku berjalan dan aku membuang muka kepada 2 pasangan yang saling bermesra.
"yak, renjun"
langkahku terhenti , ketika seseorang memanggilku , suara itu tidak asing , ya itu seulgi.
"nde, yak seulgi , k...ka..kamu di sini ya hehe" dengan muka yang cemas dan perkataan ku yang terbata bata.
"yak aku sedang berkencan , kenalin ini pacarku , aku sudah pacaran sama dia 5bulan. Chenle, kenalkan ini renjun teman lama ku dari sejak aku sd" 
Aku tersenyum terpaksa kepada seulgi dan pacarnya itu, rasanya aku ingin menonjok laki-laki itu.
"wah.. k..ka..kam..kamu sudah punya pacar ya , ya sudah aku duluan ya"
dengan nada yang terbata-bata aku langsung meninggalkan mereka berdua.

Aku berjalan dengan perasaan yang kesal dan aku cemburu melihat seulgi sudah punya pacar. Aku salah aku tidak boleh mencintai orang yang sudah punya pacar. Tapi aku tidak bisa melupakan seulgi bagaimana ini.
Di tengah-tengah omelan ku , hp ku berdering tanda ada notif masuk

seulgiya🌹
renjun ya , kenapa kau buru buru
oh iya aku mau ke rumah kamu ya , aku mau bawain makanan
sampai jumpa.

aku kesal sekali , kenapa? karena pasti dia bersama pacarnya datang ke rumahku. Aku hanya membaca pesan dari seulgi dan malas untuk membalasnya.

aku pun sampai di depan rumahku , aku langsung membuka pintu rumahku dengan kasar. Dan tiba-tiba...
aku terkejut , ada seulgi dan ibuku yang sedang asik makan dan tertawa. Aku sedikit penasaran... ya aku penasaran kemana pacar seulgi?

Dengan langkah yang loyo aku mendatangi mereka.

"renjun, makan dulu yu ini seulgi baik loh datang bawa makanan" kata ibuku sambil menyodorkan piring .

"nanti saja bu , aku masih kenyang , aku ke kamar dulu ya bu. Oh iya seulgi "
"wae?" tanya seulgi yang mulai melirik ku .
"pacarmu di mana? ,bukannya dia tadi bersamamu?" tanyaku penasaran.
"oh dia.. dia langsung pulang katanya ada urusan keluarga"
dan aku hanya ber oh ria dan langsung menuju kamarku dan menutup pintu dengan lembut.

"hari yang buruk , aku harus melupakannya , ya.. aku tidak boleh mincintai seulgi lagi , aku harus sadar aku hanya orang sederhana dan dia adalah orang kaya " aku mulai tertidur karena aku cape dengan hari ini.

Ternyata seulgi dari tadi mendengar keluhan renjun dari luar kamar. Ya , pintu kamar renjun tidak terlalu tebal jadi seseorang  di luar dapat mendengar suara orng yang ada di dalam kamar itu.

seulgi pov:
bagaimana bisa dia mencintaiku? aku tidak pernah berfikir seperti itu. Maaf renjun aku tidak bisa bersamamu, tapi sayangku padamu hanya sebatas sahabat saja.

seulgi pov end.

Jam dinding menunjukkan pukul 16.00 sore. Aku mulai terbangun dari tidurku yang tidak ada mimpi. Aku mulai membuka pintu kamarku , dan mencari ibuku.
"eomma, lagi apa? aku makan ya"
"makan saja itu masih banyak sayurnya ya , eomma lagi mencuci baju"
aku langsung berjalan menuju ruang makan , aku langsung mngambil piring dan sendok . Aku hanya makan sedikit saja karena aku sedang tidak mood atas kejadian tadi .

Setelah selesai makan aku mencuci piring dan langsung menuju kamarku . Aku membuka ponselku , tak ku sangka ada notif dari seulgi , dengan penasaran aku langsung membuka pesan itu

seulgiya🌹
renjun
makanannya enak tidak?
maaf aku tidak tahu..
tapi tidak bisa...
pesan telah di hapus

aku membulatkan mataku , apa maksud seulgi bahwa tidak bisa? apakah dia mendengar keluhan ku tadi siang? terus apa pesan yang di hapus , dengan sigap aku membalas pesan seulgi 

maksud kamu apa?
aku ga paham

Tak ku sangka , pesan dari ku hanya di baca oleh seulgi. Sudahlah aku malas dengan semua ini , aku hrus membereskan tasku , besok aku harus pergi ke kampus dan mulai belajar lagi..

note:
Lanjot next part ged
jangan lupa vote & comment ya!
happu reading and stay helaty!
maaf tidak karuan ceritanya.

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang