13.

10 4 0
                                    

Hari berlalu sangat cepat. Aku dan yena masih menjalin hubungan. Kami sudah berpacaran selama 6 bulan, ya sudah setengah tahu. Tapi Seulgi dan pacarnya sudah tidak berpacaran , mereka sudah putus karena seulgi memilih untuk sendiri  , entahlah seulgi menjadi orang yang hancur saat ini. Dia selalu menyendiri dan sudah lama tidak berkunjung ke rumahku.
Dengan rasa yang penasaran aku meraih ponsel di meja belajarku dan mulai mengetik pesan pada seulgi

seulgi
                          gi, apa kabarmu?|
                 sudah lama tak jumpa|
                                          jalan yu|
                  jangan bersedih terus|

tak lama pesanku di balas seulgi
|yena tak marah?
|aku butuh hiburan
|jam 12 ya

                 dia ga akan marah kok|
                     ok nanti aku jemput|

aku langsung bersiap-siap , tak lama ponselku berdering. Aku melihat yena menelponku , aku langsung mengangkatnya

"injuniieeeeeeee" kata yena dengan gemas
"ada apa yenie ku"
"temani aku beli sepatu ya, jam 12" aku kebingungan dengan ini , aku akan jalan bersama seulgi jam 12 tetapi yena mengajakku untuk menemaninya membeli sepatu.

"maaf yena, aku ada janji sama seulgi dari pagi , kamu perginya sama irene aja ya" tolakku halus, sebenarnya aku tidak suka menolak permintaan yena , tapi kali ini... maaf yena
"yahhhh, oke deh aku sama irene aja ya BABAY INJUNIEEEEE" ya.. yena tidak pernah marah maupun kesal , dia adalah wanita yang penuh keceriaan, tidak pernah merasa sedih , tetapi jika tentang keluarganya ia akan menangis dengan keras.
Aku adalah orang yang akan selalu jujur kepada pacarku agar tidak ada kesalah pahaman , makanya aku bisa mempertahankan hubunganku dengan yena sampai sekarang.

Aku mulai menuju halte bus , dan melihat sudah ada seulgi yang duduk di bangku tunggu. Aku menghampirinya dengan tersenyum

"seulgi, ayo" ajakku sambil menarik tangannya
"kamu mau kemana nih? makan? shopping atau apa?" tanyaku dengan gembira , jujur aku tidak pernah memasang muka sedih maupun terpaksa kepada seseorang di dekatku
"kita ke taman saja , aku sedang tidak mood makan maupun shopping"  kata seulgi memelas

aku dan seulgi berjalan cukup lama , dan sampai di taman dekat kota seoul yang indah. Aku dan seulgi memilih 2bangku yang saling berhadapan dengan meja kayu. Seulgi mulai membuka pembicaraan

"jun, aku tidak tahu , aku harus bagaimana, seakan duniaku sedang hancur . orang-orang di sekitarku mulai menjauh, semuanya hilang begitu saja" seulgi bercerita sambil menangis
"percuma aku hidup jika hanya bisa menyakiti orang lain. Aku tidak mau orang lain terluka karenaku , aku ingin oranglain bahagia di dekatku." tangisan seulgi terus menderas.
"aku tidak bisa melakukan apapun , semuanya terasa percuma saja ...." seulgi mulai menunduk dengan mata yang masih mengeluarkan air mata.
aku mengelus pelan rambut seulgi dan berkata

"jangan begitu , kamu masih bisa buat orang bahagia dengan caramu kok, jangan sedih gini , ini bukan seulgi yang aku kenal. Lupakan semua masa lalumu , jangan di ingat terus itu akan membuatmu hancur. Lihatlah aku... aku selalu ada bersamamu , selalu bahagia di dekat mu " aku tersenyum memandang seulgi yang perlahan mengangkat kepalanya dan menatapku dengan tersenyum lebar

"aku mencintaimu huang renjun" batin seulgi.

Aku terus menghibur seulgi sampai dia bisa melupakan hal buruk. Seulgi pun mulai tertawa dan terlihat senang. Aku sangat suka seulgi yang ceria seperti ini.

di balik pohon

cekrek... cekrek... cekrek...

"akhirnya dapat , hancurlah hubungan kau sama yena huang renjun hahaha"
__________________________________

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang