seulgi sudah hampir 1 bulan di rumahku. Dia selalu membuat sarapan dan makan malam untukku. Yena tidak cemburu karena dia bukan tipe perempuan yang mudah cemburu. Tapi... akhir-akhir ini sikap seulgi sangat beda, ya ... dia selalu saja mengatakan hal buruk tentang yena.
kalimat yang sering dia katakan adalah
"yena adalah perempuan yang memamfaatkanmu saja"jujur , aku risih dengan perkataan seulgi. Dia seperti ingin hubungan kami hancur. Mau nya seulgi apa sebenarnya? aku tidak mengerti. Ya sudahlah itu hanya membuang waktuku saja.
__________________________________Aku dan yena akan segera lulus , kami sudah ada di semester terakhir. Nah , saat inilah kami sangat sibuk untuk menyiapkan skripsi.
Aku meminta bantuan seulgi untuk membuat skripsi , karena seulgi bisa di bilang murid yang cerdas waktu dia masih sekolah."gi , bantuin gw bikin skripsi" aku menghampiri seulgi yang sedang memainkan ponselnya di sofa
"sini gw bantu" kata seulgi menaruh ponselnya di meja
"yena ngerjain sendiri?" ledek seulgi
"bukan urusan lo" kataku kesal
"ya udh maaf " kata seulgi mulai mengetik di laptopkuhampir sejam aku menunggu seulgi mengerjakan skripsiku , aku mulai mengantuk karena sudah malam. Seulgi tetap saja menatap layar laptopku dengan serius.
seulgi pov
renjun , kamu kalau tidur ganteng banget. sayangnya kamu milik orang lain , maaf jun gw fitnah yena , gw ngelakuin ini karena gw sayang sama lo.
"jun bangun tugas lo dah beres nih" aku memberi laptop renjun
"serius? wah makasih gi" kata renjun sambil mengucek mata
"tidur sanah lo , udh malem bsk sidang" kataku sambil meraih ponsel di meja
"yodah gw tidur duluan" kata renjun yang mulai berdiri menuju kamarnyarenjun, suatu saat kamu ngerti.
seulgi pov end.
"HUANG RENJUN BANGUN DAH PAGI!!" teriak seulgi mengetuk pintu
aku terkejut dengan suara seulgi dan bergegas bangun dari tempat tidurku
"IYA GW UDAH BANGUN" teraikku
aku mulai menuju kamar mandi , dan mulai membersihkan tubuhku. Setelah mandi aku langsung ganti pakaianku dengan rapih , karena hri ini sidang skripsi ku
setelah berganti pakaian aku menuju meja makan untuk sarapan , sudah biasa seulgi sudah memasak sarapan untukku
"makan dulu yang banyak biar lo semangat" kata seulgi memberiku sepiring nasi goreng dengan segelas jus jeruk
"thx gi" jawabku singkatsetelah makan aku langsung mengambil tasku yang berisikan laptop dan mengeluarkan sepedaku.
Aku mulai mengoes sepedaku dengan perasaan dag dig dug , karena hari ini penentu kelulusanku.
Yena sudah ada di kampus sejak pagi"hey yennie" sapaku
"eh jun kamu udah beres ngerjain skripsi nya?" tanya yena yang fokus menatap laptopnya
"udah nih , kamu belum yen?"
"belom nih jun aku masih ngerjain belom kelar" yena tetap saja fokus menatap layar laptop
"sini renjun bantu " kataku tersenyum kepada yena , yang di balas tatapan bahagia yena
"makasih ye jun" yena menyenggol tubuhku.aku terus mengetik di laptop yena , sedangkan yena sedang mendengarkan musik idolanya sambil menatapku tersenyum
"jun kamu ganteng banget sih" kata yena sambil tertawa
"biasa aja kali yen , nih udah beres" kataku mengembalikkan laptop yena
"makasih jelekkk" ledek yena
"ya udah gimana kamu aja"skip beres sidang*
"yennie gimana sidang nya lancar?"
"lancar donggggg" kata yena tersenyum bahagia.
"jalan yu" ajakku
"ayooo kita bersenang-senang" kata yena menarik tanganku menuju parkiran"junn" teriak yena dalam perjalanan
"apa yenaa"
"ke sungai han dulu , aku mau ngomong sesuatu" kata yena
"oke deh abis itu makan ya"
"yaelah makan mulu" ledek yena sambil tertawakami pun sampai di sungai han , tempat favorit kami dari dulu untuk melepas semua masalah dan menceritakan segala hal bersama.
"jun" kata yena menunduk
"kenapa yen?"
"aku di suruh orangtuaku kerja di luar ngeri" perkataan yena membuatku terkejut menatap yena
"kenapa bisa? aku tidak mau jauh dari kamu yen" kataku mulai resah
"maaf jun , aku udah bilang kalau aku ga mau , tapi ibuku memaksaku"
aku mengusap pucuk kepala yena
"kalau ibumu memaksa , aku bisa apa , tak apa asal hubungan kita masih terjalin" kataku tersenyum.
yena hanya menatapku takut , dan seperti ada yang di sembunyikanyena pov
jun , maaf mungkin aku ga bisa pegang nasehat ibu kamu . Aku juga di jodohin sama chenle , orang kaya yang dekat sekali dengan papaku.
"renjun" kataku takut
"hm?" renjun terlihat badmood
"kamu ngga apa apa aku tinggal ke luar negri?" tanyaku takut
"ngga apa apa" jawab renjun dengan menatap sungai yang indah
"hm baiklah , aku pulang ya" kataku meninggalkan renjun sendiri yang tidak membalas perkataankuyena pov end
yena... andai kamu tahu , aku mempertahankan hubungan ini hanya untukmu , aku selalu mengabaikan kata orang tentang keburukanmu . Aku akan menunggumu yena , jangan menghianatiku.
note:
maaf gais singkatt , semoga ga ngebosenin yaaa ceritanya
jangan lupa vote and comment!
happy reading and stay healty
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't leave me [END]
Fanfiction𝙃𝙪𝙖𝙣𝙜 𝙧𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣- 𝙃𝙞𝙙𝙪𝙥 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙟𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙡𝙪𝙨 , 𝙨𝙚𝙥𝙚𝙧𝙩𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥𝙖𝙣 𝙧𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙙𝙞 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙡𝙞𝙣𝙜𝙞 𝙢𝙖𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝 . 𝙍𝙚𝙣𝙟𝙪𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙪𝙣𝙩...