14.

9 4 0
                                    

aku mulai memasuki komplek pemakaman tersebut
namun...
langkahku terhenti melihat sosok wanita yang menangis di kuburan ibuku
__________________________________

wanita itu tidak asing bagiku sepertinya. Aku dan yena melangkah lebih dekat untuk mengetahui siapa perempuan itu. Kami sudah berada di belakang perempuan itu, dia tetap menangis sambil mengusap papan putih bertuliskan nama ibuku.

"ibu... aku akan menjaga renjun" kata perempuan itu sambil mencium papan yang bertuliskan nama ibuku.

aku sempat terkejut mendengar kata-kata itu , aku sangat penasaran sebenarnya dia siapa. Tak lama perempuan itu berdiri dan berbalik badan. Sontak aku terkejut , dia adalah seulgi , matanya sembab , dengan muka yang terkejut melihat ku dan yena. Yena juga sempat terkejut dengan seulgi dan perkataan seulgi.

"ma..ma.maaf-" kata seulgi terbata bata
"sudahlah" kataku menunduk
seulgi langsung berjalan meninggalkan aku dan yena.
Aku tidak menghiraukan seulgi , aku langsung berjongkok di samping kuburan ibuku

"eomma, aku rindu eomma , eomma sedang apa? suatu saat nanti kita akan bertemu dan tersenyum bersama. Yena selalu bersamaku , aku menyayangi yena. Eomma doakan kami tetap bersama ya.. aku akan menjaga yena selalu " kataku sambil menangis, yena mengelus punggungku sambil menetskan air mata
"ya eomma, aku akan selalu bersama renjun, kami akan bahagia , tidak akan ada penghalang bagi kami. Kami saling mencintai. berkati kami eomma" kata yena
"eomma, kami pamit ya... kami mau jalan jalan , eomma tenang di sana , aku mencintaimu eomma" kataku mencium papan bertuliskan nama ibuku
"aku pamit eomma, sampai jumpa" lanjut yena

Kami segera meninggalkan kuburan ibuku, aku mengusap air mata yang mengalir dari mataku.

eomma pov.

"mungkin kalian akan bahagia sekarang , tapi maaf... akan ada drama yang akan kalian lalui, eomma tahu kamu mencintai yena... tapi yena ... dia akan meninggalkanmu suatu saat nanti renjun. Maafkan ibu"

aku mengkhawatirkan anakku , dia akan menangis kehilangan yena. Dia akan ... sudahlah aku harus memperbaiki takdir renjun.

eomma pov end.

"yena, kita mau makan di mana" tanyaku kepada yena
"emm, bebas deh di mana aja asal sama kamu hehehe" yena tersenyum manis
"aku lagi ga mood makan , kayaknya kita nongkrong aja di cafe minuman, mau ngga?" kataku
"ayoo , aku juga mau cerita" kata yena semangat

sesampainya di cafe minuman , kami memesan dua minuman yang sama. Sudah biasa , kami memiliki selera makanan dan minuman yang sama.

"injunie duduk di sana yu , ada sofanya jadi enak ngobrolnya" kata yena menunjuk suatu ruangan yang terdapat 2 kursi sofa berawarna abu-abu
"ayo" kataky menarik tangan yena

"injunie" kata yena menatapku
"ada apa yennie sayang" kataku membalas tatapan yena
"mungkinkah kita tetap bersama? ku pikir seulgi menyukaimu juga , dan irene menyukaimu" kata yena malu malu

"percayalah padaku , sayangku hanya untukmu , bukan untuk seulgi maupun irene" kataku tenang
"tapi ak-"
"cukup, aku mencintaimu , jangan khawatir" yena tersenyum lega melihatku

"injuniee aku mau cerita" kata renjun menarik tanganku
"cerita aja yennie aku dengerin kok" kataku menatap yena

"kemarin irene bilang , kalau dia mencintai kamu. Dia akan melakukan apapun yang dia inginkan. Suatu saat dia akan memiliki mu , terus kemarin dia bilang kalau aku dan kamu akan putus , aku ga yakin sih , aku ga pernah punya pikiran gitu , tapi sejak perkataan irene kemarin aku jadi kepikiran terus , makanya tadi aku tanya kamu . Aku ga nyangka sih irene bisa ngomong gitu ke aku. Dia benar-benar ga suka kalau aku jadian sama kamu " kata yena menunduk lemas.

Don't leave me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang