Chapter 17. Revealed "TRUTH"

889 27 20
                                    

Eito POV

" <The Gleam Eyes>...."

Tidak salah lagi, itu adalah boss di lantai ini.

Setelah kami sadari, iblis biru itu tiba-tiba mulai berteriak. Api biru yang muncul mengguncang ruangannya dengan kasar dan menggetarkan lantai ruangannya.

Lalu ia mulai menerjang lurus kearah kami dengan kecepatan yang tidak bisa dipercaya. Napasnya yang berapi keluar dari hidung dan mulutnya ketika dia mengangkat pedangnya.

" AWAS!!"

Menanggapi ayunan pedang yang datang ke arah kami, insting pertamaku adalah mengutamakan keselamatan Asuna terlebih dahulu.

Sebelum pedang itu bisa mengenai kami, aku mendorong tubuh Asuna menjauh setelah itu aku melakukan roll ke samping untuk menghindarinya.

Mata pedang milik iblis biru itu menghantam lantai dengan keras dan kembali mengguncangnya sambil mengeluarkan debu yang tebal.

" Asuna, kau baik-baik saja?!"

Tanpa berpaling ke belakang, aku berteriak memastikan keadaan Asuna, tapi tidak ada respon darinya. Maka aku pun kembali memanggil namanya.

" Asuna...?"

Tak lama kemudian--

" Kyaaaaaaaaaaah!"

Aku mendengar suara Asuna berteriak histeris, segera kualihkan perhatianku kearah Asuna yang sepertinya sedang kesulitan. 

Namun ternyata--

DIA SUDAH BERADA JAUH 10 METER DI BELAKANGKU DAN SEDANG BERLARI MENUJU PINTU KELUAR DENGAN KECEPATAN KILATNYA! ...eh... apa?

" Eh? Huh!? Hey... Asuna! Tunggu aku!!"

Lantainya kembali berguncang--tanpa bisa berpikir panjang, aku pun berbalik seratus delapan puluh derajat dan berlari secepat yang kubisa untuk mengejar Asuna.

Tapi kecepatanku jauh dibawah Asuna, jadi aku sama sekali tidak dapat menyusulnya. Ditengah krisis ini aku terpikirkan akan sesuatu.

Aku membuka <Item Storage> milikku dan menggulirnya untuk mencari suatu item.

" Motor....motor....motor....."

Ya, item yang kucari adalah Gashat <Bakusou Bike> yang membuatku bisa memanggil motor <Bike Gamer>.

Tapi iblis biru yang mengejarku tidak mengijinkannya, dia kembali berteriak sehingga membuatku kembali panik.

 " AH! MEREPOTKAN! LARI!!" 

Aku pun mengayunkan telapak tanganku untuk menutup window transparan yang ada di hadapanku, dan mulai mempercepat gerakan kakiku.

Tanpa berpikir apapun aku pun berlari dengan sangat cepat dengan bermodalkan semangat, sampai beberapa detik kemudian, tanpa kusadari aku telah berada tepat dibelakang Asuna.

Asuna yang menyadari keberadaanku segera meraih tanganku dan menggeggamnya, lalu mulai menarikku sebelum mulai meningkatkan kecepatan berlarinya. 

" Ahhhhhhhhhhhhhhhh!!"

Mempercayakan tubuhku kepada dexterity stats milik Asuna yang telah dilatih hingga sekarang, kami berlari seperti angin melewati gang yang ada.

Tanpa sekalipun berhenti untuk menarik napas, Asuna dan aku berlari ke safe zone yang ada di suatu tempat ditengah Labyrinth Area.

Kami menerjang masuk ke dalam ruangan besar yang yang dibuat sebagai safe area dan duduk dilantai dengan punggung kami bersandar di tembok.

Sword Art EX-AID : AincradTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang