Eito POV
Sebelumnya, dengan menggunakan kekuatan dari Ex-Aid Level 3, aku berhasil melumpuhkan Field Boss The<Geocrawler> dengan menghancurkan armor yang menyelimuti tubuh bagian depannya tersebut sehingga memudahkan kami para pemain garis depan untuk mengalahkannya. Akhirnya, pintu menuju lantai 57 pun terbuka dengan lengan kiriku yang terluka sebagai bayarannya.
Sebagai tanda terima kasih dari para pemain garis depan, Asuna yang mewakili mereka ingin mentraktirku makan malam di sebuah restoran yang terletak di lantai 57 yang terkenal akan restoran dengan hidangan yang enak pada hari berikutnya.
Malam itu di hari berikutnya...
Pusat kota dari lantai 57 yang bernama <Marten> itu merupakan sebuah kota yang cukup besar untuk menjadi sebuah <Base Camp> bagi kumpulan para pemain garis depan, sekaligus juga sebagai objek wisata kuliner. Suasana dikota ini akan terasa sangat ramai ketika malam telah tiba dengan para player yang baru saja kembali dari berpetualang, atau mereka yang datang dari lantai bawah untuk makan malam.
Sebelumnya aku dan Asuna telah membuat kesepakatan untuk bertemu di plaza di lantai tersebut, dan sekarang kita berjalan beriringan menyusuri jalan utama yang dipenuhi oleh sekumpulan orang yang berlalu lalang.
Asuna sepertinya baru saja selesai dari aktivitas guildnya, ini terlihat dirinya yang saat ini berjalan disampingku masih mengenakan seragam putih KoBnya. Aku pun menyadari sebuah perubahan yang terjadi padanya, Wajahnya terlihat lebih berseri dari hari-hari sebelumnya, seperti dia telah kembali menjadi Asuna yang biasanya.
" ...Hey Asuna, Rasanya hari ini kau terlihat lebih segar dari sebelumnya."
Asuna yang sepertinya juga menyadari ini pun mengangguk. Lalu dia mulai meregangkan kedua tangannya keatas.
" ...Un. Rasanya sudah lama sekali aku bisa tertidur sepulas ini, Sebelumnya aku hanya tidur selama tiga jam dalam sehari. ...Bagaimana denganmu? lenganmu udah mendingan?"
" Lumayan, rasa sakitnya sudah cukup berkurang. Untuk sementara waktu aku akan memakai sepasang sarung tangan untuk menutupi perbannya."
Balasku sambil menunjukan kedua tanganku yang tertutupi oleh sepasang sarung tangan berwarna abu-abu.
" ...Oh? Baguslah kalau begitu."
Setelah kita berjalan disana selama lima menit, di sisi kanan jalan, aku dapat melihat sebuah restoran yang cukup besar.
" Disinikah tempatnya?"
Ucapku melihat ke restoran tersebut sebelum menoleh kearah Asuna.
" Betul. Kudengar menu ikan disini lebih enak daripada olahan dagingnya. ....Ayo kita masuk."
Aku mendorong pintu masuk dan menahannya, membiarkan Asuna masuk terlebih dahulu sebelum kembali kututup.
Waitress NPC yang menjaga pintu masuk menyambut kami setelahnya, dan kita mulai berjalan berkeliling di restoran yang terasa ramai ini untuk mencari sebuah meja yang kosong. Disaat kita berjalan melewati meja demi meja yang sebagian besar telah terisi penuh, aku melihat sosok yang tak asing sedang duduk sendirian di sebuah meja disamping jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword Art EX-AID : Aincrad
Fanfic[EX-AID KEMBALI BERLANJUT !!] Berlatar pada tahun 2022, merupakan tahun kejayaan para Gamers, mereka menantikan sebuah Game VRMMORPG (Virtual Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang berbeda dari yang lain bernama Sword Art Onlin...