Satu tahun lebih telah berlalu semenjak kita terjebak di Death Game ini, berdasarkan kabar yang kudengar kini garis depan telah mencapai Lantai 49. Akhir bulan ini, Aincrad akan menemui hari Natal untuk kedua kalinya.
Pada masa ini syukurnya, para Player sudah mulai bisa melangkah maju dan jumlah player yang tersisa di Town of Beginning juga perlahan-lahan berkurang. Bahkan mengingat kondisi mereka yang masih terperangkap di Dunia Virtual ini, aku melihat beberapa dari mereka sangat antusias untuk menyambut Hari Natal yang akan datang.
Untuk diriku sendiri, tidak terlalu banyak berubah. Aku masih membantu para Player di Lantai bawah namun sekarang tidak sesibuk saat awal aku memutuskan untuk membantu mereka, karena itu aku mulai berencana untuk bertransisi secara perlahan untuk kembali ke Garis Depan.
Tapi mari kita mengesampingkan sisanya, karena kisah kali ini tidak akan terlalu fokus kepadaku melainkan seseorang yang merupakan temanku semenjak masa Beta. Ya, dialah Kirito. Aku merasa bahwa pada Hari itu adalah waktu dimana Nasib Kirito akan ditentukan.
Eito POV
Disuatu tempat, kilauan mata pedangku bersinar dalam gelapnya malam. Aku mengayunkan pedangku untuk menghabisi monster yang berwujud semut raksasa. HP mereka kemudian berkurang hingga kosong, seketika tubuh mereka hancur menjadi pecahan poligon." Kurasa itu yang terakhir. "
Ucapku berbalik badan kearah seorang player.
" Maaf ya merepotkanmu di tengah malam seperti ini. "
" Bukan masalah, Klein. Aku pernah bilang bukan ? 'Jika kau memerlukan bantuan, kirimkan pesan padaku' "
Seorang Player yang sedang berbicara denganku sekarang adalah Klein. Aku pertama kali bertemu dengannya untuk memberinya Tutorial dasar bersama Kirito sesaat sebelum 'Sword Art Online' ini berubah menjadi Death Game yang mengancam nyawa. Klein menolak untuk bergabung dengan kami keluar dari Town of Beginning dengan alasan dia tidak dapat meninggalkan teman-temannya yang terjebak bersamanya di Dunia ini.
Setelah itu, Aku jarang mendengar kabar darinya. Namun aku merasa sangat senang ketika mengetahui dia berhasil bertahan hidup sampai sejauh ini. Kudengar Klein membentuk sebuah Guild beranggotakan 6 atau 7 orang yang merupakan Teman-teman lamanya, Guild itu bernama <Fuurinkazan> mereka juga merupakan Guild kecil yang bertarung di Garis Depan. Beberapa waktu yang lalu Klein memintaku untuk membantu rekan sesama Guildnya untuk Leveling di sebuah Field pada Lantai 46.
" Kau memang tidak pernah berubah ya. Suatu saat, Aku akan membalas budimu. "
" Ahaha, Aku menantikannya. "
Kemudian aku menyarungkan kembali pedangku di punggung dan mengajak Klein kembali ke Zona Aman.
" Baiklah, Sepertinya kita harus kembali. Ada Player lain disana yang mengantri untuk Leveling di tempat ini. "
" Oke! Ah Eito, Kau lapar? Ayo kita cari makan. Aku yang traktir. "
" Wah! Kau Serius? Ayo. "
Aku menerima tawaran Klein, kemudian dia pun mengajak Anggota Guildnya dan Kita mulai melangkah menjauhi Field ini.
Ditengah perjalanan, Kami mendengar suara dengusan seorang Player.
" Hyaaaah!!! "
Suara yang tidak asing itu menarik perhatianku dan Klein, yang kemudian kita berdua pergi untuk mengamatinya. Namun sebelum itu Klein memerintah Anggotanya untuk mendahuluinya menuju Zona Aman.
![](https://img.wattpad.com/cover/120858087-288-k820213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sword Art EX-AID : Aincrad
Fanfic[EX-AID KEMBALI BERLANJUT !!] Berlatar pada tahun 2022, merupakan tahun kejayaan para Gamers, mereka menantikan sebuah Game VRMMORPG (Virtual Massively Multiplayer Online Role Playing Game) yang berbeda dari yang lain bernama Sword Art Onlin...