Chapter 22. "I AM" Kamen Rider !!

1.5K 9 8
                                    

Kirito POV

Tirai untuk hari yang baru telah terbuka.

Matahari belum sepenuhnya menampakkan diri, tapi cahaya fajar telah memantul melalui celah-celah dedaunan di sekitarku.

Aku masih ada ditempat yang sama, perbatasan pintu masuk dungeon di lantai 75, dengan punggungku bersandar pada pohon yang telah menjadi tempat istirahat sementaraku.

Kedua mataku perlahan terbuka, menyaksikan dunia game ini tebangun dari tidur panjangnya. Hal pertama yang aku lihat adalah kursor yang ada pojok kiri atas, disamping <Player Name>ku.

Sebuah kursor yang seharusnya berwarna hijau, kini telah berubah menjadi oranye. Konsekuensi dari tindakanku sendiri yang tak kusangka akan kuperbuat.

Aku telah menyerang Eito.

" Oranye ya. Tak kusangka aku sampai melakukan ini..." gumamku.

Kini, dengan kursorku yang berwarna oranye, aku tak bisa bergabung dengan grup penyelesai dalam operasi penangkapan Lafcof. Operasi ini penting, dan aku seharusnya berada di sana.

Tapi...

Aku sadar akan perbuatanku saat itu, dan aku tidak menyesalinya.

Satu-satunya yang akan membuatku menyesal saat ini adalah membiarkan Eito, sahabatku terus tenggelam dalam keputusasaan. Pemandangan yang mengingatkanku pada diriku yang dulu, seorang <Beater> yang selalu menjadikan diri sendiri sebagai kambing hitam dan terus memikul semua kebencian orang-orang.

Terlebih lagi, mencoba untuk menjadi orang yang paling berdosa.

Aku tidak tahan melihatnya.

Kau pikir siapa yang membentuk diriku yang sekarang? Bukan hanya aku saja, Idealismemu itu sudah mempengaruhi nasib banyak orang dan menyelamatkan hidup mereka. Itu bukan hanya sekedar kata-kata manis saja, itu sudah menjadi sebuah harapan.

Mereka semua mempercayaimu, apa kau berniat menghancurkan harapan mereka?

Tidak semudah itu, tak akan kubiarkan apa yang selama ini kita percayai berubah menjadi sebuah harapan palsu.

Bagiku menyadarkan Eito dan memukulnya kembali ke jalan yang benar adalah prioritasku, lebih penting dari apapun. Demi melakukan itu, aku tidak peduli sejauh apa aku harus mengotori tangan ini.

Karena sebesar itulah perannya dalam hidup kami. Sebagai orang yang terselamatkan oleh kehadirannya, merupakan kewajibanku untuk mengembalikan dirinya yang sebenarnya.

Untuk sekarang, aku perlu memberi pesan pada Sachi mengenai keadaanku saat ini, dan memintanya untuk bergabung satu party dengan Klein dalam operasi yang akan dimulai pagi ini.

Tak lama setelah jari-jariku menekan tombol terakhir pada menu pesan, suara langkah kaki yang samar merambat ke telingaku.

Dengan refleks yang gesit, aku berdiri dan meraih Elucidator yang bersandar di pohon,mataku menyapu sekitarnya untuk menemukan sumber suara itu.

Ada bayangan yang semakin jelas di pinggiran pandanganku.

Eito.

Aku bisa merasakannya sebelum bahkan sempat melihat wajahnya dengan jelas.

Dia berjalan mendekat, langkah kakinya tampak lebih tegas, wajahnya lebih tenang, namun mata itu, ada sesuatu yang berbeda dalam pandangannya.

Sesuatu yang telah berubah, namun masih sulit untuk menentukan apa itu.

Dan disinilah dia, berdiri dihadapanku seakan-akan mengharapkan sesuatu dariku.

" ...Maaf membuatmu menunggu, Kirito." Dia menatapku, suaranya terdengar lebih tenang, lebih mantap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sword Art EX-AID : AincradTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang