1.

36.1K 1.5K 41
                                    

CRASHH!

"DASAR ANAK TAK BERGUNA! UNTUK APA KAU HIDUP KALAU TAK BISA MEMBERIKU UANG HA?!"

Rachel meringis pelan. Lagi-lagi dia tak bisa berkutik ketika ayahnya menyambuknya dengan ikat pinggang milik ayahnya itu. Yang Rachel lakukan hanya diam bahkan tak berteriak kesakitan walau sejujurnya gadis itu merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

"JAWAB!KAU INI BISU HA?!"teriak Wiliam lagi.

CRASHH!

"Cu..cukup! Aku memang tak punya uang ayah"

"LALU APA GUNANYA KAU BERKERJA HA?!"

Rachel tak menjawab,hanya diam.

CRASHH!

"JAWAB,BODOH!KA---"

"AKU MENGGUNAKANNYA UNTUK BIAYA SEKOLAHKU! KENAPA? KAU KESAL HA?!"potong Rachel kesal. Persetan dengan apa yang akan dilakukan ayahnya karena ia berteriak tadi.

BUGH!PLAK!

"DASAR ANAK SIALAN KAU!"

Rachel terdiam,merasakan perut dan wajahnya yang terasa berdenyut sakit. Bibirnya menyeringgai melupakan sudut bibirnya yang robek.

"Dengar nak!"ucap William sambil menghampiri Rachel. Menarik rambut panjang gadis itu,memaksanya untuk mendongak menatapnya.

"Aku bukan ayah kandung mu! Kau ini hanya anak pungut yang menyedihkan! Dan aku... Benci pada mu!"

Rachel terdiam. Dia hanya.....anak pungut? Entah... Dia bingung dengan apa yang ia rasakan sekarang. Bukankah dia harusnya senang pria bejat seperti William bukanlah ayah kandungnya?

Ya... Seharusnya.... Tapi hatinya berkata lain. Rachel merasakan hatinya begitu sakit mendengarnya.

Jadi.... Aku anak siapa?

Rachel terisak pelan,menyadari nasibnya yang semakin buruk dari hari ke hari. Tak bisakah tuhan sedikit berbaik hati padanya?

Dipukuli ayah sendiri,dibully disekolah,berkerja paruh waktu demi bayar sekolah...dan sekarang kenyataan yang mengatakan bahwa dirinya tak lebih dari seorang anak pungut yang malang. Anak yang mungkin saja tak dinginkan oleh orang tua kandungnya sendiri.

CEKLEK!

"RACHEL?!"

"I..ibu?"lirih Rachel pelan.

                             *********

"Maafkan ibu... Karena ibu kamu jadi kayak gini,"ucap Selia.

Rachel menggeleng pelan.

"Gak,ibu gak salah,ayah yang salah."

Selia menghela nafas pelan. Wanita yang sudah berumur setengah abad itu sungguh menyesal telah menerima pria seperti William untuk menjadi suaminya. Selia menyesal trlah termakan bujuk rayu William yang terdengar manis dulu.

Sudah berkali-kali dirinya mencoba untuk bercerai dengan William. Tapi berkali-kali juga dia mendapat kekerasan dari suaminya itu.

Jelas William tak mau bercerai dengannya begitu saja. Karena si brengsek William itu membutuhkannya untuk mencari uang yang akan berakhir digunakan suaminya itu untuk berjudi.

"Ibu..."

"Ya, apa sayang?"jawab Selia lembut,matanya menatap hangat Rachel yang duduk disampingnya. Sunguh dia merasa sangat beruntung memiliki Rachel yang selalu kuat bertahan dari semuanya. Rachelnya yang selalu menyayangi dan menghiburnya ketika sedih.

"A...apakah benar aku ini anak pungut?"

                            *********

TBC...

Hope u like it guys....







VOTE PLEASE!!!

Author harap kalian gak jadi siders ya..

Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang