3.

22K 1.3K 11
                                    

"Sedang bolos sekolah....princess?"

Eh?!

Rachel menatap pria berjas rapi di depannya ini dengan pandangan aneh. Kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri mencari orang yang pria itu sebut dengan princess. Nihil. Tak ada orang lain selain diri ya di halte itu

Apa-apaan ini? Siapa princess yang di maksud pria ini? Jelas-jelas namanya Rachel bukan princess.

"Aku berbicara padamu,princess,"pria ini kini menunjuknya sambil tersenyum lembut.

"Ha? Om ngomong sama saya? Maaf ya om... Nama saya itu  R-A-C-H-E-L Rachel... Bukan princess,"bantah Rachel kesal.

Enak saja namanya di ganti-ganti,pikirnya dalam hati.

Pria itu justru terkekeh pelan. Sungguh lucu gadis di depannya ini. Tentu saja dia mengetahui namanya.

"Ya.. Aku tahu... Namamu Rachel Sheigara Ziero,"ucap pria itu.

"Ha?apa?"ucap Rachel bingung. Sejak kapan ada nama Ziero di dalam namanya.

"Perkenalkan aku Renando Feirga Ziero,kakak kandungmu,"ucap Renan sambil tersenyum lembut,satu hal yang tak pernah ia berikan pada orang lain.















"HAHAHAHAHAHAHAHHA!"tawa Rachel menggelegar. Mendengar penuturan pria ini membuatnya ingin tertawa. Kakak? Ayolah... Apa pria ini mencoba untuk menipunya? Jika benar,maka pria ini sudah gagal.

Sedangkan Renan yang mendengar tawa Rachel mengernyit bingung sekaligus senang melihat princessnya tertawa. Menurutnya itu terlihat sangat bahagia.

"Apa ada yang lucu,princess?"tanya Renan bingung.

"Cukup. Berhenti memanggilku princess! Karena itu terdengar aneh untukku yang hidup miskin,"ucap Rachel enteng.

Mendengar princessnya hidup dengan tidak selayaknya membuat kemarahan Renan sedikit demi sedikit keluar.

Renan merasa sangat bersalah terhadap princessnya. Bahkan pria yang tadi ia temui,yang ia ketahui merupakan ayah angkat Rachel,dengan senang hati mau menukarkan princessnya dengan uang.

Cih,brengsek umpatnya dalam hati.

"Sudahlah,om. Dari pada saya buang-buang waktu gak jelas sama om disini mending saya kerja,deh."ucap Rachel sambil beranjak berdiri.

Dengan sigap Renan menahan pergelangan tangan Rachel yang hendak pergi.

"Kerja?"

"Iyalah,apalagi? Saya tuh butuh uang,om. Berharap dapet uang dari ayah itu mustahil. Jadi kerja itu suatu keajaiban buat saya. Udah,ah. Saya malas membahas hidup saya sendiri. Jadi mending om lepasin tangan saya!"

Renan menghela nafas pelan,"Dengarkan aku,pertama berhenti memanggilku om,panggil aku kakak. Kedua,kau tak perlu berangkat kerja. Ketiga,aku ini benar-benar kakak kandungmu,dan aku sangat menyayangkan hilangnya ingatan adek kakak ini sampai bisa lupa dengan kakaknya sendiri. Dan keempat.....

Pulanglah kembali ke rumah princess..."

Rachel terdiam mendengar ucapan Renan yang terlihat serius. Dari mana pria ini tau dia mengidap amnesia? Apakah yang dikatakan pria ini sungguhan?

Apa dulu dia memiliki kakak laki-laki? Dan jika itu benar, Rachel tak bisa menampik kebahagiaan yang dia rasakan. Siapa yang tak ingin memiliki kakak laki-laki. Sungguh,Rachel memimpikan hal itu. Membayangkan dirinya memiliki kakak laki-laki yang akan melindunginya. Mengingat dirinya yang tak pernah mendapat kasih sayang dari ayahnya.

Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang