16

15.5K 1K 52
                                    


Budayakan vote sebelum membaca💜
Without edit
Mian for typo!

****

Regan tersenyum lebar pagi ini. Moodnya benar-benar baik pagi ini. Bagaimana tidak? Begitu ia membuka mata pemandangan  wajah Rachel yang tenang tertidurlah yang ia temukan.

Setelah selesai berpakaian rapi, Regan menghampiri Rachel yang masih sibuk terlelap di bawah selimut tebalnya.

"Hey... Bangun putri tidur!"ucap Regan lembut. Tangannya mengelus rambut Rachel lembut.

"Eughh... Masih ngantuk Regan!"

"Bangun... Rachel... Bangun atau aku cium di sini?!hm?"

"Iya...iya ini bangun!"balas Rachel malas.

Regan terkekeh kecil mendapati Rachel yang duduk dengan mata setengah terpejam. Terlihat sekali kalau Rachel belum berniat bangun.

Dengan cepat Regan menggendong Rachel bridal style menuju kamar mandi. Menaruhnya di atas wastafel kamar mandi.

"Regan!"pekik Rachel begitu Regan mengusap wajahnya dengan air dingin dari keran wastafel.

Regan terkekeh pelan,"Makannya bangun, sayang... Cepet mandi terus siap-siap sarapan. Aku tunggu kamu di bawah!"

"Iya deh.. Iyaa..."pasrah Rachel kesal.

"Good girl!"

******

Dengan perlahan Rachel menuruni tangga di mansion Xeimoraga. Rachel menatap seisi rumah Regan yang ternyata jauh lebih besar dari mansion Ziero.

"Wah... Calon menantu bunda cantik banget pagi ini.."ucap seseorang tiba-tiba. Yang tak lain tak bukan adalah Kamilla.

"Eh? M... Iiya Tan.."gugup Rachel, bingung harus menjawab apa karena ini pertama kalinya ia bertemu Kamilla.

"Panggil Bunda aja, sayang... Ayo kita sarapan... Kamu pasti udah lapar.."ajak Kamilla sambil merangkul Rachel lembut.

"Iya.. Makasih Bun.."balas Rachel.

Sesampainya di meja makan, Regan dan Leo sudah menunggu mereka. Dengan lembut Kamilla menduduki Rachel tepat di samping Renan.

"Rachel mau makan apa sayang?"tawar Kamilla lembut.

Rachel diam-diam tersenyum haru. Perhatian Kamilla padanya benar-benar membuatnya terharu. Mengingatkannya kembali pada Shelia.

"Mm... Nasi goreng deh, Bun.."ucap Rachel canggung.

"Tidak perlu canggung begitu nak. Anggap saja kami orang tuamu.."ucap Leo lembut.

"Mmm... Iya om..."ujar Rachel.

"Panggil saja Ayah, Rachel..."

"Hmm.. Ayah..."ucap Rachel sedikit antusias.

"Sudah... Habisi makananmu, sayang..."ucap Regan lembut. Yang hanya di balas anggukan oleh Rachel.

*****
D

engan sendu, Xavier menatap punggung rapuh Rachel dari kejauhan. Memang setelah sarapan tadi Xavier dan keempat putra Ziero itu mendatangi mansion keluarga Xeimoraga tanpa di ketahui oleh Rachel dan semua itu tak luput dari keinginan Regan yang mengatakan Rachel butuh waktu sendiri saat ini.

Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang