7. Tetangga Baru

2.8K 240 12
                                    

Note: Mungkin akan ada typo di sini. Jika terdapat typo harap dimaklumi ya men temen 😎

🍃🍃🍃

Mereka sama-sama terkejut. Tapi sepertinya ibra lebih dulu bisa menguasai dirinya. Berbeda dengan lunadra yang kontan berdiri tegang. Seharusnya ia tidak boleh terintimidasi bukankah ia seorang aktris yang menguasai panggung sandiwara? Kenapa ia begini? Ah mungkin karena kini ia bertemu dengan orang yang paling ia benci sehingga alarm bawah sadarnya sedang memperingatkannya. Ia yakin pasti seperti itu.

Lalu Apa tujuan ibra ada di apartemennya? Memang sudah enam tahun ia tidak pernah bertemu ibra. Lalu di pesta neneknya mereka juga tidak berinteraksi.

"Lama tak bertemu".

Reaksi tenang ibra malah membuat lunadra merasa ganjil. Meski tadi pria ini sedikit terkejut tapi secepat itu berubah. Wajah rupawan dengan rahang kokohnya, bibir yang agak menghitam mungkin karena merokok, lalu alisnya yang menukik sempurna menghiasi mata setajam elang miliknya. Semua itu memang terlihat mengundang kaum hawa berdecak kagum tapi lain halnya dengan lunadra. Ia membenci dirinya yang bisa-bisanya sempat meneliti penampilan ibra setelah sekian tahun tak bertemu. Penampilan ibra sekarang lebih dewasa dan sempurna.

Sayangnya setelah itu lunadra sadar, tolong katakan padanya yang dilakukannya barusan bukan mengagumi! Sialan sekali dirinya, ibra terlihat baik-baik saja sementara ia tersiksa menyimpan benci bertahun-tahun.

"Ya. Aku pikir kita tidak akan bertemu lagi. Jika tidak keberatan silakan duduk....

Belum sempat ibra menyahut lunadra kembali menyela. Tepatnya meralat ucapannya tadi.

"Aah... aku lupa. Bukankah kamu tidak suka berdekatan denganku. Kurasa kamu tidak perlu di sini lama-lama. Lagipula kenapa kamu ada di sini?". Lunadra balas menatapa ibra tajam.

"Ah... iya. Aku penghuni baru apartemen di sebelahmu. Hanya saja aku mendapat surat ini di bawah pintuku. Aku rasa seseorang salah mengira jika apartemenku adalah punyamu. Dan ini...

Ibra menyerahkan sebuah kotak pink besar di atasnya memang tertulis untuk lunadra. Lunadra bisa menyimpulkan ini dari fansnya. Tapi satu hal yang membuatnya tak mengerti adalah sikap ibra. Dia aneh, kemana tatapan benci pria itu saat mereka bertemu lagi di pesta neneknya? Pria ini bisa setenang ini berdekatan dengannya? Dulu sekali bahkan melihat dirinya saja ibra pasti melontarkan kata-kata yang menyakitkan dan dingin tak bisa ia sentuh.

Kemana ibra yang selalu menganggap lunadra sebagai parasit? Ibra yang dulu dingin dan bersikap ketus. Bahkan kerapkali membentaknya. Ibra yang selalu jijik dan menyimpan benci padanya. Sama seperti dirinya sekarang.

"Baiklah. Sepertinya ini memang untukku. Di suratnya ada namaku". Lunadra membaca sekilas nama pengirim surat yang asing di matanya. Mungkin saja ini dari fansnya. Tapi tunggu, jika ibra yang memberikannya bisa saja pria ini memasukan hal yag berbahaya di dalam kotak untuk mengancamnya. Ekspresi lunadra berubah pucat.

"Ada apa?". Ibra sadar dengan ekspresi lunadra yang memucat.

"Kamu merasa tidak nyaman kalau ada fans yang tau apartemenmu?".

"Ti...tidak. eh....ekhem...

"Bagaimana bisa kamu ada di sebelah. Bukankah itu kosong?".

"Aku tinggal di sebelah. Dan baru kemarin aku selesai pindah".

"Hah?". Iris mata coklatnya melebar seakan tak percaya.

"Ada yang salah?".

Lunadra menatap ibra bergantian dengan kotak besar yang dipegangnya. Aneh dengan sikap santai ibra juga penasaran dengan isi kotak ini.

LUNADRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang