12. Sebuah Tekad

2.6K 227 15
                                    

Note: Luna kembali menyapa kalian. Terimakasih sudah sabar menanti Luna hadir di depan pembaca setia.

🍃🍃🍃

Damian mengamati wajah cantik yang tertidur pulas di ranjangnya. Ranjang yang dimaksud tentu saja miliknya tapi perlu digarisbawahi tidak terjadi apapun di antara mereka.

Setelah menemukan sosok Luna di tengah kemacetan tanpa sengaja. Ia dengan sigap membawa Luna karena tau jika tidak segera pergi darii tempat umum, akan sangat tidak menguntungkan bagi Luna. Entah apa yang terjadi sehingga seorang pesohor seperti Lunadra nekad menerobos hujan gerimis di jalanan kota yang sedang macet. Damian tidak bisa menjamin jika tidak ada orang yang menyadari sosok Luna yang linglung di tengah jalan raya yang macet. Dan kekhawatirannya terbukti dalam waktu kurang 24 jam, beberapa foto dirinya dan Luna tersebar di akun-akun gosip dan media sosial juga mungkin saluran TV sedang menyiarkan itu sekarang. Tentu saja Lunadra seterkenal itu.

Meskipun sosok pria yang ada di foto terlihat samar tapi ketika melihat foto sewaktu mereka di bar. Para wartawan gosip yang pernah meliput mereka di bar pasti menyadari siapa pria di samping Luna. Mereka pasti bisa mencocokan bahwa pria yang ada di sisi Luna itu adalah dia.

Seharusnya ini keuntungan untuknya dengan begitu banyak orang yang beranggapan jika dia benar-benar menjalin hubungan dengan Luna. Tapi Damian tidak bisa berpuas diri sebab ada batu kerikil yang nyata mengganggu benaknya, ini tentang masa lalu Luna. Bagaimana jika Luna tetap tidak mau bertunangan dengannya? Gadis ini sungguh keras kepala tapi sungguh ia tidak punya pilihan selain tetap melanjutkan rencananya bertunangan dengan Luna.

Ada setiap alasan mengapa orang seperti dirinya tetap maju memilih bertunangan dengan orang yang selama ini ia kenal lewat cerita seseorang. Orang itu adalah nyonya Asyari. Setelah mengenal Luna secara langsung ada hal lain yang mulai ia kenali yang menjadi jati diri wanita ini. Luna sebuah simbol kerapuhan yang bersembunyi di topeng  keangkuhannya, wanita yang tak ingin dikontrol tapi mengontrol. Tapi sesungguhnya Damian tak bisa menyimpulkan secepat itu. Karena selain itu ia tau Luna yang keras kepala ternyata sama seperti yang diceritakan nyonya Asyari. Luna naif dan cenderung nekad.

Ini cerita Damian yang ingin membalas budi kebaikan nyonya asyari pada keluarganya dulu. Nyonya asyari memang bukan orang yang bisa ia percaya tapi ia tau budi baik yang dilakukan nyonya Asyari pada keluarganya dulu harus ia balas sekarang. Alasannya tidak bisa mempercayai nyonya Asyari karena jika benar ada persahabatan di antara keluarganya dan nyonya Asyari, seharusnya nyonya Asyari tidak menuntut balas budi kebaikannya dulu. Tapi sejak mengenal Luna ia tak bisa mengelak jika ia mulai tertarik pada Luna bukan sebagai wanita tapi karena nasib yang hampir sama yang juga di alaminya, di tinggal pergi oleh kekasih. Bedanya ia ditinggalkan untuk selamanya, karena kekasihnya sudah meninggal dunia. Karena alasan inilah Damian setuju untuk lebih jauh menjalin hubungan yang terikat karena tidak akan ada cinta di hubungan mereka. Toh, wanita ini juga tidak mudah memberikan hatinya pada siapun lagi.

"Enghhh...

Pergerakan di ranjangnya membuat Damian bergegaas keluar dari kamarnya tapi yang dilakukan Damian sia-sia, Luna telah melihatnya.

"Hei. Apa yang kamu lakukan di situ? Aku tau ini kamarmu dan aku menginap semalam di sini".

Damian terhenti dari pergerakannya dan menatap balik Luna yang menatap langit-langit kamarnya dengan ekspresi tak terbaca.

"Buatkan aku pasta". Ucap Luna santai sambil meregangkan otot-otot lehernya yang terasa kaku.

"Kenapa? Bukannya kamu chef seharusnya kamu masakan sesuatu untukku sekarang. Kamu tidak ingin membuatku terkesan sebagai seseirang yang ngotot menginginkan pertunangan atau hingga ke pernikahan?".

LUNADRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang