24. Camelia Merah

1.3K 129 8
                                    

Note:  Mungkin akan ada typo mohon dimaklumi. Sebagai apresiasi untuk usaha momo nulis ini tolong di vote ya para pembaca budiman sejagad raya 😗😗😗

Arigatou...

🍃🍃

"DIAM".

"Aku...

"Aku bilang diam". Ibra menatap selena lekat.

Selena kemudian terdiam lama. Luna heran apa yang membuat Selena terlihat terintimidasi.

"Kami baru saja selesai makan malam. Kalian mau makan malam? Tapi sayang sekali, kami harus pulang. Luna harus syuting besok. Kamu bilang tadi kelelahan sayang?". Damian mengambil alih pembicaraan.

"Y...ya. Aku sangat lelah...

"Sebentar saja bisakah kita bicara?". Ini Selena yang bicara.

"Tidak bisa Luna harus pulang".
Putus Damian telak.

"Aku ingin bicara sebentar saja dengannya".

"Tetap tidak bisa". Damian lebih keras kepala dan itu membuat Luna lumayan terkejut. Seharusnya ia yang ngotot menghindari Selena.

"Kita pulang saja". Ibra mencegah Selena bicara lebih banyak.

"Tapi...

"Kita pulang saja Damian. Ayo sayang".

Luna yang tak banyak bersuara akhirnya lelah juga mendengar perdebatan tak penting seperti ini. Lelah karena tak baik untuk jiwanya.

Luna merangkul erat lengan Damian. Sementara Dewita mengekori dari belakang.

🍃🍃🍃

Ibra mengantar Selena pulang.

"Terimakasih telah menemaniku. Tapi bisakah kamu mempertimbangkan bantuan dariku?".

Ibra menatap lesu Selena. Tanpa gairah hidup sama sekali.

"Kamu hanya akan memperumit keadaan".

"Aku bisa membantumu. Sampai sejauh ini aku tau kamu juga membenciku".

"Kamu tidak akan bisa memperbaiki keadaan. Luna menghindariku dan semua yang kulakukan akhirnya menjadi sia-sia lagi. Jangan muncul di hadapanku atau di depan Luna lagi".

"Kamu menganggapku seperti parasit? Apa kamu lupa dulu kamu pernah...

"Lupakan dan kamu yang mengkhianatiku".

"Tapi kamu menikah dengannya karena paksaan orang tuamu".

"...dan aku menyesal baru menyadari perasaanku untuknya. Jika aku sadar sejak awal aku akan berusaha melindunginya".

"Tapi walaupun sadar sejak awal kamu tetap tidak akan bisa melindunginya."

"Kamu wanita kejam".

"Hidupku tidak tenang dan dihantui rasa bersalah".

"Kamu menyesal?".

"Aku tau kamu meragukan niat tulusku dan aku tidak berharap banyak kamu bisa memaafkanku dan aku sungguh menyesal".

"Kita sudah sampai".

LUNADRA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang